Share

TERLENA

219

Keheningan menyergap beberapa waktu setelah usaha Samudra untuk melunakkan hati Mentari selalu dipatahkan. Hanya suara detak jam dinding dan gemuruh halus dari pendingin ruangan yang terdengar di antara mereka setelahnya.

Namun, tidak patah arang, Samudra yang sejak tadi hanya berdiri di samping ranjang Mentari, menarik sebuah kursi dan meletakkan dekat ranjang, kemudian mendudukkan diri di sana. Tubuhnya sedikit membungkuk agar kedua tangannya bisa bertumpu di tepi ranjang. Tatapannya kembali terfokus di wajah yang sedikit pucat karena beberapa hari ini jadwal makan wanita itu berantakan.

“Tari …,” panggil Samudra setelah berkali-kali menarik napas panjang. “Sebenarnya, Mas sama sekali tidak bermaksud menikahi Ratri. Percayalah, itu hanya … satu lagi kebodohan Mas yang lain. Mas terlalu terburu-buru mengambil keputusan hingga—”

“Sudahlah, Pak. Jangan curhat! Itu bukan urusanku.” Lagi, Mentari memotong. Tangannya dikibaskan dengan jengah. Samudra masih saja berusaha mencari pembe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (42)
goodnovel comment avatar
Lilik Soeprijani
paling ulah ratri biar samudra jgn dekat2 dgn mentari... tp sepandai2 nya ratri pasti kejahatannya akan terungkap
goodnovel comment avatar
Nur Yati
jangan" si ratmi punya kerja
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
Mentari gampang banget lu terlena...dia sdh bukan suami kamu. ..mau rujuk...payah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status