Share

Bab 224

Helena berdiri di balkon kamarnya, matanya tertuju pada bulan yang terang benderang. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang murung, memperlihatkan air mata yang menetes perlahan. “Alexander, kapan kau akan kembali?” gumamnya pelan, suaranya serak karena rindu yang mendalam.

Dalam keheningan malam, hanya suara jangkrik dan desir angin yang menemani lamunannya.

Di tempat yang jauh, di sebuah pulau terpencil, Alexander duduk di tepi pantai, memandangi bulan yang sama.

Kerinduannya pada Helena dan kedua anak mereka membuat dadanya sesak. Setiap malam dia berdoa agar sebuah kapal lewat dan membawanya pulang. “Helena, aku akan segera kembali,” bisiknya ke angin malam, berharap pesannya tersampaikan.

Kedua hati yang terpisah oleh jarak, terhubung oleh sinar bulan yang sama, berbagi keinginan yang sama untuk bersatu kembali.

Mereka tidak tahu kapan atau bagaimana, tapi keyakinan untuk bertemu lagi terus mereka pelihara di dalam doa masing-masing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status