Share

NASIHAT

213

“Jalan yang ditunjukkan Tuhan justru semakin mendekatkan kalian dengan Pak Samudra, Dek,” ujar Bima lagi serius.

Kepala Mentari semakin menggeleng. Bibirnya bahkan kini digigit kuat. Matanya memanas.

“Dek, maaf kalau aku lancang menasihatimu.” Bima memperbaiki posisi duduk agar menghadap tepat ke arah Mentari. “Saranku, Dek, cobalah berdamai dengan masa lalu agar hatimu lebih tenang menjalani masa yang akan datang. Ingat, kamu seorang ibu dua anak yang masih sangat kecil. Mereka punya hak untuk mereguk kebahagiaan dengan orang tua yang utuh. Mereka butuh seorang ayah, Dek. Dan sebaik-baik seorang ayah untuk anak-anak adalah ayah kandungnya.”

“Cukup, Kak!” Mentari tidak tahan mendengar rentetan kalimat Bima yang terlontar dengan lancar itu. Entah kenapa laki-laki itu tiba-tiba bicara hal seperti ini.

“Kakak bicara apa? Aku sama sekali tidak mengerti.” Suara Mentari timbul tenggelam karena menahan sesak di dadanya. Ia mencoba menyangkal jika Bima tidak sedang bicara demikian.

Lagi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (23)
goodnovel comment avatar
Lailatul Adawiyah
klow bima mau melepas dengan cara baik" lom tentu Ratri jga gtu saya Mlah tkut Ratri akan jahat dibalik sikapnya yg diam ada sesuatu
goodnovel comment avatar
trie khosyah
tp aq ga suka mentari balik sm samudra, bisa sangat Baik... yakin akan bahagia mentari bersama Bima......
goodnovel comment avatar
Tth Im
Pesen satu laki2 model Bima Thour
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status