Share

PAPA

211

Samudra berjalan lunglai melewati koridor rumah sakit yang entah berapa kali dalam sehari dilaluinya. Bila biasanya ia akan sangat bersemangat datang ke sana karena bisa dekat dengan anak-anaknya, berbeda untuk kali ini.

Tangan pria tersebut menenteng sebuah tas di mana di dalamnya terdapat berkas untuk kelengkapan perceraian. Tak ada pilihan untuknya selain mengabulkan permintaan Mentari. Meski perih, tapi itu harus dilakukan asal Mentari bahagia. Yang penting baginya akses untuk menemui anak-anak tetap terbuka lebar.

Samudra mengetuk pintu dan kemudian membukanya tanpa menunggu tanggapan dari dalam. Seperti biasa pemandangan yang membuat hatinya teriris, tersaji di depan mata. Bima duduk di sebuah kursi di dekat ranjang Barra. Sementara Mentari duduk di tepi ranjang sisi berbeda. Bulan tidur di ranjangnya.

Awalnya Samudra tak ingin berkata apa pun dan memilih menunggu Bima pulang untuk bicara dengan Mentari. Namun, melihat ada pemandangan yang berbeda kali ini, tak ayal membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (23)
goodnovel comment avatar
Almaheera Bellamy
duhhh sp yg ngiris bawang nih bikin pedih mata aja
goodnovel comment avatar
Rafa Azka Putra
kasian samudra. smoga Barra sama bulan bisa menyatukan mreka. smoga bima sama ratri saja
goodnovel comment avatar
Aidasatri Yudianti
Meleleh Barra ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status