Share

Bab 42

"Pak Alaric, tumben Bapak ada waktu kemari."

Bos Restoran Halabi yang menerima kabar segera datang dengan senyum menyanjung. Dia tiba-tiba menyadari suasananya agak aneh, lantas dia bertanya, "Apa yang terjadi?"

Alaric mengabaikannya, melainkan menoleh ke arah David. Tatapannya menjadi tajam, dia berkata dengan nada dingin, "Lagi-lagi kamu. Sepertinya kamu sangat tertarik padanya?"

"Pak Alaric, ini ... ini hanya salah paham. Aku hanya bercanda dengan Nona Florence. Ya, aku ingin mentraktirnya makan. Hanya makan ...."

Kearoganan David sebelumnya telah menghilang. Dia bisa melihat bahwa Alaric berminat pada Florence. Tentu saja dia tidak berani mengakui apa yang ingin dia lakukan.

Alaric memicingkan mata, kemudian berkata dengan nada santai, "Traktir makan ya? Pak David nggak perlu boros. Hari ini. Aku. Akan. Mentraktirmu."

Alaric menekankan kalimat terakhir. David langsung merasa diselimuti hawa dingin. Dia memiliki firasat buruk, wajahnya memucat.

...

Sepuluh menit kemudian, masing-mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status