Share

Bab 37

Hari ketiga dirawat, Ibu sudah bersikeras ingin pulang. Kondisinya memang cukup membaik, tetapi masih terlihat begitu lemah. Namun, melihat Ibu yang sudah sangat tak betah berada di ruangan rawat ini. Akhirnya aku pun menuruti saja permintaannya.

“Ibu jangan terlalu capek dulu, ya! Istirahat saja.” Aku mendudukkan Ibu pada tikar yang sudah digelar di ruang tengah.

“Kamu gak apa-apa, Ra? Sudah tiga hari di sini jagain Ibu?” Sorot matanya menatapku.

“Kan Mas Laksa lagi ke luar kota, Bu. Sudah izin. Jadi gak masalah.” Satu cangkir teh manis hangat kubawa ke dekatnya.

“Ibu harus segera pulih … setelah Ibu sembuh … Rara mau ajak Ibu buat buka warung makan, biar Ibu gak usah nyetrika lagi di rumah Bu Yayah, Bu.” Aku menyampaikan niat baikku padanya.

“Gak usah, Ra. Kamu jangan hambur-hamburkan uangnya Laksa. Jangan sampai kita disangka aji mumpung. Ibu masih sanggup kok nyuci nyetrika. Masih bisa nyambung hidup.” Ibu bersandar dengan mata terpejam.

“Rara gak minta sama Mas Laksa, Bu. R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hany Mahanik
Kok rasanya kurang sreg ya lihat kondisinya lemah seperti itu. cb klu dia sadar, terus tahu ditengokin, terus tahu dibebasin, gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status