Share

Bab 36

POV HUMAIRA

Aku mengerjap ketika satu sentuhan lembut terasa menyentuh pipi. Rupanya Mas Laksa yang tadi pagi pamit kerja, baru pulang.

“Eh, maaf, Mas. Aku ketiduran.”

“Gak apa, Ra. Maaf pulangnya malem banget, ya? Hmmm … Mas beli martabak gurih ikan tuna.” Dia langsung beranjak ke dekat kapstok dan mencantelkan jas yang tadi dipakainya menggunakan hunger.

Aku melirik jam, rupanya sudah jam sepuluh malam. Rasanya tak enak untuk menolak dan mengatakan kenyang. Mas Laksa sepertinya tengah bahagia ketika kulihat dari raut wajahnya.

“Wah, mana martabaknya, Mas? Mau aku buatin kopi buat temani makannya?” Aku bangun dan lekas tersenyum padanya.

“Tuh!” Mas Laksa menunjuk ke atas nakas dengan sudut netranya. Aku pun bangun dan lekas mengambil kotak itu.

“Kopi atau teh, Mas?” Aku memastikan sekali lagi.

”Teh pahit saja, Ra. Bawa ke balkon, ya.”

“Oke.”

Aku bangun dan hendak keluar pintu. Namun dikagetkan dengan pelukan yang mendadak dari arah samping, lalu satu kecupan pada pipi, “Teri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hany Mahanik
Ibu belum tahu sih, sifat helek Rahma. Eh tapi ngomong2, kayabya oernah baca kalau Rahma itu sausara tiri Humaira. Yang tiri dari mana ya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status