Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda

Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Oleh:  YuexiTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.6
19 Peringkat. 19 Ulasan-ulasan
117Bab
53.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Ryder seorang anak yang terlahir tanpa kekuatan sihir. Di saat semua penduduk selatan memiliki kekuatan sihir, hanya Ryder yang tidak memiliki kekuatan sihir. Nasib Ryder yang begitu sulit, membuatnya terpuruk tapi berkat didikan sang kakek Alexiuz semua kebutuhan dan pelatihan Ryder terkendali dengan baik. Hingga suatu hari sang kakek Alexiuz meninggal dunia, membuat Ryder putus asa. Orang tua Ryder sendiri pun tidak mampu membantu banyak karena Ryder menutup dirinya dan hanya berkeluh kesah pada sang kakek. Ryder yang sedang dalam keputusasaannya itu bertemu dengan Zane dan Natalia. Berkat dua orang itu, hidup Ryder mendapat banyak masalah dan hidupnya berubah drastis. Ryder tak mempercayai orang lain lagi sejak saat itu, membuat hatinya keras dan tidak berbelas kasih pada orang lain selain keluarganya. Ingin tahu bagaimana nasib Ryder kedepannya? Apakah Ryder mampu menghadapi takdir sebagai pemuda tanpa kekuatan sihir dari selatan? Yuk baca kelanjutannya di Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1 || Ryder Si pecundang

Musim panas yang begitu terik, dengan keringat bercucuran pria itu terus meronta agar dia di lepaskan.

"Kembalikan pedangku!" Pekik pria yang sedang dikepung oleh pria sebayanya.

"Ryder, kamu hanyalah seorang pecundang yang membuat malu desa kita." Seru pria yang mengambil pedang Ryder.

Ryder adalah seorang pria muda berusia 18 tahun yang tidak memiliki kekuatan sihir di Wilayah Selatan. Dari zaman dahulu Wilayah selatan selalu di anugrahi penyihir hebat, hingga pada bulan purnama ke sepuluh musim dingin seorang anak terlahir tanpa memiliki kekuatan sihir. Ryder merupakan cucu dari Alexiuz sang penyihir dan petarung legenda yang menyelamatkan wilayah selatan dari peperangan besar antar wilayah. Sikap tegas, baik dan bijaksana sang kakek membuat Ryder tenang dari keterpurukannya.

Wilayah selatan terkenal dengan pencetus generasi yang memiliki kekuatan sihir yang hebat, sedangkan di wilayah utara yang merupakan salah satu wilayah terbesar dengan penduduk manusia tanpa kekuatan sihir, bahkan di wilayah utara kelahiran seorang penyihir merupakan suatu hal yang langka di sana. Ryder tinggal bersama kakeknya sejak orang tua Ryder menyerah untuk membangkitkan kekuatan anaknya. Alexiuz menerima Ryder dengan kasih sayang yang melimpah, dengan itu Ryder bisa pandai berpedang.

"Apa yang kalian lakukan!!" Teriak Alexiuz.

Para pria muda itu segera membuang pedang Ryder dan meninggalkan gunung tempat latihan Ryder.

"Kakek, aku begitu memalukan hiks hiks." Tangis Ryder.

"Tenanglah, kamu masih bisa menjadi seorang petarung terkuat nanti." Tutur Alexiuz.

Alexiuz memeluk cucunya, kakek tua itu terus berpikir berapa banyak penghinaan yang harus di terima Ryder agar membuat dirinya memiliki kekuatan. Sang kakek Alexiuz membantu Ryder berjalan kembali ke rumah, hutan kecil itu sebagai rumah mereka berdua. Meski Ryder selalu meminta Alexiuz untuk membangkitkan kekuatannya tapi tak ada yang bisa dilakukan kakek tua itu, yang penting bagi Alexiuz adalah dia bersyukur Ryder sama sekali tidak mempertanyakan tentang alasan dirinya tidak memiliki kekuatan.

Pagi menyingsing, Ryder mengangkat kapak perak besar dan membelah batang kayu yang telah dikumpulkannya dari hutan. Kayu bakar itu di gunakan untuk perapian saat malam tiba, sang kakek tidak kuat dengan hawa dingin karena usianya telah sangat tua. Tiba-tiba ada sebuah asap yang hitam yang mengepul di bagian utara hutan, dengan cepat Ryder berlari ke arah asap tersebut. Ternyata para murid sekolah sihir sedang melakukan praktek belajar sihir api.

"Andai saja aku bisa seperti mereka." Lirih Ryder.

Pria itu kembali ke rumahnya dengan perasaan sedih, dari sekian banyak orang mengapa hanya Ryder yang terpilih mendapatkan nasib buruk.

Alexiuz menggunakan kekuatannya untuk membuat api, terkadang Ryder merapalkan mantra yang di bacanya untuk mengeluarkan api, namun nihil tak ada yang energi sihir yang muncul. Dengan langkah pelan sang kakek memberika sebuah pedang pada Ryder. Cucunya tersenyum tipis, dan mengeluarkan pedang itu dari sabuknya. Alexiuz duduk dengan kaki menyilang, melihat latihan Ryder.

Ayunan pedang Ryder semakin lincah, semilir angin membuat dedaunan jatuh tercabik-cabik oleh pedang Ryder. Tak heran jika Ryder menjadi seorang ahli pedang karena Alexiuz seorang petarung yang melatih Ryder untuk menjadi kesatria.

"Lakukan sekali lagi." Teriak Alexiuz.

Ryder mengangguk, badannya berputar dan mengayunkan pedangnya dengan gerakan yang luar biasa. Alexiuz tersenyum dalam hati, melihat cucunya yang telah mahir berpedang. Ryder membungkuk dan memasukkan pedangnya kembali.

"Kakek, biasakah aku libur latihan besok?" Tanya Ryder.

Keringat Ryder bercucuran, nafasnya yang tersengal-sengal. Alexiuz menatap Ryder sendu, cucunya telah beranjak dewasa.

"Tidak." Tegas Alexiuz.

"Apa? Kenapa kek?" Tanya Ryder bingung.

Ryder berlutut di depan kakeknya, alexiuz menepuk pundak Ryder dan tersenyum. Melihat ekspresi kakeknya, Ryder menjadi bungkam dan masuk ke rumah meninggalkan kakeknya di luar.

"Maaf kakek." Lirih Ryder.

Saat Ryder memasuki rumahnya, tiba-tiba sosok baju hitam menerjang sang kakek membuat Ryder dengan cepat berlari menuju kakeknya. Alexiuz sedang tidak baik-baik saja, luka dalam dirinya sudah sangat parah akibat penggunaan sihir berskala besar saat peperangan dahulu. Sosok hitam besar menerjang Alexiuz, karena terkejut Alexiuz tidak mampu mengeluarkan kekuatannya. Sosok hitam itu dengan kejam, menusuk leher Alexiuz dengan sadis hingga terpisah dari badannya. Ryder yang terlambat datang menyelamatkan kakeknya, seketika terdiam membatu dunianya seakan runtuh. Bayangan sang kakek yang tersenyum tadi membuat kepalanya panas karena emosi. Sosok hitam itu berlari ke arah Ryder, tendangan yang begitu kuat membuat Ryder berlutut di tanah yang bersimpah darah. Ryder mengepalkan tangannya lalu menghunuskan pedang ke aras sosok hitam itu.

"Biadab, matilah kamu!!" Pekik Ryder.

Sosok hitam itu menghilang seketika, tangan Ryder gemetar dengan hebat. Tak menyangka bahwa senyum terakhir sang kakek membuatnya menyesali perbuatannya tadi.

Melihat kakeknya yang terkulai lemah tak bernafas, Ryder segera berlari mencari bantuan. Kaki Ryder terluka parah karena berlari begitu cepat ke rumah sang tetua desa.

"Cepat tolong kakek, ku mohon!!" Teriak Ryder.

Tetua menatap Ryder yang bersimpah darah, dengan cepat Tetua berlari bersama Ryder menuju hutan.

"Alexiuz." Seru Tetua.

Melihat bagian kepala Alexiuz yang terpisah, membuat Tetua terdiam dan meraung dengan keras. Ryder ikut menangis di samping tetua, lalu memeluk jasad kakeknya.

"Berhentilah menangis, biar aku yang mengurus pemakamannya besok." Tutur Tetua datar.

Ryder tak menjawab sama sekali, matanya masih terpaku pada kakeknya yang tertidur lelap.

Keesokan harinya, pemakaman sang kakek berlangsung khidmat. Seluruh penduduk desa mengahdiri pemakamakan itu, orang tua Ryder memeluk batu penanda pemakan dan menangis dengan keras. Ryder melangkah pergi, perasaannya begitu hancur. Tak ada lagi orang yang menjadi tempatnya berlatih dan berkelih kesah.

"Kakek, dunia ini begitu kejam, mengapa kamu meninggalkanku sendiri." Isak Ryder.

Beberapa minggu kemudian, Ryder masih tinggal di dalam hutan sendirian. Ryder sama sekali tidak peduli dengan orang tuanya yang memintanya untuk tinggal bersama mereka. Ryder mengisi hari-harinya dengan berlatih pedang, seperti arahan sang kakek dulu. Saat dalam perjalanan pulang dari tempat latihan, Ryder bertemu dengan Zane sang penyihir muda yang memiliki bakat luar biasa. Zane sengaja menahan Ryder dan mengajaknya berbicara.

"Apa yang kamu inginkan?" Tanya Ryder.

"Aku bisa membuatmu mendapatkan kekuatan sihir." Jawab Zane.

"Aku tidak percaya, enyahlah dari sini." Teriak Ryder.

Zane menepuk pundak Ryder, lalu mengambil telapak tangan menunjukkan sebuah lambang sihir emas di telapak tangan Ryder. Dengan cepat Ryder menarik tangannya tak percaya, baru kali ini simbol sihir ada di telapak tangannya. Ryder menatap Zane dengan mata berbinar.

"Aku percaya, kamu lihat tadi... Ada lambang sihir. Aku ingin kekuatan sihirku bangkit, bantulah aku." Seru Ryder antusias.

Zane tersenyum tipis dan membisikkan Ryder sesuatu, dengan cepat Ryder pergi meninggalkan Zane sambil bersenandung senang.

"Tamatlah riwayatmu Ryder si pecundang." Gumam Zane.

Ryder berdiri di tengah hutan, menunggu Zane datang untuk bertemu. Satu jam kemudian, Zane datang dengan seorang wanita muda yang memiliki paras begitu cantik.

"Baik, kontrak darah akan di lakukan sekarang, kemarilah Ryder dan Natalia." Sahut Zane.

Ryder masih menatap wanita yang bernama Natalia itu, Zane merapalkan mantra dan menggoreskan dengan pisau kecil pada telapak tangan Ryder dan Natalia membuat darah mereka bercampur di tanah. Zane menggunakan sihir air untuk menggerakkan darah mereka, lalu menggunakan sihir cahaya seperti sambaran kilat dan melenyapkan darah yang tergabung di tanah tadi. Ryder menatap Zane begitu takjub, baru kali ini Ryder melihat kontrak darah secara langsung.

"Selesai, agar tidak ketahuan kita berpisah disini dan kembalilah ke rumah masing-masing. Owh iya Ryder, tunggulah dalam seminggu kekuatanmu akan muncul." Terang Zane lalu pergi bersama Natalia.

Ryder menatap tangannya yang mengeluarkan darah, dia begitu senang karena impiannya memiliki kekuatan sihir sebentar lagi menjadi kenyataan.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Zaid Zaza
KEREN BANGET! Rugi kalau nggak baca novel di bawa ini! Hehe, izin promo ya Thor! Mampir yuu, di novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-10 14:15:38
1
user avatar
Yuexi
Ryder dan Freya sebentar lagi akan selesai nih, yang masih stay bersama Yue. JANGAN SAMPAI KETINGGALAN YAH, DI CERITA KE DUA NANTI <3 - Author Yue
2023-11-21 08:49:48
2
user avatar
Along
Ditunggu chapter barunya yaaa
2023-11-18 00:02:21
1
user avatar
Mr. K
Semangat, Kak. Aku izin promo, ya. Buat penikmat novel Dewa Perang, yuks mampir ke novelku: Pembalasan Dendam Sang Dewa Perang. Ditunggu ~ ...
2023-10-22 11:47:00
0
user avatar
KSATRIA PENGEMBARA
Izin Promo Thor SI BUTA DARI SUNGAI ULAR “Dalam kegelapan.. sosok seorang putra..dendam dan lara menutup kedua matanya. Dia terjerumus sebagai manusia...dan bangkit menjadi legenda.”
2023-10-16 19:36:15
0
user avatar
Kenziki Kyozaki
Semangat updatenya Thor. Ijin promo ya, Thor! Bagaimana jika seseorang menjadi setengah manusia dan setengah iblis? Ikuti kisahnya di LEGENDA PENGUASA TAKDIR SURGA.
2023-10-10 11:57:28
0
user avatar
Zhu Phi
Halo semuanya ... Ijin promosi ya thor... Mampir yuk ke PERJALANAN PENDEKAR TANGAN SATU. Kisah Rawindra yang berjuang menjadi Pendekar Pedang Terhebat dengan segala kekurangannya.
2023-10-05 01:07:16
0
user avatar
KSATRIA PENGEMBARA
Izin Promo Thor SI BUTA DARI SUNGAI ULAR “Dalam kegelapan.. sosok seorang putra..dendam dan lara menutup kedua matanya. Dia terjerumus sebagai manusia...dan bangkit menjadi legenda.”
2023-09-28 15:27:17
1
user avatar
Zhu Phi
Ijin promote thor ... Pendekar Naga Biru S2 : Iblis Naga Biru. Mampir ya ... Terima kasih
2023-09-26 12:14:46
2
user avatar
Cici aremanita
Salam sukses kak, salam dari Pendekar Dari Lembah Hitam. Terus semangat
2023-09-11 22:07:04
1
user avatar
Sape Piye
ngak update2 lagi???sampah njir
2023-07-03 21:46:06
1
user avatar
Yuexi
Beritaaa Baruu !! Buat semua pembaca setia dari Ryder, mulai hari Rabu bab seruu akan hadir dengan 2 bab perhari...!!! Jangan sampai ketinggalan yah <3 -AuthorPanda
2023-04-23 09:36:49
0
user avatar
Wal Latupellu
penulisnya mungkin player mobile legend yaa.. ... tapi baguss ceritanya
2023-04-01 16:40:07
1
user avatar
Agus Irawan
hai kak mampir juga ke Novelku yuuk. judul "Kembang Desa Sang Miliarder" pena "Agus Irawan
2023-03-27 13:20:00
1
user avatar
Sape Piye
semangat terus update ny thor ...seru bangat ...gass kannz
2023-03-07 15:09:11
1
  • 1
  • 2
117 Bab
Bab 1 || Ryder Si pecundang
Musim panas yang begitu terik, dengan keringat bercucuran pria itu terus meronta agar dia di lepaskan."Kembalikan pedangku!" Pekik pria yang sedang dikepung oleh pria sebayanya."Ryder, kamu hanyalah seorang pecundang yang membuat malu desa kita." Seru pria yang mengambil pedang Ryder.Ryder adalah seorang pria muda berusia 18 tahun yang tidak memiliki kekuatan sihir di Wilayah Selatan. Dari zaman dahulu Wilayah selatan selalu di anugrahi penyihir hebat, hingga pada bulan purnama ke sepuluh musim dingin seorang anak terlahir tanpa memiliki kekuatan sihir. Ryder merupakan cucu dari Alexiuz sang penyihir dan petarung legenda yang menyelamatkan wilayah selatan dari peperangan besar antar wilayah. Sikap tegas, baik dan bijaksana sang kakek membuat Ryder tenang dari keterpurukannya.Wilayah selatan terkenal dengan pencetus generasi yang memiliki kekuatan sihir yang hebat, sedangkan di wilayah utara yang merupakan salah satu wilayah terbesar dengan penduduk manusia t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-16
Baca selengkapnya
Bab 2 || Pria Yang Tidak Diinginkan
Sejak seminggu menjalani kontrak darah dengan Natalia, Ryder mencoba dengan giat untuk mengeluarkan sihirnya. Alih-alih memiliki kekuatan, Ryder menjadi tersiksa karena tidak bisa berpedang hanya karena belajar sihir setiap hari. Hujan turun begitu lebat di desa Tornitus yang sedang dilanda kekacauan. Zane membuat surat anonim dan mengirimnya ke para warga agar percaya bahwa berita tentang Ryder itu benar, Ryder yang telah melakukan kontrak darah tersebar ke desa begitu cepat. Albert sang penjaga wilayah selatan memberitahukan pada Tetua tentang berita Ryder. "Tetua Yudistira, Saya Albert datang menghadap anda." Salam Albert."Ada apa Albert?" Tanya Tetua Yudistira."Ryder cucu dari Pahlawan Alexiuz telah melakukan kontrak darah dengan salah satu gadis suku penyembuh. Mohon segera di eksekusi Tetua." Tegas Albert.Yudistira terdiam di tempat, wasiat dari Alexiuz tidak bisa di jalankan oleh Yudistira. Perbuatan Ryder telah melanggar tradisi alam di wilayah Selatan. Jika tidak bereskan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-16
Baca selengkapnya
Bab 3 || Freya Si Penyihir
Ryder mengerang kesakitan saat membuka matanya, pandangannya melirik kesana kemari, tempat asing yang baru pertama kali dia lihat. Ternyata Ryder telah di buang oleh para penjaga ke daerah tandus pemisah wilayah selatan dan utara. Banyak pedagang yang melewati Ryder dengan kereta kuda mereka, Ryder memeriksa tasnya dan melihat bekalnya sangat cukup untuk beberapa minggu Ryder berkeliling hingga menemukan tempat tinggal. Di tengah teriknya matahari, Ryder memakai mantel dengan tudung yang menutupi kepalanya agar tidak merasa panas. Ryder berjalan begitu lambat karena lukanya, terkadang dia berhenti untuk beristirahat. Sekarang dia benar-benar sendiri, tak ada yang menemani langkahnya. Sang kakek yang selama ini selalu menuntun Ryder telah tiada membuat hati Ryder hancur. Air matanya luruh membasahi pipinya, selain orang tua dan kakeknya di desa selatan tak ada lagi yang peduli padanya. Hinaan dan cacian oleh warga tak lagi membuatnya marah, senyum kakek yang terbayang kian memud
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-16
Baca selengkapnya
Bab 4 || Menjadi Penguntit Ryder
Ryder yang masuk ke dalam kelas petarung, berkat pertandingan resmi saat upacara penyambutan banya siswa yang kagum pada Ryder. Pelajaran bertarung di ajarkan oleh kesatria Damian dari Utara yang mahir dalam berpedang yang merupakan wali kelas petarung. Saat masuk ke dalam kelas Ryder mengedarkan pandangannya dan melihat Freya duduk di bangku depan. Ryder memilih duduk di bangku belakang sambil membersihkan pedangnya."Wahh... apa kamu Ryder? Aku senang sekali bisa satu kelas denganmu." Sahut perempuan yang duduk di sebelah Ryder.Mendengar nama Ryder, seluruh siswa di kelas menatap ke belakang begitupun dengan Freya. Mengingat perbuatan Ryder saat upacara penyambutan, membuat Freya kesal dan berniat mempermalukan Ryder."Lihatlah Freya dan Ryder dalam satu kelas, mungkin mereka akan bertarung lagi." Seru seorang siswa yang berada di depan Freya."Diamlah!" Tegas Freya.Ryder yang tidak tertarik dengan omong kosong mereka hanya membuang wajahnya dan menatap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-16
Baca selengkapnya
Bab 5 || Melawan 5 Perampok Dengan 2 Pedang
Ryder kembali ke kamarnya, suasana yang begitu sunyi membuatnya teringat sang kakek yang selalu mendampinginya selama ini. Suara ketukan dari luar pintu, membuat Ryder beranjak dari duduknya."Evan, ada apa?" Tanya Ryder."Ryder, kelas besok diliburkan. Jadi aku harap kamu memiliki pedang baru yang layak pakai di tes bertarung besok lusa." Jawab Evan."Baiklah, aku akan pergi ke toko pedang besok." Balas Ryder."Kalau begitu aku permisi, harus ke kamar yang lain. Sampai jumpa." Pamit Evan.Evan merupakan ketua kelas Petarung, setiap informasi terkait kelas maka akan di sampaikan melalui Evan. Meskipun Evan seorang Penyihir tapi Ryder tidak membenci Evan karena pribadi Evan tampak berbeda dari penyihir lainnya.Keesokan pagi, Ryder menghabiskan sarapannya dengan cepat lalu meminta izin pada penjaga untuk keluar akademi membeli pedang. Kota yang begitu damai, tidak seperti daerah selatan yang selalu memandang Ryder dengan tatapan hina. Sesampainya di toko
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-16
Baca selengkapnya
Bab 6 || Pertemuan Ryder dan Pria Misterius
Ryder berjalan menuju norman dan membantunya berdiri. Norman mengikatkan kain ke kakinya yang berdarah. Berkat Ryder, para perampok itu bisa ditangkap dengan mudah. Norman mendapatkan banyak luka, tetapi Ryder tidak mendapat luka sedikit. Mata norman tertuju pada kedua pedang di tangan Ryder. Pedang yang tampak biasa saja, namun sangat kuat hingga bisa menebas bongkahan batu besar."Kau membeli pedang baru rupanya?" sahut Norman."Benar, aku lebih suka menggunakan dua pedang sekaligus," balas Ryder."Kau memang hebat Ryder." Bangga Norman."Aku hanya murid biasa, kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa lagi Norman." Pamit Ryder.Norman melambaikan tangannya, seorang pria yang dia tolong dulu telah menjadi orang yang paling berbakat. Melihat Ryder pergi, Freya bergegas berdiri dan mengikutinya.Ryder berjalan begitu cepat, dia sama sekali tidak peduli dengan Freya yang sedang kesakitan. Sesampainya di gerbang akademi, Ryder berhenti dan menatap Freya di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-08
Baca selengkapnya
Bab 7 || Kekuatan Freya Yang Sebenarnya
Melihat reaksi Ryder, perempuan itu tersenyum senang karena mendapat respons seperti yang dia inginkan. Sejak Natalia melihat Ryder di perpustakaan akademi, Natalia terus mengikuti kemanapun Ryder pergi."Bagus, Ryder telah masuk ke dalam jebakanku," gumam Natalia.Freya yang mendengar hal itu, dengan cepat menarik lengan Natalia paksa."Apa yang kamu rencanakan?" tanya Freya."Hahaha, santailah sedikit nona penyihir, aku hanya ingin bermain-main denganmu sebentar saja," jawab Natalia.Freya menggeram kesal, lalu meninju perut Natalia keras hingga terjatuh. Badan Natalia serasa remuk dengan pukulan Freya. Tak sepantasnya Natalia menganggap Freya remeh, namun karena melihat kondisi Freya yang sedang menahan sakit Natalia harus melancarkan satu serangan yang bisa menumbangkan Freya.Natalia mengeluarkan seluruh tenaga dalamnya, menarik napas dengan pelan dan melesat dengan cepat ke belakang Freya. Freya yang sangat terkejut tak sempat menghindar, pukulan keras di punggung Freya. Darah s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-09
Baca selengkapnya
Bab 8 || Umpan dari Natalia
Ryder melihat sekelilingnya dengan kagum, bangunan besar dengan desain dan interior yang mewah begitu memanjakan mata. Ruangan kepala akademi dijaga begitu ketat, hanya orang-orang yang memiliki akses bisa memasuki area kepala akademi.Pria tua itu mempersilahkan Ryder duduk, selagi menyeduhkan secangkir teh bunga mawar yang begitu pekat. Ryder begitu gugup, entah apa yang telah dilakukannya sehingga kepala akademi ingin berbicara secara tertutup dengan Ryder."Ryder, aku bisa melihat keringatmu mengucur dengan cepat. Jadi santailah, jangan gugup begitu," tutur kapala akademi."Ba-baik pak kepala," sahut Ryder."Perkenalkan saya Jafar, kepala akademi. Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena telah membuatmu takut, tapi saya hanya ingin memberitahu bahwa kamu jangan pernah melawan Freya, dia sangat berbeda denganmu jadi saya mohon menjauhlah darinya," ungkap Jafar."Kenapa aku harus melakukan hal itu?" tanya Ryder."Ini semua untuk membalas kebaikanmu, aku sangat berharap padamu Ryder
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-10
Baca selengkapnya
Bab 9 || Ryder Yang Malang
Damian pergi ke tengah lapangan dan mengajarkan beberapa teknik dasar berpedang seorang ksatria sihir. Sedangkan Zack, membaca buku tentang mantra sihir yang diberikan oleh Jafar kepala akademi. Ryder yang begitu bersemangat tidak sadar jika darah terus menetes di lengannya. Sontak para murid berteriak kaget karena Ryder sama sekali tidak peduli dengan luka di lengannya."Pak guru, Ryder berdarah cukup banyak," pekik Evan.Damian dan Zack dengan cepat berlari ke arah Ryder. Semua murid mundur dan menjauh dari Ryder. Tatapan mereka seperti sedang ketakutan, Damian segera meminta salah satu murid untuk memanggil Alice untuk menyembuh Ryder. Sedangkan, Ryder hanya diam dan menatap Damian dan Zack bergantian."Aku bisa menjaga diriku sendiri," ketus Ryder.Tiba-tiba pandangan Ryder memudar, badanya bergetar hebat membuat Ryder pingsan seketika. Damian menggendong Ryder menuju ruang kesehatan akademi, disana Alice telah menyiapkan beberapa ramuan khusus untuk menangkal ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-11
Baca selengkapnya
Bab 10 || Terjadinya Keakraban Ryder dan Daren
Ibu guru Alice begitu lihai dalam memberikan pertolongan pada Daren, tangan ibu guru Alice yang kecil itu bisa menyembuhkan luka memar dengan sihir pemulihannya. Setelah memastikan Daren telah diobati, Ibu guru Alice juga mengecek keadaan tubuh Ryder,  lalu keluar dari ruang rawat. Ryder meraih buku yang ada di meja kecil dekat tempat tidurnya, setelah beberapa jam membaca buku sihir kuno, Daren sadar dari tidurnya dan menatap Ryder dengan sinis."Kau, apa yang kau lakukan disini?" tanya Daren."Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau seperti pecundang yang kalah dari medang perang," jawab Ryder."Ini semua karena Freya, dia terlalu sombong dengan kekuatannya," balas Daren kesal."Bukankah kau yang memulai perkelahian?" tanya Ryder."Diamlah, aku sedang kesal!!" bentak Daren."Kenapa kau kesal? Apa karena kau dikalahkan oleh perempuan," ucap Ryder."Tidak, aku hanya ingin menguji kekuatanku, tapi ternyata aku dikalahkan begitu cepat," ungkap Daren."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-13
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status