Share

Bab 217

Alexander terbangun perlahan, cahaya matahari yang menusuk membuatnya mengerjap. Tubuhnya terasa seperti telah dihajar ribuan batu, sakit yang memilin dari kepala hingga kaki.

“Akhh!!!” pekiknya. Dia mencoba bangkit, namun hanya bisa mendesah kesakitan.

Perlahan matanya menelusuri ruangan yang tampak begitu asing dan primitif. Dinding kayu yang kasar dan atap dari tumbuhan kering menambah kesan kuno dan terpencil pada tempat tersebut.

“Aku selamat... Tapi, aku di mana?” gumamnya, lirih.

Dengan perasaan bingung, Alexander memejamkan mata sejenak, berusaha keras mengingat kejadian terakhir yang bisa dia kenang.

Kilasan memori malam di kapal pesiar itu kembali menerpa pikirannya.

Suara tawa Helena dan alunan musik yang romantis, anggur non alkohol yang berdenting, dan pelukan hangat serta ungkapan cinta.

Kekhawatiran mendalam mulai menguasai pikirannya. Helena, apakah dia se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status