Share

147. Sesal 3

"Sepertinya dia ingin minta maaf, Bu. Hanya saja sudah nggak bisa bicara. Ngomongnya susah banget sekarang ini. Kadang cuman bibirnya saja yang bergerak-gerak tanpa suara," bisik Bu Dipta pada Bu Tiwi.

"Saya sudah maafin kamu. Saya harap kamu juga memaafkan saya." Bu Tiwi yang berkata. Dijawab anggukan pelan oleh Dira. Netranya yang cekung tak berhenti mengalir air mata.

Bu Tiwi melepas pelan tangan Dira. Kemudian keluar untuk memanggil suaminya. Tak lama kemudian Pak Farhan masuk ruangan.

Melihat Pak Farhan, bibir Dira kian bergetar menahan isak. Lelaki itu mendekat lalu menangkupkan tangan di depan dada. "Maafkan saya, Dira."

Bibir Dira komat-kamit.

"Dia bilang, juga minta maaf pada, Pak Farhan." Bu Dipta yang menerjemahkan. Pak Farhan mengangguk.

Sejenak suasana menjadi sangat melankolis. Sedih dan suram. Satu momen yang butuh kelapangan hati bagi Bu Tiwi. Masa lalu yang menyakitkan dan hari ini yang menimbulkan rasa iba pada wanita yang telah membuatnya berdarah-darah tiga puluh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (20)
goodnovel comment avatar
Rosse
weekend hm
goodnovel comment avatar
Movica Kapoor
Mas daff dah kaya gula di mana-mana di kerubungin sama semut Semutnya sangat berbahaya kalo menggigit ....
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Bu Tiwi begitu luas hatimu untuk memaafkan... mungkin anak yg lahir itu juga bukan anak Pak Farhan makanya ga ngejar tanggung jawab dan hanya bisa menyalahkan sebagai pelampiasan kekecewaan.. semoga Abila ga bikin Daffa sama Rin salah paham lagi nanti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status