Share

MENJENGUK

216

“Maaf, izin memeriksa pasien, Pak, Bu.” Perawat wanita mengangguk ramah ke arah Mentari dan Samudra.

“Ini juga kebetulan ada keluarga Bapak dan Ibu ingin menjenguk. Jadi ikut saya sekalian,” lanjutnya, kemudian berjalan mendekati ranjang Barra.

Mentari yang beberapa saat lalu salah tingkah, mengikuti langkah sang perawat menuju ranjang Barra. Sementara Samudra yang sempat menghujamkan tatapan tajam pada Ratri, kembali berjongkok. Kemudian mengumpulkan kertas-kertas yang berserakkan di lantai. Memasukkan kembali ke dalam aplop besar, dan menaruhnya di laci meja.

“Ibu, anaknya bisa dibangunkan dulu?” tanya perawat. “Saya mau memeriksa mata dan tenggorokannya. Juga rekam jantungnya.”

“Tapi anak saya baru saja tidur, Sus. Kasihan.” Samudra yang menyusul dan kini sudah berdiri di samping Mentari keberatan. Dengan susah payah ia menidurkan Barra tanpa bantuan siapa pun. Rasanya kasihan jika harus dibangunkan secepat ini.

“Tapi dedeknya harus diperiksa dalam keadaan terjaga, Pak.” Perawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (33)
goodnovel comment avatar
Saulina Simbolon
ini yg kutakutkan kl Ratri yg akan mengacaukan hubungan ayang sam sm mentari.. smoga aja ini jebakan Ratri utk mengetahui sedalam apa perasaan cinta ayang sam buat mentari dr yg diamanat nenek widya.
goodnovel comment avatar
Lailatul Adawiyah
wasiat apa pling" jga akal"Anya Ratri pngen jadi nyonya memanfaatkan keadaan ,benci aq jdinya
goodnovel comment avatar
Akbar Ilham
ratri akal sama sikap mu sama2 jelek,jijik x baca nya,sok kepedean kau ratri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status