Share

Bab 139

"Kamu bisa berhenti menyalahkan istriku nggak?" Cara Mas Pram membelaku tidak basa-basi lagi. Dia langsung menghardik di depan matanya.

"Kalian itu sama aja, duanya jadi biang keladi," sungut Dimas.

"Benar, mereka itu yang keladi, sialan kalian!" Chika menyusul teriak.

Dikarenakan suasana sudah ricuh. Mereka berdua dibawa dan akan dipindahkan ke tahanan pusat.

Aku menghela napas lega ketika mereka pergi dari hadapanku. Mas Pram pun mengusap bahu ini dengan membawaku ke parkiran mobil. Safitri pun turut mendampingiku sampai ke parkiran.

"Maafkan Mas Dimas ya, kamu kan udah paham betul dia orangnya seperti apa," ucap Safitri.

"Nggak apa-apa kok, aku sudah biasa diperlakukan seperti ini olehnya. Untung sekarang memiliki suami yang memperlakukanku selayaknya bidadari," timpalku. "Eh iya, kamu kapan berangkat ke luar negeri?" tanyaku mendadak mengalihkan pembicaraan.

"Rencananya sepulang dari persidangan, aku udah bawa papa di parkiran, itu dia bersama baby sitter, doakan Papa sehat setela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status