Share

PAGI YANG PANAS

312

Bastian heran kenapa istri kecilnya seharian kemarin sangat irit bicara. Padahal biasanya wanita itu punya stok tenaga dan kosakata yang banyak untuk berceloteh. Apa pun itu, akan menjadi topiknya pembicaraan.

Sejak di rumah sakit, di perjalanan, lalu sampai di rumah pun, tetap saja hanya bicara seperlunya.

Saat Nuri irit bicara, sangat kentara perbedaannya. Bastian merasa dunianya berbeda. Sangat sepi bagai hari-hari ke belakang yang ia lalui. Tanpa warna, tanpa semangat, tanpa gairah untuk melanjutkan hidup. Bastian tidak menyukai situasi seperti ini.

Bahkan semalam, Nuri meninggalkannya tidur lebih awal. Padahal Bastian masih ingin bicara. Tapi wanita itu sudah menjelajah alam mimpi sejak sore. Meninggalkan sendiri dalam keheranan.

Bastian juga bukan tidak tahu jika mata Nuri merah saat keluar dari kamar mandi. Ia ingin bertanya, tetapi Nuri tak memberinya kesempatan untuk bicara.

Akhirnya ia hanya bisa memeluk wanita yang sudah pulas itu.

Pagi ini saat bangun, Nuri sudah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (18)
goodnovel comment avatar
Marda Nella
ditunggu kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Ramla Wati
menunggu kelanjutannya ya
goodnovel comment avatar
Miscorp Chink
ternyata laki² rata² gak peka yaaa. suamiku juga bgtu, pdhal udah ngambek mogok bcra, eh dicuekin seoerti gak ada mslah. hadeuh...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status