Share

Bab 140

Dokter duduk di sebelahku, lalu menumpuk tangannya di atas tangan ini.

"Kalau boleh tahu, terakhir kamu haid itu kapan?" tanya dokter sambil memiringkan kepalanya.

Aku menautkan kedua alis seraya tengah mengingat sesuatu. Ya, saking sibuknya mengurus masalah Chika dan mantan suamiku, akhirnya aku melupakan jatah bulanan yang biasanya aku dapat di tengah bulan, sementara sekarang sudah lewat seminggu.

"Tapi, Dok, kok bisa-bisanya Dokter langsung menebak saya hamil?" tanyaku penasaran.

"Hm." Dia menunjuk ke arah banner besar yang bertuliskan klinik bersalin. Ternyata Mas Pram membawaku ke klinik bersalin, pantas saja dokternya langsung menyarankan untuk tes kehamilan.

Aku melirik ke arah Mas Pram yang tengah memutar badannya seperti orang yang tengah mengalihkan pandangan. Aku yakin dia tidak ingin disalahkan karena telah membawaku ke klinik bersalin.

"Aku nggak nyalahin kamu, Mas. Namanya juga orang panik, pasti langsung ingin bawa ke klinik terdekat, meskipun klinik bersalin, suster
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status