Share

Bab 227

“Ini, minumlah, Alexander!” ucap Mota, menyodorkan segelas teh.

“Terima kasih,” ucapnya. Alexander menyesap teh yang diberikan Mota dengan tenang.

Aroma kuat yang khas memenuhi hidungnya, memberikan sensasi hangat dan sedikit menenangkan, meski ada sesuatu yang terasa aneh di balik itu semua.

Namun, kelelahan dan keputusasaan yang mendera membuat Alexander menerima minuman itu tanpa curiga.

Sambil memandang matahari yang hampir tenggelam, Alexander membiarkan dirinya menikmati saat-saat senja yang hening.

Mota masih terus berbicara, tapi Alexander sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Tapi perlahan-lahan, sesuatu yang ganjil mulai terasa. Pandangannya menjadi buram, pikirannya kabur, dan rasa kantuk yang berat mulai menguasai dirinya. Ia berusaha mengedipkan mata, mencoba untuk tetap terjaga, tapi setiap detik rasanya semakin mustahil.

Alexander menoleh, menatap Mota dengan pandangan penuh tanda tanya. “Apa... yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status