Home / Pernikahan / Rindu yang Terluka / 154. Satu Hari di Santera 1

Share

154. Satu Hari di Santera 1

RINDU YANG TERLUKA

- Satu Hari di Santera

Pagi yang dingin. Kabut masih tampak pekat saat jendela di buka. Ika merapatkan jaketnya, berdiri di dekat jendela ruang tengah. Di mana dia tidur berjajar dengan Irene dan anak-anak di atas springbed lantai yang dibentang di ruang tengah. Sedangkan Radit tidur di kursi ruang tamu. Pak Farhan dan Bu Tiwi tidur di kamarnya Noval.

Sementara keluarga Pak Haslam langsung pamit kembali ke Surabaya tadi malam setelah selesai acara.

Suasana masih gelap, tapi suara kicau burung sudah terdengar di halaman samping. Sangat merdu mewarnai pagi yang tenang. Ika jatuh cinta dengan suasana seperti ini. Sungguh jauh berbeda dengan tempat tinggalnya di kota.

Pilihan Rinjani menetap di sini tidak salah. Tinggal di pedesaan yang penuh ketenangan. Ika menghirup udara segar dalam-dalam. Di ujung sana, tampak seorang laki-laki tengah jogging dengan anak perempuannya. Duda yang semalam diceritakan oleh adiknya.

"Duren, Mbak. Waktu kutanya kemarin, Daffa ngasih t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
kayaknya duda Ama janda jodoh nih..
goodnovel comment avatar
Yanyan
asek Nasya mau main sama calon mamah baru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status