Share

Bab 232

“Paman, apa paman pikir uang ini saja bisa menyelamatkan putri kita dari rasa malu kedepannya?” tanya Monica.

Tuan Smith menatap Monica dengan tatapan yang tajam dan tegas.

Di ruang bacayang sunyi, hanya terdengar suara napas keduanya yang saling bersahutan.

Monica menunduk, air matanya mulai menggenang, tapi Tuan Smith tak tergoyahkan oleh air mata itu. Dengan suara rendah namun tegas, ia berkata, “Aku tidak ingin menikahi siapa pun lagi, Monica. Selain karena usiaku yang sudah tidak muda, aku hanya ingin fokus menghabiskan sisa hidupku untuk hal-hal yang aku inginkan.”

Kata-kata itu meluncur tanpa jeda, menghujam hati Monica. Ia berusaha tetap tenang, tapi hatinya remuk. Suaranya bergetar saat ia mencoba membuka mulut, namun Tuan Smith melanjutkan tanpa memberinya kesempatan untuk berbicara. “Ingat, Monica. Kau sendiri yang menyodorkan tubuhmu kepadaku. Aku hanya meladeni mu,” ujarnya sambil tertawa kecil, seolah tak peduli pada rasa saki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status