Share

55. Harapan 1

RINDU YANG TERLUKA

- Harapan

"Selamat pagi, Pak." Seorang suster menyapanya ramah. Di tangannya ada kotak kecil berisi obat.

"Pagi juga, Sus."

"Sendirian, Pak?"

"Papa dan ipar saya baru saja pulang," jawab Daffa.

Perawat memeriksa infus. Kemudian memberikan obat yang harus di minum pagi itu.

"Suster, bisa saya pinjam ponselnya sebentar. Untuk menelepon istri saya." Daffa bicara ketika perawat hendak keluar ruangan.

Gadis itu tampak ragu. Daffa sendirian, kenapa tidak membawa handphone. Ruang perawatannya saja VVIP. Tapi ponsel tidak ada, juga tidak ditemani satu pun kerabat. Tega benar istrinya tidak menunggui.

"Kalau Suster keberatan, nggak apa-apa," ujar Daffa akhirnya.

"Ti-tidak keberatan, Pak. Ini ...." Perawat mengambil ponsel yang ada di saku bajunya dan memberikan pada Daffa.

"Makasih, Sus."

Daffa segera mengetik nomer sang istri dan menelponnya. Beberapa kali menelepon, tapi panggilannya tidak dijawab. Kembali mencoba dan mencoba lagi tetap nihil. Daffa memandang perawat ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
andai kamu tahu Daf klo Rin malah mencemaskan mu.. tapi sayang diusir sama bapak sama kakakmu... mungkin kamu bakal marah sama mereka..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status