Share

CURHAT

309

“Bu, boleh saya bicara?” Nuri langsung menghubungi seseorang sesaat setelah ia kembali ke rumah.

Setelah hampir seharian mengantar dan menemani Bastian bertemu dokter dan terapi kakinya, lalu setelah tiba di rumah masih harus mengurusi keperluan laki-laki itu. Ingin rasanya ia bicara dengan seseorang untuk mencurahkan isi hatinya.

Karenanya, setelah memastikan laki-laki itu nyaman, ia pergi ke kamar mandi. Namun, bukan untuk melakukan ritual yang seharusnya dilakukan di kamar mandi, melainkan menghubungi seseorang.

“Bicara apa, Nur? Kamu sedang ada masalah?” Suara lembut di seberang sana bertanya saat menyadari suara Nuri bercampur getaran.

Nuri menggigit bibirnya dengan kuat untuk menahan sesuatu yang mendesak keluar. Sebenarnya ia tidak ingin melakukan ini, tetapi rasa kesal sudah bercokol di hatinya sejak kejadian di depan bangunan apartemen tadi.

Karenanya selama mengantar Bastian terapi dan bertemu dokter, bahkan hingga mereka kembali ke rumah, ia tak banyak mengeluarkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (15)
goodnovel comment avatar
Dewi Ayu Pandansari
jangan lupa makan ya Kak Rose...
goodnovel comment avatar
Nainay
seuprit banget kurang thor
goodnovel comment avatar
Nyai Neny
kalau jadi Nuri kesel juga yah. siapa. coba yg gk cemburu. buat author semoga mamanya cepat sembuh yah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status