Share

Bab 46

"Mau mandi, Bu Florence?"

Alaric mengangkat dagu Florence, kemudian menatapnya.

Mereka sama-sama tahu apa yang akan terjadi malam ini. Mereka sudah ada di tahap ini, maka tidak perlu malu-malu lagi.

Wajah Florence memerah. Dia tidak berani melihat Alaric, matanya berkedip cepat. Suaranya begitu kecil. "Aku ...."

Sebelum dia selesai berbicara, perutnya berbunyi.

"Lapar?"

"Sedikit."

Florence belum makan malam. Tadi dia agak mual di Restoran Halabi, sekarang dia baru merasa lapar.

"Kalau begitu makan dulu."

Alaric sangat baik sehingga Florence agak heran. Dia bertanya, "Kamu nggak mau melakukannya sekarang?"

Alaric mengambil ponsel untuk menelepon. Mendengar pertanyaan Florence, dia pun menoleh. "Kamu sangat menginginkannya sekarang?"

Wajah Florence terasa panas. "Bukan itu maksudku."

Florence sudah melihat reaksi Alaric. Berhenti di saat seperti ini pasti tidak nyaman bagi Alaric.

Alaric mengangkat alisnya. "Tenang saja, aku nggak terburu-buru. Selain itu, tubuhmu lemah. Beri kamu makan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status