Share

48. Perempuan Gila 3

Ketenangan yang tercipta beberapa minggu ini, kembali terusik oleh pesan semalam. Ia bisa melihat sesalan di tatapan Daffa, tapi jiwanya tidak bisa dibohongi. Sakit itu tetap terasa.

Sedangkan Daffa yang masih berdiri di depan pintu, mendengar isak tangis dari dalam. Apakah sudah tertutup hati Rinjani untuk menerimanya kembali? Daffa tidak ingin mengalami sesal dan luka seperti sahabatnya. Kehilangan yang dialami Bre saja bisa ia rasakan, bagaimana jika itu terjadi pada dirinya. Pasti akan lebih terpuruk lagi daripada Bre. Gila mungkin.

Rinjani kaget saat keluar mendapati suaminya masih berdiri di depan kamar.

"Mas, aku berangkat ke klinik." Rinjani menenteng tas ke arah pintu.

"Mas anterin."

"Nggak usah. Aku biasa jalan kaki. Deket banget. Lucu kalau naik mobil," tolak Rinjani seraya memakai sepatunya.

Daffa mengambil kunci mobil lantas meraih lengan sang istri.

Di rumah sana, Bu Murti yang sedang berjemur di halaman tersenyum ke arahnya. Rinjani mengangguk sebagai balasan. Daffa m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
g usah khawatir rinjani. doakan aja suamimu selamat. klu g sanggup bertahan cerai saja, paling2 yg punya trauma noval seumur hidupnya
goodnovel comment avatar
Yeyeh Masriah
sejahat apa pun orang tetep harus di do'akan yg baik baik karena Do'a yg baik itu akan kembali pada kita
goodnovel comment avatar
Aira Moon
lucu ada yg komentar Rinjani berlebihan .aneh bgt .rela yah suami situ tidur dgn perempuan lain .walau bilangnya engga.buktiiin Dulu donk kalau g pernah tidur ma perempuan lain .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status