Share

Bab 138

"Papa mengecek tes DNA yang dulu pernah Papa lakukan, ternyata itu semua palsu, beruntung ya Papa punya teman yang ahli dalam hal ini, kenapa nggak dari dulu Papa melakukan ini ya? Andai saja dulu teman teman papa itu menyarankan untuk tes ulang, mungkin kita tidak akan pernah kehilangan Mama," ungkap papa mertuaku membuat kami semua serempak menatapnya.

"Pa, nggak usah ngomong seperti itu ya, semua sudah takdir, Papa jangan merasa bersalah seperti itu," ucap Mas Pram.

"Iya, Pa. Berhenti menyalahkan diri sendiri ya," sambungku.

"Saat takdir itu datang, tak ada yang bisa menolaknya. Meski, seseorang tersebut sudah berhati-hati dalam bertindak dan melangkah, seperti waktu suami saya kecelakaan. Itu semua sama, jika ajal yang sudah menjemput, yang akan ada yang bisa menolaknya," ucap ibu turut bicara dalam hal ini.

Entah kenapa jika ibuku bicara, itu sangat menenangkan dan sejuk di hati. Aku hanya tersenyum ketika ibu melontarkan kata-kata itu untuk papa mertuaku.

"Betul, Pah, sudah seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status