Share

KOMPOR

204

“Bukan waktunya bicara hal begitu, Mbak.” Mentari melepaskan diri dari pelukan pengasuh anaknya. Mulai tidak nyaman dengan ucapan Rumi.

“Jangan membuat pusing kepalaku. Aku mikirin Barra saja sudah setakut ini.”

“Ya, maaf, Bu. Mbak cuma menyampaikan pandangan aja setelah lihat sendiri bagaimana Pak Samudra paniknya mengurus Mas Barra. Semua nggak ada rekayasa. Sebenarnya, Mbak yakin kalau Pak Samudra itu orang baik. Baik banget malah. Mungkin malam itu, hanya emosinya sedang tidak stabil aja. Mungkin faktor kelelahan, atau banyak pikiran, atau apa pun itu yang membuatnya melakukan kesalahan besar. Mbak yakin kalau penyesalannya itu sungguh-sungguh. Kan, semua orang pasti pernah berbuat salah. Apa pintu maaf itu nggak ada sama sekali, Bu?”

Mentari memejam. Sungguh, ia tidak mau membahas hal ini di saat seperti ini. Fokusnya hanya kondisi Barra. Baginya, pengasuh anaknya itu sok tahu dengan berkata seperti itu. Ya, memang ia sudah terbuka semua perihal kejadian malam itu dengan Rumi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (17)
goodnovel comment avatar
Melodi Cinta
kayanya ratri bikin sendiri, krna dia merasa om gadun akan prcaya krna slama ini bu widya sm ratri, semoga aja ratri bukan wanita baik dn ktahuan om gadun sblum nikah,
goodnovel comment avatar
Aneke Ann
GK usah bertele2 lah
goodnovel comment avatar
Yuni Gongsen
apa betul surat wasiat itu bisa jadi yang buat Ratri sendiri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status