Share

Bab 210

Malam itu, di kediaman Alexander.

“Alexander, aku mengerti bagaimana perasaan mu saat ini. Kau boleh sedih, tidak apa-apa.” ucap Helena, perhatian.

“Sayang, bagaimana ini, aku jadi benar-benar kesal. Aku ingin melampiaskan kemarahan ku, tapi orangnya sudah tidak ada lagi di dunia ini.” ungkap Alexander, lesu.

Alexander lemas, duduk bersandar di sofa dengan mata yang sembab.

Helena mengeratkan pelukannya, menyelimuti pria itu dengan pelukan hangatnya. “Sudahlah, Alexander,” bisik Helena lembut, lagi-lagi mencoba menghibur. “Seburuk apapun, dia adalah seorang Ibu, dia pasti mencintai mu juga.”

Alexander menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. “Aku tidak bisa percaya, Sayang... selama ini aku membenci Ayah karena cerita-cerita yang orang di dekat Ibuku berikan. Ternyata, dia bukanlah monster yang mereka gambarkan,” ucapnya dengan suara yang serak, berusaha keras menelan kekecewaan yang menggumpal di dadan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status