Share

Bab 30

Sampai esok menjelang, kudapati tempat tidur di sampingku kosong. Mas Laksa tak pulang. Aku menggeliat dan meraih ponselku yang tergeletak di atas tempat tidur. Kebiasaanku memang, kalau tidur ditemani ponsel. Harusnya ‘kan, jangan. Hanya saja sudah kebiasaan.

Kuperiksa dan ternyata ada satu pesan dari Mas Laksa semalam.

[Tidur duluan ya, Ra. Mas gak bisa pulang.]

Sudah jam satu malam ketika dilihat dari waktu pesan yang dia kirim. Jangankan buka ponsel, jam segitu buka mata saja sudah berat.

[Mas pulang jam berapa? Mau aku masakin apa?] Aku mengetik sambil sesekali masih menguap. Bingung mau masak apa. Aku belum paham apa yang dia suka soalnya.

[Sebentar lagi pulang. Buatin saja nasi goreng sosis. Aidan sangat suka. Bahan-bahannya kamu tanya saja Mbak Susi, ya!]

[Oke, Mas.]

Aku bangkit dengan bersemangat. Ingin mulai belajar mendekati Aidan dan mengambil hati, anak dua stengah tahun itu. Rasanya aku berhutang terlalu banyak pada Mas Laksa, sudah selayaknya aku menebusnya dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status