Share

Raja Tempur Seanos
Raja Tempur Seanos
Penulis: Lucifer

Bab 1

"Kak, aku sangat takut! Kamu sedang di mana? Cepatlah kembali kalau kamu masih hidup. Mereka mau membunuh ayah, ibu dan aku. Ayah dan Ibu sudah nggak kuat lagi! Kakak, kumohon kembalilah!"

James Suasa baru kembali dari luar negeri, dia baru saja menemukan nomor telepon yang digunakannya lima tahun lalu malah langsung ditelepon.

Ketika mendengar suara Henny Suasa, adiknya yang menangis dengan ketakutan, James Suasa langsung sangat tercengang.

"Henny! Apa yang terjadi?"

"Dasar wanita jalang! Ternyata kamu mencuri ponselku! Aku akan menghajarmu!"

Terdengar suara seorang pria yang memarahinya dengan kasar diikuti dengan beberapa suara tamparan yang keras, kemudian suara permohonan Henny yang menangis sambil berteriak.

"Ahh! Jangan! Jangan! Kakak! Tolong aku! Tolong aku!"

"Krak!" James memegang ponselnya dengan sangat erat hingga layar ponsel retak.

"Henny!" terdengar suara teriakan James. Aura menakutkan yang dipancarkan dari tubuh James menyebar hingga membuat suhu di sekitar menjadi sangat dingin.

"Jalan! Jalankan mobilnya! Cepat!"

Teriakannya yang kuat mengejutkan seorang perempuan yang duduk di kursi pengemudi.

Perempuan itu berambut pendek dengan aura heroik, tatapan matanya bahkan memancarkan semangat yang tidak terkalahkan. Dia adalah tangan kanannya James yang bernama Serlin Hadinata, sang manajer keuangan serta intelijen Organisasi Seanos.

Selama lima tahun bekerja bersama James, Serlin sering melihat James yang kejam, tapi dia tidak pernah melihat tatapan mematikan yang dipancarkan malam ini. Dia langsung menginjak gas mobil dengan maksimal hingga mobil melaju dengan cepat.

Mesin mobil menderu-deru, pemandangan di luar jendela bahkan menjadi buram karena mobil yang terlalu cepat, tapi James tetap merasa terlalu pelan.

"Cepat! Lebih cepat lagi!"

Dia menjadi sangat tegang, bahkan seluruh sendi tubuhnya berbunyi dengan keras dan hatinya sekaan meneteskan darah.

Lima tahun lalu, James dikhianati oleh teman baiknya si Steven Sanjaya saat berada di puncak bisnis.

Steven menjebaknya melecehkan seorang wanita tidak bersalah, setelah itu berlagak menjadi orang baik yang membunuhnya dan menenggelamkannya. Untung saja nyawanya cukup kuat hingga berhasil kabur ke luar negeri.

Dalam waktu lima tahun, James berjuang dalam medan perang, dia menahan kebencian yang mendalam dan kerinduan terhadap keluarganya hingga berhasil membawa Organisasi Seanos yang didirikannya menuju puncak dan menjadi Raja Tempur yang disegani oleh semua organisasi dan negara di seluruh dunia.

Namun, sekarang adik dan keluarganya malah sedang ditindas oleh orang lain!

"Kakak, aku sangat takut ...."

"Kak, tolong! Tolong cepat kembali ...."

"Kak, tolong aku ...."

Rintihan adiknya yang menyedihkan terus terulang di samping telinganya. James seakan-akan melihat adik perempuan yang baru berusia 18 tahun sedang mengulurkan tangan memohon bantuannya dengan wajah yang dipenuhi dengan darah.

Perasaan bersalah dalam hatinya menjadi seperti ombak besar yang membuat James hampir menggila.

Di Kediaman Suasa, ayah dan ibu James dengan seluruh tubuh berlumuran darah berlutut di sudut, leher mereka bahkan dikunci dengan rantai yang berat dan tebal. Sekeliling mereka dipenuhi dengan kotoran dan air seni yang sangat bau, bisa diketahui kalau mereka sudah ditahan selama beberapa hari.

Henny yang menyedihkan juga ditahan oleh tiga pria kekar di lantai dengan niat jahat.

Sebuah posisi dekat gerbang di depan mereka terdapat seorang pria sombong yang duduk sambil menekan hidungnya berbicara kepada ayah dan ibunya James.

"Kalian berdua apa belum puas merasakan rasanya jadi anjing? Apa harus kuhancurkan anak kalian agar kalian bisa pasrah?"

Ayahnya yang bernama Kelvin langsung mendongak dan menatap dengan tatapan yang mematikan.

"Kalau kamu menyentuh anakku, aku nggak akan memaafkanmu walaupun sudah mati!"

Pria sombong itu hanya tertawa terbahak-bahak.

"Kamu kira aku, Nathan Kenrad takut? Kalau kamu nggak ingin anakmu kuhancurkan, maka cepat setuju! Selama kalian berjanji nggak mengajukan petisi untuk James dan membuat surat bukti kematiannya, lalu menyuruh Nadine cerai dengannya, maka aku akan segera melepaskan kalian."

Lima tahun lalu, Nathan bertemu dengan James dan Nadine Iskandar di sebuah restoran. Nathan sangat tertarik pada istrinya James ini, dia pun memberanikan dirinya mengganggu Nadine dengan memanfaatkan dirinya yang mabuk, setelah itu dia pun dihajar oleh James hingga menjadi mandul.

Keluarga Kenrad memang lumayan berkuasa, tapi posisi James di Kota Asturi juga tidak biasa, jadi Nathan pun gagal balas dendam.

Setelah itu, Nathan sangat dendam padanya. Dia pun berkali-kali mencari Nadine dan menggunakan masa depan yang cerah untuk menggodanya. Nadine yang tidak kuat pada godaan pun akhirnya bersetubuh dengan Nathan.

Mereka berdua bekerja sama mengancam Steven untuk mengkhianati James dan membagi harta milik James.

Ayah dan ibunya James tahu kalau anaknya menghilang karena terpaksa, mereka tidak pernah pasrah untuk mengajukan tuntutan hukum dan petisi pada pengadilan untuk mencari keadilan kepada James.

Akhir-akhir ini, mereka bahkan berencana mengajukan petisi ke ibu kota.

Nathan takut masalah ini dibesarkan hingga semuanya terbongkar, dia pun memutuskan menangkap Keluarga Suasa dan menyiksa mereka.

"Kakakku belum mati! Kalau kami mati, kami juga nggak akan membiarkanmu melakukan semaumu! Menyerahlah kamu!"

Henny sangat teguh! Kedua orang tuanya juga tidak mengatakan apa pun. Meskipun mereka disiksa mati-matian, mereka juga tidak akan menyerah.

Meskipun James sudah menghilang selama lima tahun, mereka tetap percaya kalau James masih hidup, walaupun dia sudah mati, mereka juga tidak akan membiarkan James mati tanpa mendapatkan keadilan!

"Oke, keras kepala, ya? Mari kulihat kalian masih sanggup bertahan berapa lama!"

Nathan tertawa licik, kemudian mengayunkan tangan kepada beberapa bawahannya. "Hajar sampai cacat!"

Ketiga pria kekar dengan wajah galak menendang Henny ke tengah, kemudian menghajarnya dengan kuat.

Henny yang menyedihkan berteriak seperti anjing yang disiksa hingga membuat orang merasa prihatin saat mendengarnya.

Kelvin memelotot sambil berkata, "Dasar berengsek! Apa kamu nggak takut karma?"

Nathan tertawa berkata, "Karma? Aku meniduri istrinya anakmu dan membunuhnya, coba lihat apa aku dibalas dengan karma? Jasad anakmu sudah busuk, aku malah masih baik-baik saja, malah hidup semakin bahagia. Karma itu hanya akan menghukum kalian rakyat rendahan saja!"

Nathan menghela napas berkata, "Sayangnya James nggak ada di sini. Kalau dia melihat secara langsung pasti lebih seru. Lalu, dia baru bisa tahu apa akibat dari menyinggungku!"

Bawahannya yang memimpin adalah orang yang penuh waspada, dia bertanya, "Bos, kita sudah di sini seminggu. Sepertinya ada tetangga yang menyadari keberadaan kita. Kalau mereka lapor polisi ...."

Nathan melambaikan tangannya dengan cuek, dia berkata, "Aku akan mengurus masalah-masalah kecil. Bagiku, semua rakyat miskin ini sama dengan semut! Mereka sangat mudah diatasi. Sudahlah, kuserahkan tempat ini kepada kalian. Cepat selesaikan yang diperlukan."

Kedua pria kekar langsung mengangkat Henny yang sudah sekarat dan kepala yang dipenuhi dengan darah sambil merintih sebelum kematian datang.

Pria yang memimpin mengeluarkan sebuah pisau sambil menggoyang di tangannya Henny. "Kita mau potong wajahmu dulu atau tanganmu dulu? Bagaimana menurut kalian?"

Ketika Henny mendengar penyiksaan yang akan datang, dia pun meneteskan air mata dengan pasrah.

'Kakak! Kamu ada di mana?'

Ayah dan ibunya juga mengamuk dan menegur mereka.

"Dasar binatang! Apa kalian masih manusia?!"

"Kalau aku sudah meninggal, aku akan mengganggu kalian selamanya!"

Semakin mereka berteriak, beberapa bawahan Nathan menjadi semakin semangat hingga tertawa bahagia.

Pria yang memimpin itu berkata, "Kalian masih hidup saja bisa kulakukan semauku, bagaimana mungkin aku masih takut setelah kamu mati? Kalau kalian nggak ingin Henny menderita, maka cepat iyakan permintaan bos kami!"

Saat mengatakannya, seorang pria menahan tangan Henny kemudian mengarahkan ujung pisau ke ibu jarinya Henny.

"Ahhh!!!"

Henny berteriak dengan sangat keras hingga tubuhnya pun bergetar, tapi dia ditahan kembali oleh kedua pria kekar tersebut.

Pria yang memimpin memutarkan pisaunya hingga mengupas kuku ibu jarinya.

"Aahh! Ahhh!!!"

Teriakan Henny sangat keras hingga membuat orang yang mendengarnya merasa merinding.

"Henny! Henny!"

Kedua orang tuanya hanya bisa menangis dengan pasrah.

Henny kesakitan hingga kesadarannya mulai menghilang, darah kental terus mengalir dari mulutnya. Dia sudah tidak bisa menahan penyiksaan seperti ini lagi.

'Kakak, kita sampai jumpa di kehidupan selanjutnya, ya.'

Henny pada akhirnya memilih untuk bunuh diri dengan menggigit lidah sendiri.

Darah merah mengalir seperti air mancur mengejutkan ketiga pria tersebut, mereka pun langsung membuang Henny ke lantai.

Genangan darah terbentuk di tempat dia terjatuh. Tubuhnya kejang sesaat, kemudian langsung berhenti bergerak.

Pria yang memimpin menendang Henny yang sudah pingsan, lalu berkata, "Sudah mati begitu saja? Nggak seru sekali!"

Pria itu lanjut berkata kepada orang tuanya Henny yang terdiam, "Apa kalian sudah lihat? Semua ini karena kalian berdua yang keras kepala! Sekarang saatnya aku memutilasinya. Kalau kalian masih nggak mau kerja sama, kalian nggak akan mendapatkan tubuh anak kalian secara utuh!"

Di saat ini, pintu ruangan tiba-tiba terbuka dengan keras.

Sebuah bayangan tinggi dan besar muncul dengan aura yang mematikan.
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Thomson Hutagaol
tertarik bacanya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status