Share

143. Kehamilan 2

"Belum tahu, Mas. Dua minggu lagi jadwal periksa. Semoga sudah bisa dilihat dia cewek apa cowok."

"Tunggu mas pulang dulu baru periksa."

Rinjani mengangguk. Daffa duduk di lantai, tepat di depan perut istrinya. Mengusap lembut permukaan perut itu. Harapannya terkabul. Setelah ini tidak ada alasan untuk Rinjani kabur darinya. Mereka akan membesarkan anak-anak bersama.

Kebahagiaannya tidak terlukiskan dengan kata-kata. Pantas saja semingguan ini rasanya tidak tahan untuk segera pulang bertemu Rin dan Noval. Jengkel kalau telepon atau pesannya tidak segera dibalas oleh Rinjani.

Beberapa kali video call, dia sempat heran dengan wajah Rinjani yang terlihat berisi. Dia kira gemuk biasa, ternyata ada benihnya yang tumbuh di rahim perempuannya.

"Papa dan mama pasti bahagia mendengar kabar ini, Rin."

Rinjani tersenyum.

"Noval tahu kalau mau punya adik."

Rinjani menggeleng. Dahi Daffa mengernyit. "Noval pun nggak kamu kasih tahu?"

"Bukan nggak mau ngasih tahu. Tapi belum kukasih tahu. Lastri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Nurmila Karyadi
akhirnyaaa....semoga end nya bahagia.. jgn sprt mas fariq dan embun............
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
wkwkwkwkk 🫣🫣🫣🫣🫣
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
gengsi karena kecewa, hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status