"Empat tahun! Kau memisahkanku dari putraku selama 4 tahun!" "Kau tidak menginginkannya." "Dan dari mana kesimpulan lancang itu berasal? Aku akan melawanmu di pengadilan dan memastikan bahkan hakim sekalipun tidak akan bisa memihakmu meski kau ibunya!"
View MoreLangit Corfu siang itu kelabu, seperti ikut merasakan beban yang menggantung di hati Ethan dan Dira. Angin berembus pelan, membawa aroma laut yang samar-samar bercampur dengan wangi bunga lili putih yang tertata rapi di sepanjang jalan menuju pemakaman eksklusif Alexander.Dira menggenggam tangan Ethan erat, jari-jarinya sedikit gemetar. Tidak ada yang berbicara. Kabut duka yang menaungi mereka bahkan sudah terasa dalam perjalan ke tempat ini. Emosi keduanya tersembunyi dibalik kacamata hitam yang mereka kenakan. Ini pertama kalinya mereka datang bersama ke tempat ini—ke tempat Noah beristirahat selamanya. Hati Dira berdebar kencang, bukan karena takut, tetapi karena luka yang selama ini berusaha ia tutupi kini kembali menganga.Saat mereka berhenti di depan nisan putih yang berdiri megah namun sederhana, mata Dira langsung dipenuhi air mata.Noah Alexander Thorne2020 – 2024A love too pure for this world, forever in our heartsDira terisak, tubuhnya gemetar melihat nisan di depannya
“Dira, kau baik-baik saja?” tanya Ethan begitu Dira keluar dari kamar mandi.Dira mengusap mulutnya dengan punggung tangannya, menatap Ethan yang terlihat cemas.“Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu berdiri hanya untuk memeriksa keadaanku. Sepertinya aku ..."belum sempat ia menyelesaikan ucapannya dorongan untuk mengeluarkan isi perut kembali menghantamnya. Dira kembali ke kamar mandi. Ethan berdiri di belakang, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajahnya.Tangan hangat Ethan menangkup wajah Dira setelah wanita itu berdiri. Mata biru kristalnya mengamati Dira lekat. “Apa kita perlu ke rumah sakit?”Dira membelalak, dengan cepat menepis tangan Ethan. “Jangan konyol. Aku baik-baik saja.""Kau baru saja muntah di depanku.""Kurasa ini ada hubungannya denganmu,” ungkapnya enggan.Ethan terlihat kebingungan. “Maksudmu kau ketularan sakitku?”Dira menggeleng. “Bau badanmu mengganggu sekali.”Ethan membaui badannya untuk memastikan ucapan Dira. Keningnya mengernyit. “Aku tidak bau,
“Ethan!”Dira begitu panik saat Ethan ambruk dalam pelukannya, nyaris membuat mereka berdua jatuh berguling di lantai yang keras dan dingin. Ia mencoba menggoyangkan tubuh berotot pria itu, tapi Ethan bergeming, seolah pria itu batu. “Ethan!”Terdengar erangan kecil.Dira membawa Ethan dengan susah payah ke kamar mereka. Bukan perkara mudah mengingat bobot Ethan nyaris membuatnya patah tulang. Setelah perjalanan panjang yang seolah selamanya, Dira membaringkan Ethan di atas ranjang.Selama itu, Ethan sama sekali tidak bersuara. Yang membuktikan kalau pria itu tidak baik-baik saja. Dira menempelkan tangannya di dahi Ethan.Sangat panas.“Kau demam!” Ethan menggumamkan sesuatu yang tidak dimengerti oleh Dira, tapi ia tidak hilang akal. Meski panik, Dira berusaha tetap bersikap tenang. “Kau sakit, Ethan. Aku harus melepas pakaianmu. Ethan?”Ethan mengerang kecil, membuka matanya yang sayu dan tidak fokus.Tidak bagus.“Aku harus melepas pakaianmu. Badanmu sangat panas. Air mendidih tid
“Ada apa dengan wajah itu? Kau terlihat tidak tidur semalaman. Semua baik-baik saja?” Ethan mengabaikan pertanyaannya. Ia membolak-balik dokumen yang dibacanya. “Kita bisa menelaah ulang jika memang menurutmu ada yang—“ “Kau benar-benar tidak menyimak apa yang kukatakan, benar, kan?” Ethan menatap Marcus. “Apa?” Marcus bersandar ke kursinya. “Hanya tubuhmu yang ada di sini, pikiranmu entah ada di mana. Dan tolong lakukan sesuatu tentang wajahmu itu. Kau terlihat seperti orang yang baru diberitahu bahwa dunia akan kiamat besok. Ada apa denganmu? Kau tidak pernah terlihat seperti ini.” Ethan mengusap wajahnya. Dunianya memang sudah kiamat. Dira pergi meninggalkannya. Ia tidak akan pernah melihat wajah polos dan senyum sehangat matahari itu lagi, yang selalu mempertanyakan hal-hal sederhana dan menyukai segala hal seolah itu hal terbaik di dunia. Tidak ada lagi wajah yang ia lihat saat membuka mata di pagi hari. Sekarang yang tersisa hanya kehampaan dan juga kekosongan. Ethan men
Dira menatap rumah minimalis itu dengan hati gamang. Tidak yakin ingin melakukan apa. Ia menundu, menatap kunci yang sekarang ada di tangannya. Logam itu terasa dingin di tangannya yang gemetar. Bayangan saat Ethan melepasnya pergi kembali berputar di benaknya, tapi ia meyakinkan diri bahwa mereka berdua butuh jarak. Badai emosi ini terasa mencekik. Perlahan, Dira melangkah mendekati rumah ‘amannya’. Aroma bunga dan laut berpadu lembut di udara, mengirimkan aliran menenangkan yang langsung meresap ke dalam dirinya. Angin pantai berbisik di antara dedaunan pohon palem yang tertata rapi di halaman, sementara suara deburan ombak terdengar samar di kejauhan. Tangan Dira gemetar saat kunci itu berputar di dalam lubang kunci. Napasnya tersengal, jantungnya berdetak kencang seolah ingin meninggalkan tubuhnya. Ketika pintu akhirnya terbuka—Dira dibuat terdiam kehilangan kata-kata, tubuhnya membeku di tempat. Dengan pandangan nanar, Dira menatap penuh haru rumah yang dihadiahkan Ethan untuk
Di mana dia?” mata Leo tampak menyala karena marah, tapi Ethan menanggapinya dengan santai.“Dia ada di tempat seharusnya.”“Ethan, aku harus melihatnya. Aku perlu memastikan dia baik-baik saja,” desak Leo, tapi Ethan tidak memepdulikannya.“Tidak, kau tidak akan bertemu dengannya. Janji adalah janji, Leo. Kau dan dia melanggar apa yang sudah kita sepakati. Sekali dia melewati batas, aku tidak akan pernah memafkannya.”Leo mengumpat pelan. “Dia tidak stabil. Kau dan aku tahu itu. Dia hanya ingin minta maaf. Bagaimana pun dia merasa bersalah.”“Dan lihat akibat apa yang timbul dari perasaan bersalahnya. Dia membuat istriku pingsan! Aku memberinya kesempatan, membebaskannya karena dia setidaknya layak diberi kesempatan setelah semua yang dia lalui,” suara Ethan meninggi, dipenuhi dengan emosi.“tapi dia mengabaikannya dengan datang ke tempat ini. Sekarang, dia akan membayar dosa-dosanya.”Mata leo menyipit. “Apa yang kau lakukan padanya?”“Aku tidak membunuhnya jika itu yang kau tanyaka
“Sesi kita hari ini akan lebih dalam. Aku ingin kau tetap fokus pada apa pun yang muncul di benakmu. Biarkan perasaan itu datang, jangan ditolak, dan katakan padaku apa yang kau lihat dan rasakan.”Dira mengangguk. Ia sudah tahu prosesnya, tapi entah kenapa, perasaan gelisah itu tetap ada. Saat terapisnya mulai menggerakkan jarinya maju-mundur di depan wajahnya, Dira mengikutinya dengan tatapan, membiarkan pikirannya terbuka.Awalnya hanya kegelapan. Lalu samar-samar ia melihat pantai. Lalu, debur ombak, dan suara tawa. Ada seorang anak kecil, tapi wajahnya kabur. Anak itu berlari ke arahnya, melompat dengan gembira ke dalam pelukannya. Sangat bahagia. Sudut mulutnya terangkat ke atas.“Seorang anak…” suaranya nyaris tak terdengar. “Aku… melihat seorang anak.”Dr. Helena tetap tenang. “Ceritakan padaku, Dira.”“Aku tidak tahu… dia ada di sana, tapi aku tidak melihat wajahnya.”Dira meremas tangan di pangkuannya. Hatinya bergetar, ada sesuatu di benaknya yang berusaha menembus permukaa
“Dira,” suara Dr. Helena terdengar, tapi terasa jauh. “Kau bisa berhenti kapan saja jika ini terlalu berat.” Dira membuka mulutnya, ingin bicara, tapi yang keluar hanyalah gumaman samar. “Ada seseorang….” Matanya berkabut. Rasa takut menyelimuti sekujur tubuhnya. Dan sebelum ia menggali lebih dalam, gelombang kecemasan itu menjadi terlalu kuat. Seperti kaca yang pecah, ingatannya buyar. Dira menjerit tertahan dan merosot di kursinya, napasnya memburu. Seluruh tubuhnya gemetar hebat. Dr. Helena segera mengulurkan tangan, suaranya tetap lembut, tenang. “Kita cukupkan untuk hari ini, Dira. Kau sudah melakukan yang terbaik.” Tapi Dira tidak merasa seperti itu. Karena kini ada kekosongan besar yang menganga dalam dirinya, dan sesuatu memberitahunya bahwa ingatan yang tersembunyi itu lebih menakutkan dari yang pernah ia bayangkan. Dira masih duduk di kursinya dengan tubuhnya yang gemetar. Tangannya saling menggenggam erat di pangkuan, berusaha menenangkan diri dari badai emosional ya
Dira duduk di sofa empuk dengan tangan terkepal di pangkuan sementara sepasang visual tajamnya menatap lurus ke arah wanita yang duduk di hadapannya. Dr. Helena, terapisnya, tersenyum lembut padanya, berusaha menenangkannya sebelum mereka memulai sesi terapi pertamanya. “EMDR, atau Eye Movement Desensitization and Reprocessing, adalah metode yang digunakan untuk membantu otak memproses kembali ingatan yang mungkin tersimpan dalam bentuk yang tidak tuntas,” jelas Dr. Helena dengan suaranya yang tenang dan menenangkan. “Tujuan kita di sini bukan hanya untuk mengembalikan ingatanmu, tetapi juga memastikan bahwa ingatan itu tidak lagi membawa beban emosional yang menyakitkan.” Dira menarik napas dalam, mencoba memahami kata-kata itu. “Jadi… apa itu berarti aku akan mengingat semuanya?” Kepalan di tangannya semakin kuat. Ia harus mengingatnya. Bukan hanya untuk menyatukan kepingan dirinya yang tidak utuh, tapi untuk dirinya dan Ethan. Kalimat terakhir yang dikatakan suaminya membuatnya
“Dira, istrimu, dia berhasil ditemukan.”Ethan mematung. Mendengar nama itu disebutkan hanya membuat kemarahannya tersulut. Ia mengangkat kepala, menatap pengacaranya dengan mata menyipit. “Kalian berhasil menemukannya?” tanyanya ragu. Selama 5 tahun menghilang tiba-tiba saja wanita itu muncul? Bagian dirinya yang selalu bersikap sinis dengan kejam mengatakan kalau sesuatu pasti terjadi. Dira menghilang dan itu keputusannya, Ethan sama sekali tidak berminat mencarinya. Untuk apa? untuk memberi wanita itu kepuasan karena berhasil membuatnya bertekuk lutut? Itu tidak akan pernah terjadi.“Ingat pabrik roti yang waktu itu kita kunjungi?”Ethan mengangguk kaku. Beberapa waktu lalu ia memang mengunjungi pabrik roti yang baru saja resmi didirikan. Tempatnya di pelosok, jauh dari kehidupan perkotaan. Bukan pilihan yang akan dibuat siapapun yang terbiasa dengan kehidupan kota dan ia tahu Dira bukan wanita yang terbiasa dengan kehidupan desa.“Dia ada di sana.”“Dia apa?” tanyanya, memastikan...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments