Share

53. Harga Diri 2

Rinjani keluar dari rumah makan dan berdiri di pinggir jalan.

"Assalamu'alaikum, Pak Reza."

"Wa'alaikumsalam. Bagaimana keadaan suami, Dokter?"

Tidak bisa menjawab, tangis Rinjani tumpah. Dia tidak bisa menahan diri. Entah pada siapa lagi ia bisa membagi beban di hati. Saat Reza menelepon, tangisnya tidak bisa dibendung.

"Apa keadaan suami dokter parah?"

"N-nggak, Pak Reza. Sudah ditangani dengan baik oleh para tenaga medis di sini," jawab Rinjani yang belum bisa menceritakan tentang sambutan sang mertua terhadapnya.

"Syukurlah. Semoga bisa lekas pulang."

"Makasih, Pak Reza. Saya usahakan sore ini sudah sampai di Malang."

"Jangan buru-buru, Dok? Pakai saja mobil sampai urusan selesai."

"Saya nggak enak, Pak Reza."

"Nggak apa-apa. Santai saja."

"Terima kasih banyak, Pak. Habis ini saya mau menelepon klinik dan sekolahnya Noval untuk minta izin."

"Oke, Dok. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Rinjani menghubungi pihak klinik, menelepon guru sekolahnya Noval, juga menelepon Pak Haslam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Siti Mala
nyesel deh nti kalo Dafa tau kalo keluarganya yg bikin Rin ngajuin perceraian
goodnovel comment avatar
Den Baguse 'Jmpd'
sebagai seorang ayah sih wajar marah ke.rinjani krn memang pengorbanan dafa jg banyak buat ngebuktiin klo dia nggak bersalah.sampai nggak mikirin kondisinya sendiri.seharusnya rinjani kan istrinya lbh paham suaminya .memang agak egois sih menurutku ya.ikutin authornya aja lah.semangat thor
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
🥹🥹🥹🥹🥹🥹🥹
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status