Share

Bab 25

POV HUMAIRA

Mbak Rahma menyambutnya begitu hangat. Mungkin karena Nindi ini adik dari sahabatnya. Dia menggiring Nindi untuk duduk pada kursi yang ada di dekatku dengan Mas Laksa. Mbak Rahma lantas keluar dan tak lama kembali dengan sepasang lelaki paruh baya. Pak Suseno---ayah mertuaku tampak begitu akrab dengan ayah dari Nindi---Pak Setiadi.

Mbak Rahma dengan sigap mengambil makanan dari dapur dan menyuguhkannya. Dia menyapa dengan sangat manis dan senyumnya tak luput tersinggung pada bibirnya.

“Silakan, Pak!” Mbak Rahma mempersilakan mereka.

“Makasih, Rahma.” Pak Setiadi tersenyum dan memgangguk pada Mbak Rahma. Mereka mengobrol sebentar dan tampak akrab sekali dengan Mbak Rahma.

“Sama-sama, Pak Adi. Mari, Pak.” Mbak Rahma pun kemudian undur diri.

Aku duduk dengan rasa tak nyaman. Apalagi berada dalam jarak yang tak jauh dengan mantan Bapaknya Mbak Keysa. Rasanya aku menjadi sumber perhatiannya, apalagi ketika mereka mengobrolkan kenangan tentang Mbak Keysa.

“Ra, kita ke depan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status