Share

Bab 228

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-02 21:02:09

Helena menangkup wajah Alexander dengan penuh kasih, menatapnya dalam-dalam, seolah-olah ingin memastikan bahwa pria di depannya benar-benar suaminya yang telah lama ia rindukan.

“Sayang...” panggil Helena, air mata bahagianya jatuh. “Sayang, akhirnya kita bertemu lagi.”

Alexander masih terlihat lemah, seolah masih berada di bawah pengaruh obat yang diberikan Mota.

Dengan air mata yang terus mengalir, Helena memeluknya erat, “Sayang, aku benar-benar merindukan mu sampai ingin mati rasanya!”

Alexander yang setengah sadar menganggap semua ini hanyalah mimpi indah yang tak ingin ia akhiri. “Kalau ini mimpi… aku tidak ingin bangun lagi,” gumamnya pelan, sambil memejamkan matanya dan membiarkan kepalanya bersandar di dada Helena.

Melihatnya begitu lucu dan polos, Helena hanya tersenyum, kemudian mencium pipinya berkali-kali, berbisik, “Aku sudah menemukanmu, suamiku. Kau aman sekarang. Terima kasih, Tuhan… Ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 229

    Alexander perlahan membuka matanya, mengerutkan kening saat menyadari dirinya berada di tempat yang asing. Rasa bingung merambat di hatinya, tapi keterkejutannya tak berhenti di sana. Saat ia menoleh ke samping, matanya terpaku pada wajah seorang wanita yang begitu dirindukannya, ‘Helena’. Wanita itu terlelap di lengannya, dengan tubuhnya yang bersandar hangat sambil memeluk erat tubuh Alexander.“Si–sialan... kenapa mimpiku berkepanjangan seperti ini, sih?” gumamnya, kesal. Dengan perasaan tak percaya, Alexander mengulurkan tangan, menampar pipinya sendiri, berusaha meyakinkan dirinya bahwa ini bukan sekadar mimpi. Plak!Rasa sakit menjalar, memberi tahu bahwa ini nyata, tapi masih terasa begitu tak masuk akal hingga ia menampar dirinya sekali lagi, lebih keras.Plak! Tamparan itu ternyata membuat Helena terbangun, matanya membuka perlahan. Ia menatap Alexander dengan sorot bingung, mengernyit

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 230

    Alexander menggenggam tangan Helena erat, seolah takut jika ia melepaskannya, Helena akan menghilang. Hari itu, Alexander merasa seluruh dunianya kembali, setelah semua rasa sakit dan kesepian yang ia alami. Meskipun lelah, ia tetap tidak ingin terlelap tanpa memastikan bahwa ini bukan mimpi. Setiap kali ia terbangun, matanya selalu mencari sosok Helena yang setia berada di sisinya.“Sayang, tenanglah. Aku tidak kemana-mana, jadi tidurlah dengan nyaman, ya. Tubuhmu masih belum pulih, jangan memikirkan apapun dulu,” peringat Helena, lembut. Helena menatap Alexander dengan penuh kasih, tanpa satu pun keluhan keluar dari bibirnya. Meski harus meninggalkan pekerjaannya di perusahaan, dia tahu prioritasnya sekarang adalah mendampingi suaminya dalam masa pemulihan. Sesekali, ia akan membelai rambut Alexander dengan lembut, berharap rasa tenang bisa menjalar ke dalam hati pria yang dicintainya itu.****

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 231

    Alexander melangkah keluar dari mobilnya dengan penuh wibawa, diikuti oleh Han yang setia mendampinginya. Pemandangan seperti ini sudah lama tidak terlihat di gedung Smith Corporation, sudah hampir setahun sejak kejadian tragis yang menimpanya di kapal pesiar bersama Helena. Semua orang yang melihat kedatangan Alexander dan Han tampak terkejut, beberapa bahkan tampak canggung dan tidak percaya. Mereka semua mengira bahwa Alexander telah tiada. “P–Presdir Alexander, dia kembali...” ucap salah satu pegawai, tak percaya dengan yang ia lihat. “Benar. Beliau nampak kurus, pasti sesuatu yang besar terjadi padanya.” “Padahal, semua orang sudah yakin dia pasti sudah tiada.” Alexander tak memperdulikan tatapan heran para pegawai yang menatapnya. Begitu pula Han, yang tetap tenang dan profesional. Mereka berjalan menyusuri koridor kantor hingga mencapai ruangan presdir, tempat Alexander biasa bekerja sebelum insiden itu. Namun, di dalam sana, seseorang sudah menunggunya. “

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 232

    “Paman, apa paman pikir uang ini saja bisa menyelamatkan putri kita dari rasa malu kedepannya?” tanya Monica. Tuan Smith menatap Monica dengan tatapan yang tajam dan tegas. Di ruang bacayang sunyi, hanya terdengar suara napas keduanya yang saling bersahutan. Monica menunduk, air matanya mulai menggenang, tapi Tuan Smith tak tergoyahkan oleh air mata itu. Dengan suara rendah namun tegas, ia berkata, “Aku tidak ingin menikahi siapa pun lagi, Monica. Selain karena usiaku yang sudah tidak muda, aku hanya ingin fokus menghabiskan sisa hidupku untuk hal-hal yang aku inginkan.” Kata-kata itu meluncur tanpa jeda, menghujam hati Monica. Ia berusaha tetap tenang, tapi hatinya remuk. Suaranya bergetar saat ia mencoba membuka mulut, namun Tuan Smith melanjutkan tanpa memberinya kesempatan untuk berbicara. “Ingat, Monica. Kau sendiri yang menyodorkan tubuhmu kepadaku. Aku hanya meladeni mu,” ujarnya sambil tertawa kecil, seolah tak peduli pada rasa saki

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 233

    Alexander menarik napas dalam-dalam, menghembuskannya perlahan, berusaha menghilangkan sisa-sisa rasa sakit yang masih terasa di tubuhnya. Tatapannya hangat namun tegas saat ia menatap Helena yang tampak cemas di hadapannya. Dengan lembut, ia meraih Helena, menariknya ke dalam pelukannya yang kokoh. “Aku baik-baik saja sekarang, Sayang. Tubuhku sudah pulih seperti semula,” ucapnya, suaranya terdengar penuh keyakinan. Namun, Helena memandangnya dengan tatapan penuh ragu, jelas belum sepenuhnya percaya pada kata-kata Alexander. Tangannya menyentuh wajahnya dengan lembut, seolah ingin memastikan bahwa ia benar-benar pulih. “Jangan terlalu memaksakan diri, Alexander,” ucap Helena lirih, sedikit gemetar. Saat Alexander mendekat, bibirnya hampir menyentuh bibir Helena. Tapi, dengan cepat, Helena meletakkan telunjuknya di bibir Alexander, menghentikan gerakan itu. “Kau perlu beristirahat. Aku tidak mau melihatmu sakit lagi.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 234

    “Nyonya dalam keadaan tidak sadarkan diri. Butuh 4 hari untuk bangun. Nyonya benar-benar frustrasi sekali, seting menangis dan menyendiri. Tapi, syukuran sekarang sudah baik-baik saja,” ungkap Han, jujur. Alexander mengembuskan napasnya panjangnya, memejamkan matanya sejenak. “Han, apakah menurutmu Tuhan tidak terlalu baik padaku? Aku memiliki Helena, dia seperti diriku sendiri yang tidak mungkin meninggalkan. Padahal, dulu aku berpikir aku adalah orang yang paling malang.”Mendengar ungkapan Tuannya, Han pun tersenyum lega. “Anda pantas untuk itu, Nyonya Helena pun beruntung memiliki anda.”***Setelah satu bulan yang damai bersama suami anak-anaknya, Helena akhirnya memutuskan untuk kembali ke kantor. Waktu istirahatnya terasa seperti anugerah, terutama karena ia bisa menghabiskan setiap momen berharga bersama kedua buah hatinya sambil menanti Alexander pulang ke rumah. Setiap malam, mereka berbincang dan bercanda bersama, m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 235

    Pagi itu, lagi-lagi Helena dibuat terkejut.“Ya ampun...” desah Helena, kesal. Di meja kerjanya, tergeletak seikat bunga mawar berwarna merah muda, diletakkan dengan hati-hati seakan ingin menarik perhatian namun tetap terselubung dalam misteri. Sudah beberapa kali selama beberapa hari terakhir, tanpa ada tanda siapa pengirimnya, bunga-bunga itu selalu muncul di tempat yang sama. Helena meraih kartu ucapan yang menyertai bunga itu. Kata-kata yang tertulis dengan indah, namun tetap terasa misterius. “Selamat pagi untuk pemilik wajah cantik dan jiwa yang kuat.” Helena mendesah, merasa sedikit terganggu sekaligus heran. Siapa yang mengirim bunga-bunga ini? Mengapa tanpa ada nama atau petunjuk sedikit pun? Dia menatap sekeliling ruangannya, mencari-cari tanda-tanda keberadaan orang lain. Namun, tentu saja, ruangan itu sepi seperti biasa. Tidak ada jejak atau tanda yang bisa memberitahu Helena

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 236

    Di perusahaan Smith corporation, Alexander memijat pelipisnya. Selama tiga hari terakhir, ada seseorang yang secara misterius mengirimkan bunga untuk Helena, dan Alexander sudah tidak bisa lagi diam. Meski begitu, dia tidak ingin menanyakan langsung kepada istrinya, khawatir membuat Helena merasa terganggu atau bahkan tertekan dengan perhatian yang berlebihan ini. “Han, cari tahu siapa yang mengirimkan bunga itu,” ujar Alexander dengan nada datar, namun tegas. Han mengangguk paham. “Saya akan segera mencari tahu, Tuan,” jawabnya singkat namun penuh keyakinan. Beberapa jam kemudian, ketika senja mulai merambat di luar jendela kantor Alexander, Han kembali dengan informasi yang dia butuhkan. Alexander yang sedang menunggu di ruang kerjanya segera mempersilakan Han masuk. “Bagaimana hasilnya?” tanya Alexander. Han berdiri tegak dan menjawab, “Pengirim bunga-bunga itu adalah Rhodes, partner kerja sama p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05

Bab terbaru

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 354

    Helena keluar dari kamar mandi dengan langkah perlahan. Di depan pintu, Alexander terlihat mondar-mandir, wajahnya jelas menunjukkan kegelisahan yang tak bisa disembunyikan. Ketika pintu terbuka, dia langsung menatap Helena dengan penuh harap. “Bagaimana hasilnya, Sayang?” tanyanya cepat, suaranya sedikit bergetar. Helena berdiri diam tanpa ekspresi, membuat Alexander semakin tegang. Untuk beberapa detik, ruangan itu terasa sunyi, hanya diisi dengan napas tertahan Alexander. Namun, perlahan, bibir Helena melengkung menjadi senyuman. Dia mengangkat alat uji kehamilan yang digenggamnya, menunjukkan garis dua yang jelas. “Positif,” ujar Helena dengan suara lembut. Alexander membeku sejenak, lalu dalam hitungan detik dia melangkah cepat ke arah Helena dan memeluknya erat. Tubuhnya bergetar, dan suara tangis kecil terdengar dari pria yang biasanya selalu tenang dan tegar.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 353

    Hotel itu dipenuhi dengan dekorasi elegan, mencerminkan suasana bahagia dan sakral yang tengah dirasakan semua orang. Hari ini adalah hari pernikahan Patricia dan Helios. Meski perjalanan menuju hari ini penuh dengan perdebatan dan perbedaan pendapat di antara keluarga, akhirnya semuanya berakhir dengan keputusan untuk mendukung pasangan tersebut. Patricia, dengan perut yang mulai terlihat membesar, tampak cantik dalam gaun putih sederhana namun anggun. Helios, yang biasanya dingin dan kaku, menunjukkan sisi yang lebih lembut hari ini. Pandangannya penuh cinta saat menatap Patricia berjalan di altar, menggandeng Tuan Beauvoir yang mengantar menantunya dengan senyuman bangga. Di antara tamu undangan, Rendy dan Angel mencuri perhatian. Kedua anak Helena dan Alexander itu mengenakan pakaian formal yang membuat mereka terlihat sangat menggemaskan. Angel dengan gaun putihnya dan Rendy dengan setelan jas mini membuat para tamu tak henti-hentinya m

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 352

    Emily tersenyum lembut, menggenggam tangan Han yang terasa hangat di jemarinya. Mereka berjalan beriringan di lorong apartemen menuju pintu unit mereka. Sudah dua bulan sejak mereka memutuskan untuk tinggal bersama, sebuah langkah besar yang diambil setelah melewati masa lalu yang penuh luka. “Pikirkan, kita akan jadi koki malam ini,” ujar Han dengan nada bercanda, membuat Emily tertawa kecil. “Jangan lupa siapa yang paling ahli di dapur,” balas Emily sambil mengangkat alis, menggodanya. Di dalam apartemen, mereka segera memulai persiapan makan malam. Han dengan serius mengolah steak daging sapi di dapur, sementara Emily sibuk menyiapkan meja makan, meletakkan piring, gelas, dan lilin kecil untuk suasana yang lebih hangat. Setelah selesai, Han membawa dua piring steak ke meja dan meletakkannya dengan hati-hati. “Makan malam istimewa untuk kita,” katanya dengan nada puas. Emily meletakkan gelas di depan masing

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 351

    Sinar mentari pagi perlahan menghangatkan udara, menciptakan kilauan indah di atas laut yang tenang. Di tengah keindahan itu, Alexander berdiri di hadapan Helena dengan mata penuh cinta. Di tangannya, sebuah cincin berlian bersinar, memantulkan cahaya pagi. Helena menatap Alexander, matanya berbinar namun berkabut oleh air mata haru. “Apa ini, Alexander?” bisiknya, suaranya bergetar. Alexander menggenggam tangan Helena dengan lembut. “Ini bukan hanya cincin, Sayang. Ini adalah janji. Janji bahwa aku akan selalu mencintaimu, melindungimu, dan menjadi pendampingmu dalam suka dan duka. Apakah kau bersedia untuk terus bersamaku?” Helena tidak mampu menahan air matanya. Dengan penuh keyakinan, dia mengangguk. “Ya, Alexander. Aku bersedia.” Alexander menyematkan cincin itu di jari manis Helena. Sentuhan dingin berlian bercampur dengan kehangatan cinta mereka. Setelahnya, Alexander menarik Helena ke dalam pelukannya,

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 350

    Pagi itu, langit cerah tanpa awan, angin sepoi-sepoi dari laut menghembus lembut, menyambut keluarga Alexander yang tiba di sebuah pantai yang luar biasa indah. Pasir putih bersih terbentang sejauh mata memandang, berpadu dengan birunya laut yang jernih dan tenang. Angel dan Rendy berlari ke arah air dengan penuh semangat, membawa sekop kecil dan ember mainan mereka. “Ibu! Ayah! Lihat kami membuat istana pasir terbesar di dunia!” teriak Angel dengan tawa ceria. Helena tertawa kecil, melambaikan tangan pada anak-anaknya. “Hati-hati di dekat air, ya!” Alexander membawa tikar piknik dan membentangkannya di bawah bayangan pohon kelapa. Dia menatap Helena, yang mengenakan gaun pantai berwarna pastel, tampak anggun dan mempesona. “Duduklah, Sayang. Mari kita nikmati momen ini,” ajaknya lembut. Helena menurut, duduk di samping Alexander sambil memperhatikan anak-anak mereka bermain. Angel dan Rendy terlihat asyik membangun r

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 349

    Pagi itu, suasana di rumah keluarga Alexander dipenuhi semangat dan kegembiraan. Helena tengah memeriksa koper terakhir sambil memastikan semua dokumen perjalanan sudah siap. Angel dan Rendy berlarian di sekitar ruang tamu, terlalu antusias memikirkan liburan yang akan mereka jalani. Alexander turun dari tangga dengan kemeja santai, membawa beberapa dokumen yang masih harus ia selesaikan. Namun, senyumnya yang hangat menunjukkan bahwa bahkan urusan pekerjaan tidak bisa mengurangi antusiasmenya untuk perjalanan ini. “Semua siap?” tanyanya kepada Helena. Helena mengangguk sambil tersenyum. “Ya, semuanya sudah rapi. Aku juga sudah mengatur siapa yang akan menangani perusahaan ku selama kita pergi.” Selama mereka pergi, perusahaan Smith akan berada di bawah kendali penuh Tuan Smith dan para eksekutif senior yang sudah dipercaya keluarga Alexander selama bertahun-tahun. Alura Fashion Group, perusahaan f

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 348

    Sore itu, suasana kantor mulai lengang. Para karyawan satu per satu meninggalkan meja mereka, bersiap pulang setelah hari yang panjang. Alexander baru saja menyadari bahwa ada dokumen penting yang tertinggal di ruangannya. Ia meminta Helena menunggu di dekat lobi sementara ia kembali ke ruang kerjanya.“Sayang, ada yang tertinggal. Kau tunggu sini saja, aku akan segera kembali!”“Ya,” jawab Helena. Helena berdiri di dekat lift, matanya mengamati gedung kantor yang mulai sepi. Tak lama kemudian, ia melihat Vera keluar dari ruangan dengan langkah cepat. Perempuan itu tampak terkejut melihat Helena, namun segera menyapa dengan sopan. “Selamat sore, Nyonya Helena,” ujar Vera sambil sedikit membungkuk. Helena mengangguk kecil, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Sore juga, Vera.” Ketika Vera melangkah menjauh, Helena tanpa sadar memanggilnya. “Vera.” Langkah Vera terhenti, dan ia berba

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 347

    Helena melangkah masuk ke kantor Alexander dengan langkah ringan. Sudah hampir seminggu libur sekolah dimulai, dan Rendy memilih tinggal di rumah Tuan dan Nyonya Wijaya. Angel juga ikut serta karena tidak mau jauh dari kakaknya. Tuan dan Nyonya Wijaya, dengan kasih sayang tulus mereka, memperlakukan Angel seperti cucu kandung sendiri.Itu pun lah yang membuat Helena meminta Angel memanggil Taun dan Nyonya Wijaya dengan sebutan, ‘kakak dan nenek’. Bagi Helena, situasi ini adalah berkah terselubung. Rumah yang biasanya penuh dengan tawa anak-anak kini terasa sepi, dan ia merasa bosan jika hanya duduk tanpa melakukan apa-apa. Oleh karena itu, ia menerima ajakan Alexander untuk ikut ke kantor dan membantunya bekerja. Namun, Alexander memiliki aturan khusus. “Kau boleh bantu aku, tapi ada syaratnya,” ucapnya dengan senyum khas yang selalu berhasil membuat Helena menggeleng tak percaya. “Syarat apa lagi, sih

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 346

    Menjelang sore, Alexander mengajak Helena dan kedua anak mereka, Angel dan Rendy, untuk meninggalkan kantor dan pergi ke pusat perbelanjaan. Alexander merasa sudah terlalu lama tenggelam dalam pekerjaan, dan ia ingin memberikan waktu berkualitas untuk keluarganya. Di pusat perbelanjaan, Angel dan Rendy langsung bersemangat saat melihat tempat permainan anak-anak. “Ibu, Atah, aku mau main itu!” seru Angel sambil menunjuk area permainan. Alexander tersenyum. “Ayo kita biarkan mereka bermain,” katanya kepada Helena. Beruntung, tepat di sebelah tempat permainan itu ada sebuah restoran. Alexander memutuskan untuk mengajak Helena duduk di sana, menikmati makanan ringan sambil memperhatikan kedua anak mereka bermain. Helena tersenyum bahagia, merasa momen seperti ini adalah kebahagiaan sederhana yang tak ternilai. Namun, suasana berubah ketika seorang pria tiba-tiba mendekati meja mereka. “Maaf, apakah ini benar Hece

DMCA.com Protection Status