Share

Bab 206

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2024-10-23 21:02:59

Masih di ruang baca milik Tuan Smith, dalam penerangan yang cukup.

Tipis-tipis Agatha mencoba untuk tersenyum meski matanya begitu sayu. “Hai, ini Agatha. Ini adalah tahun ke tiga setelah aku menghilang dari kehidupan bahagiaku sebelumnya. Sangat mengejutkan, aku bahkan bisa bertahan tiga tahun ini untuk melawan leukimia. Aku pikir, aku akan sembuh agar aku bisa mencarinya lalu menikah seperti yang sudah kami janjikan. Tapi,...” suara Agatha bergetar, menahan tangis, “aku rasa, aku tidak bisa memenuhi janjiku. Meski sudah melakukan semua prosedur pengobatan untuk membunuh sel cancer ini, nyatanya ini tidak berhasil, dan aku sangat lelah dengan semua rasa sakit serta harapan yang mulai terasa kosong.”

Tuan Smith menggelengkan kepalanya, tidak menyangka kalau wanita yang begitu ia cintai diam-diam menyembunyikan kondisinya yang sekarat itu. “Agatha, jangan menipu! Kau tidak boleh melakukan ini, bukankah kau menikah dengan pria konglomerat dar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 207

    Matahari terbenam perlahan, memberikan cahaya keemasan pada taman yang tenang di samping rumah besar milik Alexander itu. Tuan Smith dan Tuan Beauvoir, duduk di bangku taman sambil meminum teh yang masih mengepul. Di kejauhan, kedua cucu mereka tampak asyik bermain, tertawa riang tanpa beban. Tuan Beauvoir memperhatikan wajah Tuan Smith yang tampak lebih damai dibandingkan beberapa hari terakhir. “Apakah suasana hati Anda sudah membaik, Tuan Smith?” tanyanya dengan suara lembut. Tuan Smith mengangguk pelan, “Meski merasa kecewa karena Agatha sudah tiada, aku merasa lega karena tahu dia mencintai ku sampai akhir hayatnya,” ucapnya, suaranya bergetar sedikit karena emosi. Mengambil napas dalam, Tuan Smith melanjutkan, “Samuel, tolong bantu aku untuk membooking tempat di samping makam Agatha untukku nanti. Aku ingin beristirahat di sampingnya saat tiba waktunya. Asisten sekretaris

    Last Updated : 2024-10-24
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 208

    Pagi itu, Elizabeth mengemudi dengan perasaan yang bercampur aduk. Di satu sisi, dia bernapas lega karena akhirnya tiba di gedung Smith Corporation, tapi di sisi lain, hatinya dipenuhi dengan kemarahan dan keputusasaan. Dia menggenggam erat pisau di dalam tasnya, pisau yang telah dia siapkan untuk mengakhiri hidup Alexander, pewaris utama Smith Corporation yang telah menyita segala kebencian di dalam hatinya. Setibanya di tempat parkir, Elizabeth melihat sosok Alexander yang baru saja keluar dari mobil mewahnya. “Alexander, karena tidak ada dari Kami bertiga yang bisa memiliki setiap Corporation, maka kau juga tidak boleh memilikinya!” Dengan langkah mantap, dia berjalan mendekat, menyembunyikan pisau itu di dalam jaket tebalnya. Semua persiapan tampak sempurna, sampai mata tajam Han menangkap gerak-gerik mencurigakan dari Elizabeth. Han segera memberi isyarat kepada pengawal lainnya, dan d

    Last Updated : 2024-10-24
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 209

    “Mereka berempat sungguh sudah dikirim jauh?” Sinar mata Alexander terpaku pada wajah Tuan Smith, yang dengan tenang menjelaskan pengiriman Nyonya Rose dan ketiga anaknya ke luar negeri. Bibir Alexander bergetar tak percaya mendengar kata-kata itu, rasa bingung dan kecewa berkecamuk dalam hatinya. “Bagaimana mungkin, Ayah? Hukuman untuk mereka sangat ringan, ini sangat tidak sesuai!” desahnya dengan suara serak, mencoba mencerna informasi tersebut.Tuan Smith hanya menatapnya dengan ekspresi datar. “Berhentilah untuk memprotes, itu yang terbaik untuk kita semua, Alexander,” jawabnya tegas, tanpa sedikit pun emosi.Alexander berdiri, tangannya terkepal di samping tubuh. “Dan, bagaimana dengan Ibuku? Mengapa Ibuku harus menderita begitu banyak padahal kesalahannya tak seberapa? Hanya karena ingin bertemu denganku, Ayah menghukum dengan sangat keterlaluan,” suaranya meninggi, penuh dengan emosi yang telah terpendam begitu lama. Matanya be

    Last Updated : 2024-10-25
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 210

    Malam itu, di kediaman Alexander. “Alexander, aku mengerti bagaimana perasaan mu saat ini. Kau boleh sedih, tidak apa-apa.” ucap Helena, perhatian. “Sayang, bagaimana ini, aku jadi benar-benar kesal. Aku ingin melampiaskan kemarahan ku, tapi orangnya sudah tidak ada lagi di dunia ini.” ungkap Alexander, lesu. Alexander lemas, duduk bersandar di sofa dengan mata yang sembab. Helena mengeratkan pelukannya, menyelimuti pria itu dengan pelukan hangatnya. “Sudahlah, Alexander,” bisik Helena lembut, lagi-lagi mencoba menghibur. “Seburuk apapun, dia adalah seorang Ibu, dia pasti mencintai mu juga.”Alexander menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. “Aku tidak bisa percaya, Sayang... selama ini aku membenci Ayah karena cerita-cerita yang orang di dekat Ibuku berikan. Ternyata, dia bukanlah monster yang mereka gambarkan,” ucapnya dengan suara yang serak, berusaha keras menelan kekecewaan yang menggumpal di dadan

    Last Updated : 2024-10-25
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 211

    Alexander membuka pintu mobilnya dengan gaya yang elegan, sementara mata semua pegawai di parkiran kantor seketika tertuju padanya. Sinar matahari pagi memantul dari setelan jas hitamnya yang rapi, membuatnya tampak seperti bintang film. Tak lama kemudian, Helena juga turun dari mobil dengan langkah yang sigap. Dengan segera, Alexander menggenggam tangan Helena yang tampak anggun dalam balutan gaun berwarna pastel yang lembut. Mereka berjalan bersama menuju ke ruang presiden direktur, tempat Alexander bekerja. Setiap langkah mereka disertai tatapan kagum dari para pegawai yang menyaksikan keharmonisan dan keindahan visual pasangan suami istri tersebut. Meskipun pernah ada isu buruk yang menimpa Helena, tampaknya semua itu sudah menjadi cerita lama yang tidak lagi relevan. Sesampainya di ruang kerja yang mewah, Helena tidak bisa menyembunyikan kekagumannya.“Wah... ruangan kerjamu membuatku iri,” ujar Hele

    Last Updated : 2024-10-26
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 212

    Alexander dan Helena melangkah menembus keramaian kota besar, udara segar pagi masih terasa di kulit mereka. Suasana kota yang baru mereka kunjungi itu berbeda dengan tempat mereka tinggal. Dengan antusias, mereka memulai perjalanan liburan pertama mereka setelah menikah maupun sebelumnya dengan mencicipi street food yang terkenal lezat. “Semoga perut kita baik-baik saja ya, Sayang,” harap Alexander. Mendengar itu, Helena pun terkekeh. “Ayolah, tidak usah berlebihan begitu.” Helena memilih sayap ayam bakar yang aromanya menggoda, sementara Alexander memilih kue olahan dari wortel dan tepung yang dibentuk bulat, berkuah, dan agak pedas yang membuatnya berkeringat. “Ahh...” Alexander menggelengkan kepalanya, matanya mulai memerah membuat Helena tertawa kecil. “Sudah, hentikan, jangan makan lagi!” Helena pun memberikan makanannya kepada Alexander. Setelah perut mereka cukup terisi, keduanya berjalan menuju museum terkenal yang menyimpan koleksi benda-benda kuno dari zaman pra

    Last Updated : 2024-10-26
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 213

    “Sayang, masuklah! Firasat ku tidak baik,” ucap Alexander. Helena menggelengkan kepalanya, “Tidak mau! Ayo cepat kita masuk, minta nahkodanya untuk menjauh dari sini,” ucapnya, panik. Alexander merangkul Helena, membawanya masuk. Namun, langkah kaki Alexander dan Helena terhenti saat melihat nahkoda kapal pesiar yang mereka tumpangi justru pingsan. “A—Alexander... apa lagi ini?” tanya Helena, suaranya bergetar gugup, dan takut. “Dia, pingsan?” gumam Alexander. Alexander membalikkan tubuh nahkoda yang sudah tergeletak lemah, matanya menyala penuh kemarahan. “Sial! Kenapa ini bisa terjadi?!” teriaknya dengan suara menggelegar. Kapal pesiar lain semakin mendekat, membuat keadaan semakin tegang. Helena merasakan tubuhnya gemetar tak terkendali. “Ini sangat aneh, Alexander...apa yang harus kita lakukan?” suaranya nyaris tak terdengar. Alexander mencoba

    Last Updated : 2024-10-27
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 214

    “Akh!” pekik Alexander saat salah satu dari tiga orang itu berhasil menusukkan pisau ke punggungnya. “Tidak, Alexander!” teriak Helena, histeris. Menggunakan salah satu peralatan selam yang ada di kapal pesiar itu, Helena pun memukul salah satu orang itu dengan keras. ‘Bukk!’ Sayangnya, pukulan Helena barusan tidak terlalu kuat, masih bisa membuat pria itu bangkit dengan mudahnya. Melihat Alexander sudah berdarah di punggung, menahan sakit, Helena pun tak lagi kenal takut. “Enyahlah, brengsek!” teriak Helena, kembali mengayunkan alat selam itu. Namun, pria itu bisa menahan dengan cepat. Tersenyum dengan begitu licik sementara Alexander ditahan pada bagian kanan dan kiri oleh dua orang lainnya. Helena memundurkan langkahnya, matanya tajam masih mengawasi pria it

    Last Updated : 2024-10-27

Latest chapter

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 354

    Helena keluar dari kamar mandi dengan langkah perlahan. Di depan pintu, Alexander terlihat mondar-mandir, wajahnya jelas menunjukkan kegelisahan yang tak bisa disembunyikan. Ketika pintu terbuka, dia langsung menatap Helena dengan penuh harap. “Bagaimana hasilnya, Sayang?” tanyanya cepat, suaranya sedikit bergetar. Helena berdiri diam tanpa ekspresi, membuat Alexander semakin tegang. Untuk beberapa detik, ruangan itu terasa sunyi, hanya diisi dengan napas tertahan Alexander. Namun, perlahan, bibir Helena melengkung menjadi senyuman. Dia mengangkat alat uji kehamilan yang digenggamnya, menunjukkan garis dua yang jelas. “Positif,” ujar Helena dengan suara lembut. Alexander membeku sejenak, lalu dalam hitungan detik dia melangkah cepat ke arah Helena dan memeluknya erat. Tubuhnya bergetar, dan suara tangis kecil terdengar dari pria yang biasanya selalu tenang dan tegar.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 353

    Hotel itu dipenuhi dengan dekorasi elegan, mencerminkan suasana bahagia dan sakral yang tengah dirasakan semua orang. Hari ini adalah hari pernikahan Patricia dan Helios. Meski perjalanan menuju hari ini penuh dengan perdebatan dan perbedaan pendapat di antara keluarga, akhirnya semuanya berakhir dengan keputusan untuk mendukung pasangan tersebut. Patricia, dengan perut yang mulai terlihat membesar, tampak cantik dalam gaun putih sederhana namun anggun. Helios, yang biasanya dingin dan kaku, menunjukkan sisi yang lebih lembut hari ini. Pandangannya penuh cinta saat menatap Patricia berjalan di altar, menggandeng Tuan Beauvoir yang mengantar menantunya dengan senyuman bangga. Di antara tamu undangan, Rendy dan Angel mencuri perhatian. Kedua anak Helena dan Alexander itu mengenakan pakaian formal yang membuat mereka terlihat sangat menggemaskan. Angel dengan gaun putihnya dan Rendy dengan setelan jas mini membuat para tamu tak henti-hentinya m

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 352

    Emily tersenyum lembut, menggenggam tangan Han yang terasa hangat di jemarinya. Mereka berjalan beriringan di lorong apartemen menuju pintu unit mereka. Sudah dua bulan sejak mereka memutuskan untuk tinggal bersama, sebuah langkah besar yang diambil setelah melewati masa lalu yang penuh luka. “Pikirkan, kita akan jadi koki malam ini,” ujar Han dengan nada bercanda, membuat Emily tertawa kecil. “Jangan lupa siapa yang paling ahli di dapur,” balas Emily sambil mengangkat alis, menggodanya. Di dalam apartemen, mereka segera memulai persiapan makan malam. Han dengan serius mengolah steak daging sapi di dapur, sementara Emily sibuk menyiapkan meja makan, meletakkan piring, gelas, dan lilin kecil untuk suasana yang lebih hangat. Setelah selesai, Han membawa dua piring steak ke meja dan meletakkannya dengan hati-hati. “Makan malam istimewa untuk kita,” katanya dengan nada puas. Emily meletakkan gelas di depan masing

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 351

    Sinar mentari pagi perlahan menghangatkan udara, menciptakan kilauan indah di atas laut yang tenang. Di tengah keindahan itu, Alexander berdiri di hadapan Helena dengan mata penuh cinta. Di tangannya, sebuah cincin berlian bersinar, memantulkan cahaya pagi. Helena menatap Alexander, matanya berbinar namun berkabut oleh air mata haru. “Apa ini, Alexander?” bisiknya, suaranya bergetar. Alexander menggenggam tangan Helena dengan lembut. “Ini bukan hanya cincin, Sayang. Ini adalah janji. Janji bahwa aku akan selalu mencintaimu, melindungimu, dan menjadi pendampingmu dalam suka dan duka. Apakah kau bersedia untuk terus bersamaku?” Helena tidak mampu menahan air matanya. Dengan penuh keyakinan, dia mengangguk. “Ya, Alexander. Aku bersedia.” Alexander menyematkan cincin itu di jari manis Helena. Sentuhan dingin berlian bercampur dengan kehangatan cinta mereka. Setelahnya, Alexander menarik Helena ke dalam pelukannya,

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 350

    Pagi itu, langit cerah tanpa awan, angin sepoi-sepoi dari laut menghembus lembut, menyambut keluarga Alexander yang tiba di sebuah pantai yang luar biasa indah. Pasir putih bersih terbentang sejauh mata memandang, berpadu dengan birunya laut yang jernih dan tenang. Angel dan Rendy berlari ke arah air dengan penuh semangat, membawa sekop kecil dan ember mainan mereka. “Ibu! Ayah! Lihat kami membuat istana pasir terbesar di dunia!” teriak Angel dengan tawa ceria. Helena tertawa kecil, melambaikan tangan pada anak-anaknya. “Hati-hati di dekat air, ya!” Alexander membawa tikar piknik dan membentangkannya di bawah bayangan pohon kelapa. Dia menatap Helena, yang mengenakan gaun pantai berwarna pastel, tampak anggun dan mempesona. “Duduklah, Sayang. Mari kita nikmati momen ini,” ajaknya lembut. Helena menurut, duduk di samping Alexander sambil memperhatikan anak-anak mereka bermain. Angel dan Rendy terlihat asyik membangun r

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 349

    Pagi itu, suasana di rumah keluarga Alexander dipenuhi semangat dan kegembiraan. Helena tengah memeriksa koper terakhir sambil memastikan semua dokumen perjalanan sudah siap. Angel dan Rendy berlarian di sekitar ruang tamu, terlalu antusias memikirkan liburan yang akan mereka jalani. Alexander turun dari tangga dengan kemeja santai, membawa beberapa dokumen yang masih harus ia selesaikan. Namun, senyumnya yang hangat menunjukkan bahwa bahkan urusan pekerjaan tidak bisa mengurangi antusiasmenya untuk perjalanan ini. “Semua siap?” tanyanya kepada Helena. Helena mengangguk sambil tersenyum. “Ya, semuanya sudah rapi. Aku juga sudah mengatur siapa yang akan menangani perusahaan ku selama kita pergi.” Selama mereka pergi, perusahaan Smith akan berada di bawah kendali penuh Tuan Smith dan para eksekutif senior yang sudah dipercaya keluarga Alexander selama bertahun-tahun. Alura Fashion Group, perusahaan f

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 348

    Sore itu, suasana kantor mulai lengang. Para karyawan satu per satu meninggalkan meja mereka, bersiap pulang setelah hari yang panjang. Alexander baru saja menyadari bahwa ada dokumen penting yang tertinggal di ruangannya. Ia meminta Helena menunggu di dekat lobi sementara ia kembali ke ruang kerjanya.“Sayang, ada yang tertinggal. Kau tunggu sini saja, aku akan segera kembali!”“Ya,” jawab Helena. Helena berdiri di dekat lift, matanya mengamati gedung kantor yang mulai sepi. Tak lama kemudian, ia melihat Vera keluar dari ruangan dengan langkah cepat. Perempuan itu tampak terkejut melihat Helena, namun segera menyapa dengan sopan. “Selamat sore, Nyonya Helena,” ujar Vera sambil sedikit membungkuk. Helena mengangguk kecil, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Sore juga, Vera.” Ketika Vera melangkah menjauh, Helena tanpa sadar memanggilnya. “Vera.” Langkah Vera terhenti, dan ia berba

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 347

    Helena melangkah masuk ke kantor Alexander dengan langkah ringan. Sudah hampir seminggu libur sekolah dimulai, dan Rendy memilih tinggal di rumah Tuan dan Nyonya Wijaya. Angel juga ikut serta karena tidak mau jauh dari kakaknya. Tuan dan Nyonya Wijaya, dengan kasih sayang tulus mereka, memperlakukan Angel seperti cucu kandung sendiri.Itu pun lah yang membuat Helena meminta Angel memanggil Taun dan Nyonya Wijaya dengan sebutan, ‘kakak dan nenek’. Bagi Helena, situasi ini adalah berkah terselubung. Rumah yang biasanya penuh dengan tawa anak-anak kini terasa sepi, dan ia merasa bosan jika hanya duduk tanpa melakukan apa-apa. Oleh karena itu, ia menerima ajakan Alexander untuk ikut ke kantor dan membantunya bekerja. Namun, Alexander memiliki aturan khusus. “Kau boleh bantu aku, tapi ada syaratnya,” ucapnya dengan senyum khas yang selalu berhasil membuat Helena menggeleng tak percaya. “Syarat apa lagi, sih

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 346

    Menjelang sore, Alexander mengajak Helena dan kedua anak mereka, Angel dan Rendy, untuk meninggalkan kantor dan pergi ke pusat perbelanjaan. Alexander merasa sudah terlalu lama tenggelam dalam pekerjaan, dan ia ingin memberikan waktu berkualitas untuk keluarganya. Di pusat perbelanjaan, Angel dan Rendy langsung bersemangat saat melihat tempat permainan anak-anak. “Ibu, Atah, aku mau main itu!” seru Angel sambil menunjuk area permainan. Alexander tersenyum. “Ayo kita biarkan mereka bermain,” katanya kepada Helena. Beruntung, tepat di sebelah tempat permainan itu ada sebuah restoran. Alexander memutuskan untuk mengajak Helena duduk di sana, menikmati makanan ringan sambil memperhatikan kedua anak mereka bermain. Helena tersenyum bahagia, merasa momen seperti ini adalah kebahagiaan sederhana yang tak ternilai. Namun, suasana berubah ketika seorang pria tiba-tiba mendekati meja mereka. “Maaf, apakah ini benar Hece

DMCA.com Protection Status