Share

Bab 45

Napas hangat Alaric menerpa wajah Florence. Florence menarik kepalanya dengan bingung.

Sejak kapan dia menggoda Alaric?

"Aku merasa nggak nyaman," gumam Florence.

"Kamu ingin nyaman?"

Suara Alaric agak serak.

"..."

Florence yang tersadar pun langsung merona.

Alaric sengaja menyalahartikan maksudnya. Nyaman yang dimaksud Florence sama sekali tidak sama dengan yang dimaksud Alaric.

Gairah Alaric sudah terbangkit. Dia tidak pernah menahan diri. Tanpa banyak bicara, dia menggendong Florence, menempatkan wanita itu di atas pangkuannya, kemudian mencekal rahang Florence sebelum mendaratkan bibirnya.

"..."

Florence membelalakkan matanya dengan ngeri.

Apakah Alaric sudah gila?

Mereka ada di mobil. Apakah dia tidak takut sopir melihatnya?

Alaric mencium Florence dengan menggebu-gebu seolah ingin menelannya. Tangan Alaric masuk ke dalam kemeja Florence, membuka kaitan bra wanita itu, kemudian telapak tangannya menjelajahi tubuh Florence.

Florence begitu gugup. Sekujur tubuhnya menegang. Dia taku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status