Share

Bab 28

(28)

Selamat membaca!

Menjadi orang paling beruntung, itulah yang aku rasakan sekarang. Kehidupan yang semula suram tanpa tujuan, tiba-tiba dipenuhi kerlip lampu harapan.

“Bu, Rara pamit pulang dulu, ya.”

Usai mencuci piring, aku meraih jemari Ibu dan menciumnya dengan khidmat. Tak enak dengan Mas Laksa jika berlama-lama. Mungkin dia ingin istirahat juga. Andai kamarku tak sempit dan jelek, aku bisa saja mempersilakan dia tidur siang dulu di kamarku.

“Gak nunggu Mbak kamu pulang dulu, Ra? Mungkin dia pun akan kangen, secara … selama di sini, Ibu lihat dia sangat bergantung sama kamu. Apa-apa cerita semua ke kamu.”

Ibu menatapku yang baru saja melepaskan tangannya. Aku melirik wajah Ibu, ingin rasanya aku mengatakan semuanya tentang Mbak Rahma. Hanya saja belum sampai hati untuk bercerita.

Sepertinya lebih baik langsung kuserahkan saja pada Mas Laksa biar dia yang nengurusnya. Aku bukan tak sayang pada saudara sendiri, tetapi hanya ingin memberinya pelajaran jika menghalalkan seg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hany Mahanik
Tantangan besar bagi Rara. Suaminya masih menyimpang cinta pada mendiang istri pertama
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status