Sama-sama Egois

Sama-sama Egois

last updateLast Updated : 2022-07-02
By:   Wiji Rahayu  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings. 5 reviews
14Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Aku tidak akan membiarkan, kak Bima, mendekatimu, biarkan dia tetap dalam imajinasinya, untuk menceraikanmu saja aku tidak akan mau!" (Abidin) "Kamu egois, Mas!" Lika-liku rumah tangga Abidin, dan Sindi memanglah pelik. Namun, akankah ia bertahan dalam gengaman orang ketiga?

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

Istriku terisak, ia menangis sambil membelakangiku, berkali-kali aku menepuk bahunya namun tetap saja ia terdiam. "Ma," ucapku ia malah semakin tergugu keras aku semakin bingung kenapa istriku seperti ini."Kamu, egois, mas!" ucapnya. Apa salahku kenapa aku egois ada yang salah denganku? Jujur aku tidak mengerti apa yang ia ucapkan aku menjawab istriku, "Egois apa maksudmu?" nada bicaraku tak kalah nyaring darinya, ia semakin tergugu aku semakin dibuat bibgung olehnya."Aku masu kita cerai!" Mataku terbelalak ia meminta cerai dariku, apa sekalahanku bahkan selama ini aku sudah mempperlakukannya dengan baik."Mkasudmu apa, Sin?" tanyaku, dia tetap tergugu aku semakin tidak mengerti."Plis jangan membuat, aku bingung, Sin." Kataku lagi, ia tetap tergugu."Ya cerai, ya cerai aja, mas!" Nadanya lantang namun juga bergetar, aku pusing kenapa dia seperti ini ada yang tida beres darinya."Lepaskan aku dan hidup berbahagi...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
Wiji Rahayu
1234567890w
2022-03-17 13:55:26
0
user avatar
Ana Sue
Semangat yaaa
2022-03-16 04:29:45
0
user avatar
patricia.alodie
ceritanya menarik, mau tahu kelanjutan sindi nasib sindi ini
2022-03-15 08:02:23
0
user avatar
Tina Dianah
drama rumah tangga memang menarik untuk di baca. lanjut thor
2022-03-15 07:04:05
0
default avatar
Wiji Rahayu
happy, reading.
2022-03-14 22:26:12
0
14 Chapters
Bab 1
Istriku terisak, ia menangis sambil membelakangiku, berkali-kali aku menepuk bahunya namun tetap saja ia terdiam. "Ma," ucapku ia malah semakin tergugu keras aku semakin bingung kenapa istriku seperti ini."Kamu, egois, mas!" ucapnya. Apa salahku kenapa aku egois ada yang salah denganku? Jujur aku tidak mengerti apa yang ia ucapkan aku menjawab istriku, "Egois apa maksudmu?" nada bicaraku tak kalah nyaring darinya, ia semakin tergugu aku semakin dibuat bibgung olehnya."Aku masu kita cerai!" Mataku terbelalak ia meminta cerai dariku, apa sekalahanku bahkan selama ini aku sudah mempperlakukannya dengan baik."Mkasudmu apa, Sin?" tanyaku, dia tetap tergugu aku semakin tidak mengerti."Plis jangan membuat, aku bingung, Sin." Kataku lagi, ia tetap tergugu."Ya cerai, ya cerai aja, mas!" Nadanya lantang namun juga bergetar, aku pusing kenapa dia seperti ini ada yang tida beres darinya."Lepaskan aku dan hidup berbahagi
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Bab 2
Pove Sindi.Egois, keras kepala mau menang sendiri, aku menyesal menikahimu, Mas. Kamu tidak akan pernah berubah aku yakin. Aku terdiam di kamar suamiku keluar entah kemana setelah pertengkaran tadi, aku yakin dia sedang menyalakan batang rokok dan menyesap benda itu di depan rumah, jika kami sedang bertengkar suamiku selalu menghindar dan menyesap benda itu."Ya Allah, kenapa mas Abidin, tidak mau melepaskan aku, jika dia tahu kalau orang tuanya selalu kasar denganku. Aku yakin dia tidak akan tinggal diam, tapi aku tidak mau mengadu takut jika hubungan anak dan orang tua itu hancur gara-gara aku," aku bergumam sendiri di dalam kamar, kamar yang dulunya terasa nyaman sekarang mendadak terasa sempit. Bahkan mertuaku menyuruh mas Abidin menikah lagi, apa yang kurang dariku, padahal kami sudah mempunyai putra-putri lucu lantas apa? apa karena aku mengangur tidak bekerja?Aku terisak sendiri di kamar setelah beberapa hari terakhir Mas Abidin juga berubah tidak seperti d
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Bab 3
Setelah dua hari Abidin tidak pulang Sindi merasa yakin bahwa ada yang tidak beres. Sindi menarik napas panjang lalu membuang dengan perlahan mungkin itu terapi agar ia tidak terlalu Stres. “Kok, mas Abidin belum pulang, Bu?” tanya Sindi dengan nada kesal, padahal Abidin sudah tahu kalau Riri sakit, tapi kenapa tidak sampai-sampai bahkan perjalanan Jakarta-Bandung tidak selama itu, Sindi yakin Suaminya itu sedang bersenang-senang dengan temannya. “Coba Ibu telepon sekali lagi,”pinta Sindi terhadap Mertuanya. Riri dan Raka semakin rewel ia menangis, dan tak mau makan, Sindi dibuat bingung oleh kedua anaknya apa lagi suaminya tidak memberi kabar sama sekali. Hani menggeleng, Sindi terdiam berarti suaminya masih belum bisa dihubungi. Sindi mengentakkan kaki ke lantai sekeras mungkin darahnya sudah mendidih, setiap keluar bersama teman-temanya Abidin selalu lupa dengan keluarga. Sindi mendengus kesal padahal dua hari ini Riri rewel, dan itu sudah menguras ban
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Bab 4
Namun, benda pipih itu tidak berada di saku celana, ia kembali menelisik tas berwarna hitam lalu  merogoh semua sudut tas.Dan akirnya menemukan benda pipih itu, super kilat Sindi merazia ponsel suaminya. Seketika di buat kaget oleh benda pipi itu, netranya melihat panggilan Videocall masuk dan keluar.“Anjani,” tangan Sindi mulai bergemetar melihat panggilan masuk dan keluar bahkan ia tidak pernah di telepon oleh suaminya, tapi justru suaminya menelepon  wanita lain.Tetap penasaran dengan isi Chat yang belum sampat ia baca, Riri  menangis meminta Susu.Ponsel di letakan di atas Nakas Sindi bergegas menuju Riri, lalu memberi asi kehidupan.Setelah setengah jam Riri menyusu, Sindi kembali lagi mengecek ponsel Abidin, tapi dengan berat hati Chat yang beluk sempat ia baca di hapus oleh suaminya. Sindi mencengkeram ponsel Abidin dan menaruh kembali di atas nakas dengan kasar.BRAK...begitu bunyinya.Sindi teris
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Bab 5
“Sin,” suamiku mencoba menyentuhku, aku terdiam mencerna kata-kata yang masuk ke dalam indra pendengaranku, aku menepis tangannya, malas sekali di sentuh olehnya, semua penghinaan ini akibat ulahnya coba saja dia mau kuajak hidup mandiri, dan pisah rumah maka aku tidak akan stres seperti ini setiap hari.“Sin, maafin semua kata-kata, Ayah!”“Cukup, Mas. Segera urus surat penceraian kita, keputusanku sudah bulat, kecuali kamu mau pisah rumah dan secepatnya cari kos, atau kontrakan!” tegasku.Terlihat wajah suamiku pucat pasi, sudah kuduga dia tidak akan mau pisah rumah, dan memilih untuk berpisah denganku.“Mas!” teriakku lagi sedikit lirih, “Jawab, Mas!” aku merasa Frustrasi lalu masuk ke kamar menenangkan diri sendiri.Mengadakan makan malam dadakan, di Restoran bernuansa coklat tampak klasik berpanduan dengan suara seruling, suara nyanyian tempo dulu, nuansa seperti berada di kota Yogya,
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Bab 6
Pove Sindi. ‘Kasihan, kak Bima.  Masak iya laki-laki tampan dan memanjakan istri justru dikhianati,  lalu apakabar dengan aku yang selama ini sabar menghadapi suamiku.’ Aku menatap jenggah Mas Abidin,  ia tampak sewot setelah aku duduk di depan Kak Bima,  padahal kami hanya mengobrol sudah lama tidak berjumpa. “Jadi mau pesan apa ini? Biar aku pesankan,  tuh lihat Ayu sudah kelaparan nunggu, Ibu.” Kata-kata Kak Bima membuyarkan lamunanku,  ia menyodorkan sehelai kertas menu.“Ma, mau pesan apa?” Tanya Mas Abidin. “Terserah,” sahutku,  iya memang aku masih marah sama dia soal tadi, sebenarnya malas juga ikut acara ini,  apa lagi harus bersih tatap sama Ayah mertuaku. “Sama suami itu harus sopan,  tidak boleh bicara seperti itu. Ayu, kamu kalau bicara harus sopan ya sama, Ditto.” Kata laki-laki yang kusebut den
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more
Bab 7
 "Kalian, tidak menghargai undangan, Bima." Ayah mertua Sindi akhirnya angkat bicara ia tampak menghela napas menetralisir amarahnya agar tidak memuncak.  "Oh, jadi yang ngundang ini, Kak Bima? Bukan Ayah atau Ibu? Jika dari awal kalau, Kak Bima, yang ngundang lebih baik kami tidak ikut hadir." Abidin meraih kunci mobil miliknya ia mencengkram tangan Sindi. "Mas, kamu kenapa? Mas  lebih baik kita makan, dari tadi kamu belum makan, kan?" "Aku sudah kenyang. Ayo pulang!" Abidin mencengkram tangan Sindi sampai berdarah. "Mas ... lepas sakit!" Ucap Sindi ia melihat tangannya berdarah, namun Abidin engan untuk melepaskan tangannya. "Abidin, apa ini caramu memperlakukan wanita. Aku bilang lepas!" Bima mulai angkat bicara ia meraih tangan Abidin, dan melepaskan cengkramannya, lalu ia meraih tangan Sindi dan berkata, "Apa ini sakit, maafkan adikku, yang tidak becus menjadi
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more
Bab 8
Pove Sindi. Kenapa aku yang selalu disalahkan, bahkan darah di bibirku masih segar, Mas Abidin tidak mempedulikanku sedikitpun, apalagi membelaku, sudah cukup, Mas! Keputusanku sudah bulat aku ingin berpisah saja darimu. "Sindi." Mbak Ayu datang, ia meraih tanganku, aku masih shock memperhatian dua bersodara dan ibunya yang sedang bermanja setelah apa yang terjadi."Maafkan, Ayah, Sin." Ayu duduk di sampingku, aku masih terdiam hatiky masih sakit setelah apa yang terjadi kepadaku, tanpa alasan Mas Abidin semarah itu, ia tidak sadar perbuatannya tadi justru mengundangku dari masalah. "Iya, Mbk, aku tidak apa-apa," ucapku, aku mencoba tersenyum walapun hati ini pedih, "Mbak Ayu, nginap disini?" Tanyaku, ia mengangguk."Sini aku obati luka di bibirmu." Mbak ayu membawa kota P3K. "Sudah jangan diobati, Yu, biarkan saja dia mati!" Deg, jantungku serasa berhenti berdetak,
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more
Bab 9
[‘Istriku,  meminta pisah dariku, padahal aku sudah memperlakukannya dengan baik,  coba dia sedikit bersabar sepertimu, Anjani’] Apalagi ini,  dia menceritakan semua aib keluarganya dengan wanita itu, pintar sekali  kamu, Mas Abidin!  Ting...Pesan masuk lagi gegas kulihat aplikasi berwarna hijau kulihat nama Anjani lagi,  berani sekali wanita tersebut mengganggu suamiku terus menerus. [‘Mas.’] Pesan Anjani membuat darahku mendidih,  ingin sekali rasanya jiwa ini menjambak dan mencabik kulitnya namun,  kubiarkan saja, gegas ku letakan kembali gawai suamiku keatas nakas. Ting... Ting... Ting... Aku mendengus kesal, mungkin itu semua pesan dari wanita tersebut gegas kuraih gawai suamiku lagi tanganku gatal untuk membuka pesan dari Anjani.&nbs
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more
bab 10
Apa lagi mengingat kejadian tadi, ia menyeka air mata istriku, memang tidak tahu malu kakak-ku ini, gegas kubalas pesan dari kak Bima. [Sory, sibuk, mas Abidin, meminta untuk dilayani, jadi tidak sempat balas chat, kamu]Centang satu, lalu centang hijau, sengaja kukirim pesan seperti itu, agar dia tidak keganjenan sama istri orang. Kusungingkan senyum kemenangan.Pove Bima.Duduk di teras rumah sambil menyesap kopi, angin sepoy-sepoy menemaniku malam ini, malam yang begitu dingin, hati yang kesepian.Ting.Ponselku berdering, gegas kuambil benda pipih tersebut, mataku terbelalak melihat pesan yang baru saja kubaca. Aku tidak yakin jika Sindi mengirim pesan tersebut, bahkan tulisan Sindi tidak seperti itu biasanya, tulisan jadul yang di singkat-singkat, sudah pasti ini yang menjawab pesanku Abidin, adik kesayanganku. Memang hatiku sakit dengan Abidin, bahkan aku terus mengga
last updateLast Updated : 2022-03-15
Read more
DMCA.com Protection Status