Share

Bab 4

Di sore hari, dua orang asing datang ke rumah rumah sakit umum.

Aura mereka bukanlah datang untuk menjenguk, melainkan datang untuk membunuh.

Seorang pria dengan tinggi dua meter lebih dan otot yang kekar membuat tubuhnya terlihat terbuat dari besi hitam.

Dia adalah salah satu tangan kanan James yang bernama Tony Sandoko.

Orang yang satu lagi hanya setinggi 150 sentimeter, dia terlihat kurus dan kecil seperti anak-anak, tapi aura yang dipancarkan malah sangat menakutkan.

Kenyataannya, wanita itu memiliki kemampuan yang luar biasa dan kejam, Tony bahkan lumayan takut padanya.

Namanya adalah Donna, dia juga tangan kanannya James.

Ketika mereka berdua mendapatkan perintah berkumpul dari James, mereka langsung menggunakan segala cara untuk tiba dengan cepat dan menerima perintah dari James.

Ketika James sedang berbicara dengan mereka berdua, seorang perawat datang dan melihat Tony dan Donna dengan ketakutan sambil memberikan sebuah ponsel kepada James.

"Pak James, ada telepon untukmu."

James mengangkatnya dengan ragu.

"Halo?"

"Kamu James, ya? Aku adalah Nathan! Kamu membunuh anak buahku, bahkan menghina kekasih dan adik iparku? Kamu hebat sekali, ya!"

"Setelah nggak bertemu lima tahun, ternyata kamu masih begitu nggak tahu diri! Sekarang, kamu dengar baik-baik!"

"Malam ini adalah ulang tahun ayahku yang ke-60, bersamaan juga acara tunanganku bersama Nadine. Di hari yang bahagia ini, aku berbaik hati memberimu satu-satunya kesempatan."

"Kamu datang ke rumahku untuk berlutut dan meminta maaf. Kalau aku sudah puas, aku akan mengampunimu!"

"Kalau nggak, aku akan menyuruh orang bergiliran memerkosa adikmu dan menyuapi orang tuamu untuk makan dan minum kotoran!"

James mengeratkan tangannya dengan erat hingga ponselnya berbunyi dan hampir hancur.

Dia menjawab dengan nada mematikan, "Oke, aku akan datang tepat waktu."

Nathan tertawa berkata, "Kuharap kamu datang tepat waktu, kalau nggak .... Oh ya, wanita yang kamu perkosa sebelumnya sepertinya kamu nggak tahu kalau dia melahirkan anakmu. Kalau kamu juga nggak berharap dia terlibat, maka hargailah kesempatan kali ini."

James sangat tercengang!

'Aku punya anak?'

Lima tahun lalu saat James dijebak oleh Steven, dia tidak sengaja mencelakai seorang wanita tidak bersalah. Hal itu pun menjadi sebuah ganjalan dalam hatinya.

James masih mengingat wanita dengan penampilan yang menawan itu. Masa itu adalah masa terindahnya, dia seharusnya punya kehidupan yang indah ....

Wajah wanita itu berkali-kali muncul dalam mimpinya James hingga membuatnya merasa tersiksa. Dia benar-benar tidak menyangka kalau wanita itu melahirkan anaknya.

'Seorang wanita malang yang dilecehkan, sendirian melahirkan dan membesarkan anak dari seorang penjahat! Bukankah kehidupannya sangat menderita!'

Di saat James merasa bersalah, dia semakin yakin terhadap niatnya untuk membunuh Nathan.

'Nggak peduli demi diriku sendiri, keluargaku atau wanita dan anaknya, Nathan harus mati!'

Dia menurunkan ponselnya dan berkata kepada Serlin, "Cepat temukan semua informasi tentang wanita yang pernah kucelakai lima tahun lalu!"

Waktu berlalu dengan cepat, malam hari pun tiba.

Anggota Keluarga Suasa tidak dapat istirahat yang baik selama disiksa. Saat malam hari tiba, mereka masih ketiduran dengan lelap.

Serlin kembali dan melapor dengan suara yang kecil, "Informasi orang itu belum ditemukan. Aku sudah menyuruh orang untuk mencarinya. Seharusnya hasil segera didapatkan."

"Selain itu, anggota gelombang pertama kita sudah tiba. Aku utus delapan orang di sekitar sini, kemudian yang lainnya berjaga di sekitar rumah sakit."

James menganggukkan kepalanya, dia melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul tujuh. 'Acara ulang tahun ayahnya Nathan dan pertunangan Nathan dengan Nadine mungkin sudah dimulai.'

James berdiri.

Tiba-tiba, Sharon berteriak, "Jangan! Jangan serang anakku! Tolong! Tolong berhenti!"

Sharon jelas sedang mimpi buruk. Dia berteriak sambil mengayunkan tangannya dengan asal. Meskipun dia memejamkan mata, air matanya tetap mengalir.

Hati James terasa sakit seperti ditusuk pisau. Dia menghampiri Sharon dan memegang tangannya berkata, "Ibu, semuanya baik-baik saja. Aku sudah kembali. Tidurlah, Ibu. Jangan takut, ya."

Sharon kembali tidur dengan lelap.

Tatapan James dipenuhi dengan aura mematikan, dia pun langsung pergi setelah menyelimuti ibunya.

"Serlin, setelah aku pergi, kuserahkan keselamatan keluargaku padamu. Jangan biarkan siapa pun yang nggak berhubungan untuk masuk."

Serlin menjawab dengan yakin, "Aku nggak akan membiarkan siapa pun melukai keluargamu! Kecuali mereka melangkah dari mayatku!"

James berkata, "Tony, apa sudah siapkan rantai anjing?"

Tony menjawab, "Sudah!"

James berkata, "Oke, sekarang kita ke Kediaman Kenrad. Kita robek lidahnya di depan semua keluarganya dan seret dia pergi!"

James membalikkan badannya dan berjalan pergi. Tony dan Donna bagaikan bayangan yang mengikutinya.

Mereka naik mobil Toyota Land Cruiser Tony menuju wilayah Vila Renjani, rumahnya Nathan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status