Share

Bab 32

"Jehian! Hubunganku dengan suamiku sangat baik! Kamu jangan memprovokasi di depanku!" Susi mendongak untuk bertatapan dengannya dengan sangat marah, bahkan daun telinganya juga mulai memerah karena terlalu emosi.

"Jehian? Kenapa kamu nggak memanggilku paman lagi?" tanya Jehian sambil mendekatinya dengan tatapan yang seksi.

Susi segera mengulurkan tangannya untuk menahan dada Jehian yang mendekat. "Apa kamu masih berhak menjadi seniorku?"

"Aku nggak tertarik menjadi seniormu, aku lebih tertarik menjadi pasanganmu," ujar Jehian dengan tatapan yang panas.

"Kamu!" Susi sangat terkejut hingga melototinya.

Jehian terus menatapnya, lalu berkata dengan nada sindiran, "Bukankah kamu bilang hubunganmu dengan suamimu sangat baik? Mari kulihat sebaik apa hubungan kalian."

Setelah mengatakannya, Jehian langsung pergi tanpa menoleh lagi.

Susi melihat bayangan belakangnya dengan kebingungan. Dia terus memikirkan kata-kata Jehian, "Mari kulihat sebaik apa hubungan kalian."

Susi merasa ada maksud lain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status