Merebut Suami Pelakor

Merebut Suami Pelakor

last updateLast Updated : 2023-01-24
By:  MustacisCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
22 ratings. 22 reviews
119Chapters
59.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku berdandan secantik mungkin. Kutanggalkan dasterku yang lusuh dan kurias wajahku dengan sangat indah, semata untuk membalaskan dendam. Mata dibalas mata. Kau merebut suamiku, maka akan kurebut juga suamimu. __ Baca karya lainnya: Tertawan Dua Suami (tamat) Pembunuh Suamiku (tamat) Wanita Penghibur Berkelas (on going)

View More

Chapter 1

Suami Kamu Selingkuh

“Aku melihat suami kamu di bar sama perempuan.”

Suara serupa desisan itu membuat Nayna terpaku, tangannya yang sedang melipat pakaian membeku. Jantungnya mulai berdebar lebih cepat. Telepon dari Vina, sahabatnya membuat aliran darah Nayna berdesir hebat.

“Wah gila! Mereka sampai cipok-cipokan! Pangku-pangkuan dan mesra-mesraan di depan meja bartender. KURANG AJAR SI BAGUS! CEPETAN KE SINI, NAY!!” 

Suara kemarahan Vina dilaterbelakangi dengan dentum musik dan suara hilir mudik orang-orang yang sedang meneriakkan betapa serunya suasana bar itu.

Kaki Nayna gemetar tak tertahankan. Dadanya seolah tertusuk sesuatu sampai terasa sesak dan begitu perih. Kabar itu begitu mengejutkan seperti disambar petir di siang bolong. 

Kepala Nayna pusing. Perutnya tergulung-gulung dan ia ingin muntah sekarang juga. Ia berharap Vina cuma salah lihat atau sedang iseng mengerjainya.

Sebab baru satu jam yang lalu Mas Bagus, suaminya meminta izin untuk menghadiri acara perjamuan teman kantornya yang katanya baru pindah rumah. Acara makan kecil-kecilan yang cuma dihadiri oleh rekan-rekan sekantor.

Lalu bagaimana bisa dia berada di bar dengan perempuan lain?

Vina pasti salah lihat! Mungkin Vina sedang mabuk dan seenaknya melihat pria lain sebagai Mas Bagus.

Nayna mati-matian menyangkal, tapi air matanya malah luruh menuruni pipinya tanpa ia sangka-sangka. Ia tak perlu datang ke bar yang disebutkan Vina, ia tak ingin ke sana.

Namun, kakinya bergerak begitu saja. Dengan daster lusuh dan sandal jepit kotor yang sudah hampir putus, perempuan berumur 25 tahun itu keluar rumah dan meninggalkan tumpukan pakaiannya yang mesti diseterika dan dilipat. 

Ia segera berhambur ke pangkalan ojek dan memanggil dengan terburu-buru. Wajahnya masih dipenuhi air mata dan sepanjang perjalanan dadanya begitu sakit sampai ia kesulitan bernapas.

‘Kumohon … semoga itu bukan kamu, Mas.’

Meski begitu, firasatnya mengatakan hal yang sebaliknya. Meski ia tak pernah menemukan tanda-tanda perselingkuhan Mas Bagus, tapi setitik keraguan melekat erat di hatinya.

Sang pengendara ojek melirik sesekali lewat kaca spion, ingin bertanya namun sungkan. Suasana hati Nayna, istri Bagus ini tampaknya sedang tidak baik. 

“Di sini tempatnya?” tanya Bang Jali ketika alamat yang diberikan Nayna ternyata adalah sebuah bar modern yang biasanya hanya dikunjungi oleh kalangan kelas elit. 

Nayna tak menjawab. Ia turun tanpa suara dan mengulurkan selembar uang sepuluh ribu dan lima ribu. Bang Jali menerima dengan canggung. Mau apa si kembang desa ini ke bar sambil menangis pilu begitu?

Bang Jali tentulah sangat penasaran. Dengan daster yang warnanya sudah luntur dan muka kusut yang masih terlihat cantik itu, tentu Nayna tidak datang untuk berjoget-joget dan mabok.

Sebelum menikah dengan Bagus lima tahun yang lalu, Nayna adalah kembang desa yang diincar oleh para pemuda maupun tua-tua keladi. Kulitnya putih bening, mulus dan badannya ramping tapi tidak kurus-kurus amat. 

Namun, setelah menikah dengan Bagus, dia menjadi sangat kusam dan lusuh. Pakaian sehari-harinya cuma daster pudar yang diberikan oleh mertuanya. Tak pernah lagi ia memakai baju-baju cantik dan senada yang dulu sering dipakainya. 

Katanya, semua bajunya sudah dijual untuk mencukupi kebutuhan sehari-sehari bersama suaminya, padahal dia punya warisan dari ayahnya yang meninggal tiga tahun yang lalu, tapi penampilannya masih begitu-begitu saja.

Wajahnya yang dulu cerah dan dipolesi riasan kini terlihat kusam dengan bintik-bintik hitam bekas jerawat. Berminyak dan seperti tidak dicuci selama berhari-hari. 

Kuliahnya pun yang sudah sampai semester empat harus ia hentikan karena Bagus tidak mampu membiayai pendidikannya dan ia mesti fokus mengurus rumah tangga.

Aduh, sayang sekali.

Bang Jali, pengendara ojek berumur empat puluhan itu merasa kasihan sekaligus sayang. Padahal Nayna punya potensi besar untuk hidup lebih baik dari hidupnya sekarang.

Nayna meninggalkan Bang Jali dengan tatapan kasihannya dan menghampiri penjaga bar yang berdiri tegak di depan pintu masuk bar dengan postur yang tegap dan gestur yang kaku.

Saat melihat Nayna hendak masuk, tangan salah satu penjaga terbentang ke depan dadanya, menahan Nayna untuk masuk. Dia memandang Nayna tajam dan berkata lewat sorot matanya, ‘Kamu tidak pantas ada di sini’

Nayna tentu tahu tak ada orang berdaster lusuh dan bersendal jepit di dalam sana seperti dirinya, tapi ia tetap ingin masuk dan memastikan jika orang yang dilihat Vina bukanlah Mas Bagus.

“Maaf, Bu. Ini bukan pasar.” Terang-terangan penjaga itu menilai penampilan Nayna dari ujung kaki sampai kepala.

Nayna menghapus air mata yang menghalangi pandangannya. Dengan panik ia menelepon Vina, untunglah pada bunyi ketiga, telepon itu akhirnya tersambung.

“Halo, Vin … kamu di mana?” Suara Nayna terasa tercekat ditenggorokan, serak dan parau.

“Eh, Nay! Aku ada di hotel ngikutin mereka.”

Kali ini jantung Nayna sekejap berhenti berdetak. Aliran darahnya berdesir hebat dan pandangannya kembali memburam karena genangan air mata yang siap jatuh.

Suara Vina tidak lagi dilatarbelakangi dengan dentuman musik yang menghentak-hentak dan suara jeritan gila orang-orang. 

“Di-di hotel mana?”

“Sebentar, aku kirim W* aja ya, mereka lagi check in.” Vina berbisik-bisik. “Aku kirimin foto mereka juga.”

Vina memutuskan telepon dan dalam sekejap pesannya sudah masuk. Dia menuliskan alamat hotel bintang lima dan menyertakan foto seorang laki-laki yang sedang mengamit pinggang perempuan tinggi bergaun seksi.

Nayna terperanjat. Foto itu diambil dari belakang sehingga wajah dua orang itu tidak terlihat. Tapi Nayna ingat betul kemeja berwarna nude yang dipakai Mas Bagus saat meninggalkan rumah. 

Bukan main panasnya hati Nayna. Ia menutup mulut dengan telapak tangan, menahan isak tangisnya yang mendesak keluar. Air matan kembali luruh dan napasnya menjadi tidak beraturan. 

Lagi-lagi Nayna menaruh harapan bahwa kemeja nude milik Mas Bagas tidak hanya satu di dunia ini. Punggung dan potongan rambut belakangnya memang mirip, tapi mungkin saja itu adalah orang lain.

Nayna keluar dari area bar dan menunggu ojek, karena uangnya tak cukup untuk menaiki taksi yang berjejeran di depan sana. 

Butuh waktu tiga puluh menit sampai ojek ia dapatkan. Segera Nayna menyebutkan alamat hotel dan menyuruh sang pengendara ojek berjaket merah itu untuk ngebut.

Hotel yang disebutkan Vina tidak terlalu jauh dari bar. Hanya butuh lima belas menit untuk Nayna sampai dan buru-buru menghambur masuk ke hotel saat dilihatnya Vina berdiri di lobi sambil melambai panik padanya.

“Aduh, lama banget kamu! Mereka udah masuk kamar setengah jam yang lalu. Aku tahu nomor kamarnya. Ayo!”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
95%(21)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
5%(1)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
22 ratings · 22 reviews
Write a review
user avatar
Leita Rauli Silaban
bagus banget. sukak ceritanya
2025-02-05 00:22:51
0
default avatar
n.manis
setia itu mahal. sib happy end jugak.
2024-12-06 19:14:17
0
user avatar
Mustacis
Hai hai, hari ini Nayna update sampai tamat, selamat menikmati~
2023-01-24 11:50:37
2
user avatar
Najat Agustin
blm lanjutkah ceritanya
2023-01-02 23:03:00
0
user avatar
Natalia Syahwono Adji
lanjutannya mana Thor ?. ...
2022-12-27 23:42:47
1
user avatar
Mustacis
Halo, Nayna sudah kembali update ya, hari ini aku update 5 bab :*
2022-10-17 22:06:08
3
user avatar
Septy
Thor kemanakah dirimu?? kok Nayna gk lanjut
2022-09-09 12:38:45
0
user avatar
Najat Agustin
ini tamatkah ceritanya
2022-08-24 15:57:44
0
default avatar
Bee Lebah
Thor updte dong thor
2022-07-18 07:45:42
1
default avatar
Bee Lebah
Thor msih lama updte nya? Tamatin aja chapter nya thor udah lama gak d updte
2022-07-08 15:20:10
0
user avatar
Septy
ayok kk lanjuut.... penasaran bgt ini ma kelanjutan ceritanya ......
2022-06-13 21:51:13
1
user avatar
Bawang goreng Mbah Uti
nunggu bab berikutnya dong kakak Author ......
2022-05-14 11:34:19
3
user avatar
Mustacis
Selamat hari raya Idul Fitri bagi yang merayakan :* Mohon maaf lahir dan batin. Maaf selama dua hari belum update dan nggak sempat memberi kabar. Besok Insya Allah akan kembali update ya
2022-05-02 08:59:35
4
user avatar
Nisa Nurpasa
Yuk Baca Novel Menikahi Gadis Desa --> Sarah Larasati, terpaksa menerima perjodohan dengan seorang pria kota bernama Fabian Aditama. Bukan tanpa alasan ia menerima perjodohan ini, hutang sang ayah lah yang menjadi penyebabnya. Akankah Sarah hidup bahagia bersama pasangannya kelak?
2022-04-30 15:57:27
0
user avatar
Mustacis
Selamat pagi, hari ini update 3 bab ya. Happy reading :*
2022-04-21 09:51:50
2
  • 1
  • 2
119 Chapters
Suami Kamu Selingkuh
“Aku melihat suami kamu di bar sama perempuan.” Suara serupa desisan itu membuat Nayna terpaku, tangannya yang sedang melipat pakaian membeku. Jantungnya mulai berdebar lebih cepat. Telepon dari Vina, sahabatnya membuat aliran darah Nayna berdesir hebat. “Wah gila! Mereka sampai cipok-cipokan! Pangku-pangkuan dan mesra-mesraan di depan meja bartender. KURANG AJAR SI BAGUS! CEPETAN KE SINI, NAY!!”  Suara kemarahan Vina dilaterbelakangi dengan dentum musik dan suara hilir mudik orang-orang yang sedang meneriakkan betapa serunya suasana bar itu. Kaki Nayna gemetar tak tertahankan. Dadanya seolah tertusuk sesuatu sampai terasa sesak dan begitu perih. Kabar itu begitu mengejutkan seperti disambar petir di siang bolong.  Kepala Nayna pusing. Perutnya tergulung-gulung dan ia ingin muntah sekarang juga. Ia berharap Vina cuma salah lihat atau sedang iseng mengerjainya. Sebab baru satu jam yang lalu Mas Bagus, suaminya meminta izin unt
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more
Dihancurkan Secara Telak
Nomor kamar. Hati Nayna tercubit keras. Diam-diam dia memohon dalam hati semoga adegan-adegan yang terlintas dalam pikirannya tidak terjadi. “Sini!” Vina menarik tangan Nayna memasuki lift. Tentu saja penampilan kucel Nayna mengundang lirikan orang-orang yang lalu lalang di lobi, untunglah lift sedang kosong. Pegangan Vina di pergelangannya cukup kencang. Sahabatnya sejak sekolah dasar itu mengerjap gelisah dan tak sabar menunggu pergantian lift menuju lantai tujuh. “Kamu … yakin itu Mas Bagus?” Suara Nayna mencicit. Air matanya tak berhenti mengalir seperti pipa yang bocor. “Ya ampun, Nay. Seratus persen aku yakin. Mas Bagus-mu yang tidak terlalu tinggi, dandanan kayak anak muda, rambut dibikin mirip badboy dan muka yang nggak ganteng-ganteng amat. Aku yakin betul itu dia.” “Tapi Mas Bagus gak seperti itu. Dia pergi dengan kemeja rapi dan rambut yang ditata biasa. Dia hanya pergi ke acara pindahan rumah teman sekantornya.” “Oh ya?” Vina tersenyum miring mengejek kenaifan Nayna,
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more
Yang Selingkuh yang Menyalahkan
Nayna diantar pulang oleh Vina. Sahabatnya itu menawarkan diri untuk menginap dan menemani Nayna. “Nggak usah, Vin. Aku perlu bicara berdua dengan Mas Bagus.”“Kamu yakin? Sebenarnya, Nay. Orang kayak Bagus nggak perlu dikasih waktu bicara berdua dari hati ke hati. Dia bakal kasih kamu seribu satu alasan berikut janji-janji kosongnya. Pokoknya apa pun yang terjadi jangan tergoda. Aku nggak mau lihat kamu menderita lagi.”Nayna memaksakan senyum. Memang saat ini hanya Vina-lah yang bisa dia jadikan sandaran. “Makasih, Vin.”“Nggak masalah, Nay. Kalau dia macam-macam ke kamu, tinggal telepon aku aja, oke?”Nayna mengangguk dengan mata sembab. Melihat kepergian Vina dari teras rumahnya.Setelah tubuh Vina tak lagi terlihat, air mata Nayna kembali meluncur jatuh. Rasanya sangat pedih seperti seluruh dunianya hancur. Dia tak pernah membayangkan Mas Bagus akan mengkhianatinya. Berdua dengan per
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more
Perlakuan Ibu Mertua
Pagi-pagi sekali Nayna kembali mendapat telepon dari Ibu Mas Bagus. “Bawakan bajunya Bagus. Kemarin itu dia pinjam kemeja sama tetangga. Aduh malu-maluin banget! Ini semua gara-gara kamu! Ya suami itu dibaikin, dibujuk, dirayu-rayu jangan malah kamu yang ngambek! Bawain ke sini!”Nayna sudah biasa mendapat bentakan seperti itu dari sang ibu mertua. Ibu Mas Bagus selalu memanjakan Mas Bagus. Apa pun masalahnya, Nayna yang akan disalahkan.Karena itu setiap ada masalah, sekecil apapun itu, Mas Bagus selalu mengadu ke ibunya katanya ‘Sama siapa lagi aku bersandar kalau bukan ke ibuku?’“Heh! Denger nggak kamu! Mana anak saya nggak dimasakin lagi! Dia sekarang jadi kurus semenjak nikah sama kamu! Kerja banting tulang tapi nggak dikasih makan enak sama istri. Gajinya kamu apakan?”Nayna hanya bisa menggigit bibir. Di saat seperti ini dia hanya bisa mengingat nasihat ibunya bahwa kesabaran adalah kunci dari semua
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more
Aku yang Kamu Selingkuhi!
Bagus menoleh pada Nayna lalu mendelik kesal. “Aku sudah telat, Nay.” Ia menghampiri Nayna dengan cepat lalu merebut bungkusan di tangan sang istri. “Nggak basah ‘kan bajunya?” Mas Bagus bahkan tak repot-repot menanyakan keadaannya yang setengah basah.Mungkin baru kali ini Mas Bagus kesal padanya perihal pakaian, karena sejak dulu Nayna selalu mengurus pakaian Mas Bagus dengan baik. Jika ia mengambek dan pulang ke rumah ibunya pun tidak sampai berhari-hari. Biasanya hanya semalam dan akan pulang besok paginya.“Kenapa terlambat kamu! Saya bilang ‘kan cepetan.” Kedua alis Ibu yang rapi hasil sulaman bergerak-gerak seiring dengan matanya yang melotot-lotot. Sanggup membuat Nayna ciut.“Tadi hujan deras banget, Bu.”“Aduh, pantas baju kamu basah. Airnya nggak kena lantai, kan? Barusan habis saya pel loh!”“Maaf, Bu.” Nayna menunduk pahit.
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more
Mencoba Tegar
Nayna betul-betul pulang dengan berjalan kaki. Tak ada yang peduli untuk sekadar menahannya atau mungkin menawarkan payung. Ibu dan adik adik-adik Mas Bagus tak acuh saat ia bilang akan pulang.Sandal jepitnya sudah hampir putus. Rasanya matahari tepat berada di atas kepalanya. Nayna bahkan tak pernah lagi memikirkan apakah kulitnya yqng putih akan gosong atau lecet.Tidak apa. Dia bisa punya waktu memikirkan masalah rumah tangganya. Meskipun merasa marah, Nayna tak bisa melampiaskannya kepada keluarga Mas Bagus. Dia akan menyelesaikan masalahnya sendiri bersama lelaki itu.“Eh, Neng Nayna. Kok jalan sendirian di siang bolong begini? Nggak kepanasan?”Motor Bang Jali ternyata sudah berhenti beberapa menit yang lalu di samping Nayna. Sepertinya lamunannya sudah terlmpau jauh sampai baru menyadari keberadaan tukang ojek tinggi berwajah sedikit sangar itu.Nayna memberikan senyum. “Iya, Bang. Habis dari rumah Ibu.”&ldqu
last updateLast Updated : 2022-03-02
Read more
Dilabrak Selingkuhan Suami
Semua kantung belanjaan Nayna terjatuh. Dia membeku. Luar biasa kaget ketika perempuan yang berdiri angkuh di teras itu menyorotnya dingin.Nayna ingat betul wajah perempuan yang ia dapati bersama Mas Bagus di dalam kamar hotel. Wajah yang tirus dan mulus, tubuh yang ramping dan tinggi bak model. Rambut lurus berkilau. Sekilas mirip aktris yang wara-wiri di sinetron. Semua anggota tubuhnya terawat dengan baik, tidak seperti Nayna.Apa karena itu Mas Bagus berpaling? Karena rupa yang lebih indah?“Nay? Kok belanjaannya sampai jatuh? Sini biar Ibu saja, temun teman kamu sana.”Ingin rasanya Nayna berteriak bahwa perempuan itu bukan temannya. Dia temannya Mas Bagu—-teman tidur.Kenapa dia datang ke sini?“Biar aku saja, Bu.” Nayna membereskan semua belanjaannya dan meletakkannya di teras. Dalam waktu yang cukup lama, ia terpaku berhadapan dengan perempuan yang sedang bersedekap dingin itu.“Temannya di
last updateLast Updated : 2022-03-02
Read more
Operasi Seratus Juta
“NAY!!” Vina berteriak parau saat melihat Nayna tersungkur di atas aspal. Dia tidak habis pikir mengapa Nayna sampai memohon-mohon kepada perempuan pelakor itu. Lalu dia melirik Ibu Nayna yang melemah dalam papahannya.  Nayna melakukan semua itu untuk ibunya. Meski hati nurani Vina bisa menerima, tapi akal sehatnya tidak. Nayna tidak perlu membuang ego dan harga diri seperti itu. Vina memapah Ibu untuk menghampiri Nayna yang masih sangat terkejut di atas aspal. “Apa yang kamu lakukan, Nay? Kenapa kamu sampai—“ Ucapan Vina terpotong saat melihat luka robekan di kedua lutut Nayna, dan juga bekas air aneh di wajahnya. “Apa itu di muka kamu?” Vina melotot ngeri. “Apa itu, Nay?” Wajah dan lehernya mengeras.  Nayna kehilangan kata-kata. Ia tak mampu menjawab. Yang ia lakukan hanya menatap kosong aspal kasar yang sudah melukai kedua lututnya. “Nay! Sadar! Lihat ibu kamu. Ibu melihat semua yang ka
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more
Tabiat Buruk Ibu Mertua
Nayna tidak menduga bahwa meskipun dia memberikan kabar mengejutkan tentang ibunya, tapi wanita paruh baya di depannya ini sama sekali tidak berubah. Ekspresi maupun nada suaranya masih sama.Bedanya Nayna tidak lagi ciut. Ia malah merasa muak, sebab dia tidak menemukan sedikit pun kepedulian di mata mertuanya itu. Setidaknya dia menanyakan di mana ibu Nayna dirawat.“Saya perlu uang seratus juta. Uang Ibu tidak cukup, jadi saya meminta tanah ini. Sertifikatnya juga ada pada Ibu, kan? Katanya waktu itu mau digadai untuk biaya kuliah Randy.”“Kamu nggak usah sok tahu, itu urusan saya sama ibu kamu. Memangnya ibu kamu nggak punya BPJS? Pakai itu aja, repot banget sih!”Subhanallah. Mengapa Nayna baru menyadari jika tabiat mertuanya seburuk ini? Dalam keadaan yang mendesak seperti ini, Nayna merasa tidak bisa menghalau semua prasangka dan pikiran buruknya. “BPJS Ibu mati. Saya mau menggadaikan sertifika
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more
Kehilangan Segalanya
Nayna tidak punya cara lain selain menggadaikan sertifikat rumah orang tuanya. Ia kembali berhambur ke dalam rumah dan mencari sertifikat itu. Berbagai sudut sudah ia jelajahi, tapi tak jua ketemu.Napas Nayna terengah-engah. Waktunya tidak banyak, dia harus segera membawa uangnya. Maka ia membongkar semua lemari yang ada dan memeriksa setiap ruangan. Hasilnya nihil.Entah di mana Ibu menyimpan semua surat penting rumah. Nayna sangat panik, berlari keluar menuju rumah Pak RT. Ia butuh bantuan dan juga tempat sandar sebentar saja, fisik dan batinnya benar-benar lelah.Pak RT adalah teman baik Ayah dan merupakan orang yang peduli kepada kepada keluarganya. Pukul dua siang, Nayna mengetuk pintu rumah Pak RT yang sudah bergaya modern.Seorang perempuan paruh baya membuka pintu dan menemukan Nayna dengan ekspresi yang begitu gelisah.“Nayna? Lho? Ayo masuk sini.”Wanita yang perawakannya mirip dengan ibu mertuanya itu memanggil masuk
last updateLast Updated : 2022-04-13
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status