Share

Bab 2

Beberapa bawahan Nathan langsung terkejut dalam seketika.

‘Aura mematikan yang sangat kental!'

Mereka adalah preman yang pernah membunuh dan berpengalaman. Mereka pernah melihat orang yang tidak takut mati, tapi orang yang muncul di depan mereka saat ini terlalu menakutkan!

'Berapa banyak orang yang sudah dibunuhnya?!'

"Siapa kamu?"

Pria yang memimpin menelan air liur sambil menodongkan pisau ke arah James.

James seakan-akan tidak mendengarnya, dia hanya melihat ke bagian belakang beberapa preman itu. Saat dia melihat orang tuanya yang diikat seperti anjing dan adiknya yang sudah kehilangan kesadaran ....

Bam!

Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau, tubuh James bahkan bergoyang dan hampir pingsan.

"Henny! Ayah! Ibu!"

Suaranya sangat serak, tubuhnya bergetar dengan kencang, matanya bahkan memelotot dengan lebar hingga meneteskan air mata yang berdarah!

Ayah ibu adalah orang yang baik, mereka tidak pernah mencari masalah. Meskipun mereka ditindas, mereka juga hanya akan berdiam. Akan tetapi, Henny masih sangat polos, dia tak pernah melukai siapa pun.

Namun, mereka malah dihina hingga seperti ini!

Dia adalah Raja Tempur Organisasi Seanos, tapi orang tuanya malah diperlakukan seperti binatang?

James mengepalkan tangannya dengan erat hingga hampir menghancurkan tulangnya.

'Mereka semua harus mati!'

Ketika mendengar suara James, ibunya yang bernama Sharon Dina langsung mendongak.

"Anakku! Kamu masih hidup!"

Ekspresi Sharon dari terkejut, menjadi sangat senang. Tatapan matanya yang tadi sangat gelap, kini menjadi bersinar!

Setelah itu, Sharon memukul dinding dengan kuat.

"Pergi! Cepat pergi!"

Meskipun Sharon seperti hidup dalam neraka, hal pertama yang dipikirkannya adalah keselamatan James.

Sharon sangat takut beberapa orang jahat ini melukai anaknya. Dia berusaha keras memukul dinding berharap anaknya yang sudah ditunggu-tunggu kembali bisa kabur.

Beberapa bawahan Nathan juga menyadari kalau James adalah anak mereka, orang ini adalah suami dari wanita yang disukai bos.

Pria yang memimpin mendekatkan pisau dengan ekspresi menakutkan.

"Kamu James, ya? Kalau kamu tahu diri, lebih baik ...."

Bam!

Aura mematikan yang meluap, James memelototi pria yang memimpin itu dengan tatapan yang dipenuhi dengan amarah seperti lahar.

Dari tatapan matanya, pria yang memimpin itu seakan-akan melihat jasad yang menggunung dan setan dari neraka yang berjalan ke arahnya hingga membuatnya gemetaran.

Sambil berteriak, pria itu terjatuh bersama pisaunya hingga terdengar suara "Klang!" yang jernih.

"Ja ... jangan ...."

Pria itu memohon dengan ketakutan.

"Mati saja kamu!"

Sebuah pukulan James seakan-akan membawa ledakan api.

"Bam!"

Kepala pria itu langsung meledak seperti sebuah semangka.

"Ahhh!"

Kedua bawahan lainnya tidak pernah melihat orang dengan aura yang menakutkan dan kekuatan pukulan sebesar ini. Satu bawahannya terjatuh dan terkencing-kencing, satu lagi langsung berlutut dan membungkukkan badannya untuk memohon pengampunan.

"Maafkan kami! Maaf! Aku juga melakukan karena terpaksa! Nathan yang menyuruh kami melakukannya! Ayahnya adalah Wakil Wali Kota Asturi, kami nggak berani membantahnya. Tolonglah berbaik hati dan ampuni aku! Tolong ...."

"Mati!"

James langsung memberikan sebuah pukulan yang kuat hingga membuat orang itu langsung lumpuh.

Dia melangkah ke depan, lalu menginjak dada pria yang mengompol itu hingga meninggal.

Dia berlari ke arah pojokan dan melepaskan rantai yang mengunci ayah dan ibunya, kemudian menggunakan kedua tangannya mematahkan cincin besi di leher mereka.

Setelah itu, James langsung menggendong adiknya yang pendarahan sambil berteriak kepada Serlin, "Cepat bawah ayah dan ibuku ke rumah sakit!"

Di luar ruang operasi, James terus menatap lampu merah di depan pintu tanpa mengatakan apa pun. Ketakutan dalam hatinya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

Serlin mendekatinya berkata, "Ayah dan ibumu nggak ada masalah besar, luka mereka sudah dibersihkan. Tapi, mereka masih nggak mau istirahat sebelum mendapatkan kabar adikmu."

Di saat ini, pintu ruang operasi terbuka. James pun langsung menghampirinya.

"Dokter, bagaimana kondisinya? Apa adikku ...."

"Tenang saja, dia baik-baik saja. Aduh, ini benar-benar berbahaya. Kalau kamu telat beberapa menit, nyawanya sudah melayang. Tapi ...."

James yang baru menjadi tenang kembali menjadi tegang karena kata "tapi".

"Tapi apa?"

"Nona tapi menggigit lidahnya terlalu dalam, kemungkinan akan meninggalkan bekas dan akan ada pengaruh saat berbicara. Ampun .... Bagaimana kamu melindungi adikmu ini?"

"Ya, aku memang nggak menjadi kakak yang baik."

James menundukkan kepala dengan rasa bersalah dan mata yang berair. Dalam hatinya dipenuhi dengan penyalahan diri, penderitaan dan kemarahan.

James menarik napas yang panjang dan berjalan menuju kamar ayah dan ibunya.

"James, bagaimana dengan kondisi Henny?"

Kelvin dan Sharon sangat panik.

"Henny baik-baik saja."

James berbicara sambil berlutut di depan mereka berdua.

"Ayah, Ibu, maafkan aku nggak berbakti hingga membuat kalian menderita."

Suaranya sangat serak, bahkan air mata menetes dengan deras.

Saat keluarga sendiri ditindas hingga begitu menderita, James malah tidak di sisi mereka. Jangankan menjadi Raja Tempur Organisasi Seanos, apa gunanya juga setelah mendapatkan seluruh dunia?!

'Kenapa ... kenapa aku nggak kembali lebih awal?!'

James sangat membenci dirinya sendiri.

'Meskipun lelah dan sibuk, seharusnya aku meluangkan sedikit waktu! Kenapa aku nggak melakukannya?!'

James bersujud dengan kuat hingga keningnya memerah dan menangis dengan sangat sedih.

"James, berdirilah."

"Yang penting kamu kembali dengan selamat saja."

Kelvin dan Sharon menangis sambil menarik tangannya, mereka sekeluarga pun berpelukan sambil menangis.

Setelah beberapa saat, mereka akhirnya menjadi lebih tenang. James menyuruh ayah dan ibunya istirahat, dia pun menemani mereka sampai mereka tidur baru keluar.

"Aku sudah menyuruh orang membersihkan rumahmu. Apa tahap selanjutnya?" tanya Serlin.

James melihat adiknya yang tidur melalui jendela kamar. Ketika memikirkan Henny yang tergeletak dalam genangan darah, lalu teringat dokter bilang akan meninggalkan bekas, bahkan akan memengaruhi kemampuan bicaranya, dia terus terdiam.

Setelah beberapa saat, James berkata, "Berikan perintah untuk berkumpul! Kumpulkan semua anggota Seanos! Aku mau membunuh besar-besaran!"

Sebenarnya Organisasi Seanos tidak perlu mengerahkan semua anggotanya untuk menghadapi Keluarga Kenrad.

Terakhir kali James mengumumkan pemberitahuan bersatu adalah dua tahun lalu saat mau menyelamatkan delegasi Negara Omron yang ditahan oleh organisasi panglima luar negeri.

Di hari itu, sebanyak tiga ribu anggota Seanos melakukan penyerangan hingga tak ada cahaya sedikit pun di malam hari. Dalam waktu satu hari, mereka berhasil menghancurkan organisasi panglima dari negara yang tidak terlalu besar itu.

Kali ini, James selain melakukannya untuk mencari keadilan bagi ayah, ibu dan Henny, alasan lainnya adalah memberi sebuah kode kepada petinggi Negara Omron.

James Suasa telah kembali!

Seanos sudah mengamuk!

Dia mau membunuh orang, tidak ada yang bisa menghalanginya!

Setelah kode ini diberikan, menghadapi Keluarga Kenrad atau membalas dendam akan menjadi lebih gampang.

Sesuai dengan perintahnya, Serlin mengirimkan perintah ke pusat Seanos. Lima menit kemudian, seluruh anggota Seanos pun mendapat pesan.

Dalam seketika, aura mematikan terpancar dari berbagai tempat di seluruh dunia.

Semua orang langsung melepaskan pekerjaan di tangan mereka, lalu dengan cepat bergerak ke bandara atau menyewa pesawat dan naik pesawat khusus menuju Negara Omron. Beberapa orang yang tinggal di Negara Omron bahkan langsung naik mobil menuju Kota Asturi.

Sebagai organisasi yang sangat dihormati oleh seluruh dunia, aksi Organisasi Seanos kali ini dengan cepat menarik banyak perhatian.

"Astaga! Mereka mau berkumpul lagi? Siapa yang mau dibunuh kali ini?!"

"Teroris sudah datang! Perkuat pertahanan! Perkuat pertahanan! Suruh semua orang dari organisasi mafia untuk nggak tidur dan pantau setiap saat! Langsung kabari kalau melihat orang dari Organisasi Seanos!"

"Cepat! Cepat! Utus orang untuk menghubungi Organisasi Seanos! Kalau target mereka adalah kita, suruh mereka bayar kompensasi!"

Semua organisasi yang besar maupun kecil menjadi sangat berwaspada. Beberapa negara yang kuat itu meskipun tidak sepanik ini, mereka juga menjadi lebih semangat.

Saat mengetahui kalau titik perkumpulan Organisasi Seanos adalah di Negara Omron, beberapa organisasi menjadi lebih tenang.

"Mereka pergi ke Negara Omron! Kali ini akan sangat seru."

"Mungkin saja akan muncul kejadian yang lebih menggemparkan dibandingkan kasus sebelumnya. Hahaha!"

"Bukankah Negara Omron adalah negara terkuat nomor dua di dunia? Mari kita lihat bagaimana cara mereka menghadapi orang gila ini."

Di saat yang sama, berita ini pun dikirim ke pusat komando tertinggi militer ditandai dengan informasi militer tingkat S.

Lukman Hakim, perwira nomor satu segera mengumpulkan semua petinggi untuk rapat. Kelima pemimpin dari tiap daerah juga mengikuti rapat dari daring.

"Siapa yang bisa memberitahuku apa yang terjadi? Organisasi Seanos selalu berhubungan baik dengan Negara Omron, apa yang membuat mereka melakukan aksi begitu besar? Apa tujuan mereka?"

Lukman bertanya dengan nada yang berat.

Sebagai perwira nomor satu di negara yang kuat di dunia, Lukman tentu saja tidak takut terhadap Organisasi Seanos, tapi dia juga tidak ingin menjadi musuh Organisasi Seanos.

Penyebabnya tidak hanya karena Organisasi Seanos memiliki kekuatan luar biasa, melainkan karena Lukman selalu berpikir kalau Organisasi Seanos adalah senjata terpendam di Negara Omron. Jadi, keluarga sendiri seharusnya melawan orang luar.

Dengan begitu, Lukman pun ingin mencari tahu apa yang terjadi agar bisa menyelesaikannya dengan damai.

Semua orang menjadi hening.

Beberapa petinggi yang ada di sini lumayan mengenal Organisasi Seanos, mereka tahu kalau pemimpinnya adalah warga Negara Omron. Meskipun organisasi ini sangat jahat, tapi mereka tidak pernah melakukan menyerang Negara Omron, kebalikannya mereka sering membantu Negara Omron terbebas dari masalah.

Maka itu, mereka sangat bingung kenapa kali ini Organisasi Seanos mau beraksi di Negara Omron?

"Plak!"

Lukman memukul meja dengan kuat sambil berkata, "Apa nggak ada yang bisa memberikan penjelasan untukku?"

Lukman melihat ke arah perwira ketiga yang bernama Aston Sawaru, lalu menanyakan, "Aston? Kamu pernah berhubungan dengan Raja Tempur dari Organisasi Seanos. Coba kamu ceritakan."

Aston sedang memikirkan sesuatu, lalu saat ditanya oleh Lukman, dia berkata, "Organisasi Seanos nggak mungkin akan merugikan Negara Omron, aku berani menjamin hal ini. Apa kalian masih ingat dua tahun lalu aku berkunjung ke luar negeri, kemudian kebetulan bertemu dengan organisasi militer negara itu yang mau melakukan kudeta hingga hampir kehilangan nyawa di luar negeri?"

"Saat pemimpin Organisasi Seanos si James mengetahui hal ini, dia langsung mengumpulkan semua anggota elite Organisasi Seanos untuk melawan organisasi militer tersebut. Dalam semalaman, Organisasi Seanos berhasil menaklukkan mereka! Sejak saat itu, nggak ada lagi satu pun organisasi militer yang berani menyentuh warga dari Negara Omron."

"Saat itu, aku berbincang-bincang dengan James. Dia adalah orang yang sangat mencintai negara. Dia ...."

Saat mengungkit hal ini, dia tiba-tiba menepuk pahanya sambil berkata dengan rasa malu, "Oh ya, aku baru ingat saat itu dia minta aku menjaga keluarganya di sini. Setelah aku kembali, aku memang diam-diam melakukan aksi perlindungan terhadap mereka. Tapi, dikarenakan beberapa waktu ini terlalu sibuk, jadi aku nggak terlalu memperhatikannya. Pasti James kembali dan menyadari ada yang terjadi pada keluarganya! Semua ini salahku!"

Aston berdiri dan membungkukkan badan terhadap Lukman. "Pak Lukman, aku bertanggung jawab atas hal ini. Biarkan aku yang menanganinya saja. Aku akan segera menuju Kota Asturi!"

Sosok yang sangat berkuasa di Negara Omron langsung bergerak menuju Kota Asturi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status