TERPAKSA NIKAH SMA

TERPAKSA NIKAH SMA

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-30
Oleh:  PenalancipTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
25 Peringkat. 25 Ulasan-ulasan
73Bab
16.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Mila pikir, kehidupan rumah tangganya akan berjalan seperti apa yang ia impikan. Mempunyai suami tampan dan kaya adalah sebuah bonus, selain dihargai dan dicintai sebagai seorang wanita. Tapi... rasa-rasanya Mila harus berpikir ulang tentang kebahagiaan yang ia hayalkan. Karena ternyata Arjuna telah memberinya cinta sekaligus luka yang menyakitkan. Ingatan Mila ditarik pada kejadian yang membuah hatinya patah hingga tak sanggup lagi ia rangkai ulang. Ingatan hari itu membuat Mila membuka mata lebar-lebar bahwa apa yang ia harapkan tidak mungkin jadi kenyataan. Pernikahan itu terjadi karena Mila Hamil.... Masalah demi masalah terus ia hadapi, hingga ia berada di suatu titik antara mempertahankan... atau melepaskan.

Lihat lebih banyak

Bab 1

PROLOG

"Keluar kamu dari rumah saya!" bentak seorang pria paru baya menatap nyalang kearah putrinya.

Gadis itu menangis histeris, air mata tak henti-hentinya keluar membasahi pipi putihnya yang memerah menahan tangis sedari tadi.

"Maafin Mila Ayah, in-ini bukan kemauan Mila hiks.. hiks.."

"Saya tidak mau nama baik keluarga ini tercoreng, dari sekian banyak keluarga besar ayah, satupun tak ada yang muka tembok seperti kau!  lebih baik kamu pergi dari sini sekarang juga, jangan buat saya merah padam, paham!" " tunjuk pria itu kepada gadis yang sedari tadi menangis histeris di bawah kakinya.

Gadis itu menatap seorang wanita paru baya yang dari tadi diam sambil menangis, Wanita itu syok mendengar kabar bahwa anak semata wayangnya tengah mengandung. padahal putrinya itu masih bersekolah dan tak pernah terlihat dekat dengan lelaki mana pun. Orang tua mana yang tidak akan kecewa bila anaknya melakukan hal menjijikkan seperti itu.

"Bunda... dengerin Mila Bun. Mila gak salah in-ini kesalahan hiks..hiks... ." Ia menunduk dalam. Air matanya menetes membasahi keramik mermer yang terpasang indah di bawahnya.

Wanita yang di panggil Bunda itu hanya diam tidak mampu berkata-kata, ia menangis dalam diam. Ia sangat syok mendengar kabar mengejutkan yang menimpa putrinya, ia bahkan tak tahu bereaksi bagaimana ia sudah terlanjur kecewa.

"Mau membela diri lagi! sekarang juga angkat kakimu dari rumah saya Cepat!"

Gadis itu bangkit berdiri dari duduknya, percuma saja ia menjelaskan panjang lebar kepada orang tuanya mereka tidak akan pernah percaya. gadis itu melangkah keluar dari pintu rumah keluarga Gilbran Aditama.

Ia membawa kaki beratnya melangkah keluar dari gerbang rumah yang sudah tujuh belas tahun ini ia tempati, kenangan manis bersama kedua orang tuanya kembali berputar-putar memenuhi otaknya. Ia melangkah menyusuri jalan raya di tengah gelapnya malam, entah di mana ia akan menuju sekarang. Semua kemewahan yang ia miliki kini hilang sudah, teman-teman yang mengerumuninya dulu kini satu persatu mulai berpaling membelakanginya.

Mila Menangis tersedu -sedu, rambutnya menari-nari kecil di terpa angin malam yang kian dingin menusuk tulang. ia berhenti di halte bus, sekadar melepas penat setelah jauh berjalan. Satu persatu bulir hujan jatuh membasahi bumi, seakan ikut menangis meratapi nasib sang gadis.

Pandangannya memburam di tutupi air mata yang tak henti-hentinya meluncur dari kedua netra indahnya. ia sakit hati dan terluka, ia putus asa dalam keheningan malam yang sunyi. Tidak ada sandaran dan dekapan hangat penguat lara.

"Mila?" seorang gadis berpakaian kasual menepuk pelan pundak gadis yang duduk termenung di halte bus itu.

Ia mendongak menatap bola mata gadis yang menepuk pundaknya ini.

"Aina?"

Gadis itu duduk di sampingnya menatap bingung pada temanya yang saat ini begitu berbeda dari biasanya.

"Kamu ngapain malam-malam di sini sendiri Mil?"

Tiba-tiba Mila memeluk erat tubuh Aina sambil menangis tersedu-sedu. Aina bingung, bagaimana tidak? Gadis di depanya ini adalah sosok yang ceria. Tapi, bagaimana bisa dia sampai menangis pilu seperti ini?

Aina mengelus pundak Mila, sebenarnya ia sungguh bingung dengan  situasi saat ini.

"Mil kamu kenapa? kalau kamu mau nangis. nangis aja gak usah di tahan," ucap gadis berambut panjang bernama Aina. Mila menurut seiring air matanya yang berhenti mengalir, hujan justru semakin deras di tambah suara guntur yang memekakkan telinga membuat siapa saja enggan untuk keluar dari persemaian.

Mila menatap Aina sendu. "Aku hamil Na, hiks.."

"Ap-apa?!"  Aina terkejut, ia tak menyangka temanya yang terlihat gadis baik-baik ternyata kini tengah mengandung, "terus gimana kamu sekarang?" tanya Aina lagi.

"Ayah ngusir Aku dari rumah, Mona dan yang lainya gak mau nolongin aku hiks..hiks.."

"Yang sabar ya Mil, mm... gimana kalo kamu tinggal di rumah aku aja. Aku tahu rumah aku jelek, mungkin kamu gak akan betah. Tapi, untuk sekarang kamu boleh tinggal denganku," Mila menatap intens wajah Aina yang tersenyum lebar kepadanya. Mata Mila berkaca-kaca, Ia senang sekaligus bingung bagaimana bisa Aina yang tidak dekat dengannya bisa dengan mudah menawarkan bantuan kepadanya, sementara teman dekatnya yang lain di mana? disaat ia susah seperti ini, Mila merasa sesak saat mengingat itu semua.

"Tapi Na, Aku nanti nyusahin kamu."

"Gak papa kok, yuk kita ke rumahku. Aku rasa... hujanya gak mau berhenti.” Aina berdiri memegangi payung dengan tangan kirinya, tangan kananya yang bebas mengulur di hadapan Mila. Mila menyambut uluran tangan Aina dengan haru, mereka berjalan bersama dan hilang di kegelapan malam.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(25)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
25 Peringkat · 25 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Nanda Ajach
laki bini gk saling terbuka y gini,,
2023-09-10 05:44:05
0
user avatar
Prabu Siliwangi
lanjut season 2 thor
2022-05-24 18:00:56
1
user avatar
Donna HM
bagus ceritanya... kapan up lagi thor?
2021-09-27 12:48:39
1
user avatar
Ray Basil
Sukses selalu kk
2021-07-07 11:50:18
1
user avatar
Desi Judie
.......... lope deh
2021-07-05 16:31:30
1
user avatar
Kaka Put
Ceritanya seru kak. Suka
2021-07-05 08:16:58
1
user avatar
Giio
Milaa oh milaa..lanjut thor..
2021-07-05 01:14:29
1
user avatar
Putri Biru
Ikutan sedih😭😭😭😭😭😭
2021-07-04 22:45:51
1
user avatar
Yani
Mantap ih, semoga Mila gak saddes banget lah wkkw aku gak tegaan bacanya kalo banyak sedih
2021-07-04 22:33:45
1
user avatar
Alna Selviata
mantap, lanjut thor ..
2021-07-04 22:10:39
1
user avatar
CriyeleZah
Aku mampir! Semangat, love sekebon🎉❤️
2021-07-04 22:00:37
1
user avatar
Triyuki Boyasithe
Cerita yang sangat menarik.
2021-07-04 08:08:35
1
user avatar
Secret.Vee
Izin nampol Arjuna boleh kan thor?
2021-07-04 01:03:03
1
user avatar
Senja Kelabu
Semangat kak... Kereeen ceritanya
2021-07-03 09:08:00
1
user avatar
Ayasa
Sudah masuk rak baca✌️ semangat kakaknya❤️
2021-07-02 21:36:08
1
  • 1
  • 2
73 Bab
PROLOG
"Keluar kamu dari rumah saya!" bentak seorang pria paru baya menatap nyalang kearah putrinya. Gadis itu menangis histeris, air mata tak henti-hentinya keluar membasahi pipi putihnya yang memerah menahan tangis sedari tadi. "Maafin Mila Ayah, in-ini bukan kemauan Mila hiks.. hiks.." "Saya tidak mau nama baik keluarga ini tercoreng, dari sekian banyak keluarga besar ayah, satupun tak ada yang muka tembok seperti kau!  lebih baik kamu pergi dari sini sekarang juga, jangan buat saya merah padam, paham!" " tunjuk pria itu kepada gadis yang sedari tadi menangis histeris di bawah kakinya. Gadis itu menatap seorang wanita paru baya yang dari tadi diam sambil menangis, Wanita itu syok mendengar kabar bahwa anak semata wayangnya tengah mengandung. padahal putrinya itu masih bersekolah dan tak pernah terlihat dekat dengan lelaki mana pun. Orang tua mana yang tidak akan kecewa bila anaknya melakukan hal menjijikkan seperti itu.   "Bunda.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-24
Baca selengkapnya
TAKLAGI SAMA
Malam itu, Mona dan tiga temannya mengajak Mila ke sebuah kelab baru di Jakarta Selatan. Awalnya Mila menolak, tapi Mona terus saja memaksa dan merayu, sampai akhirnya Mila luluh dan ikut bersama Mona ke kelab.Dentuman musik trendi dan juga beberapa botol minuman beralkohol, berjejer rapi menunggu untuk dinikmati. Mila menatap horor pada benda laknat di hadapannya itu. Mila bingung, sejak kapan sahabatnya, Mona, mulai mengonsumsi barang haram itu?  Sepengetahuan Mila, Mona memang nakal, tapi tak pernah seliar ini."Kenapa lo liat gue kayak gitu, Mila?" Mona menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum smirk, menatap ke arah Mila yang menatapnya bingung."Gak pa-pa, Mon. Cuman gua heran aja sejak kapan lo suka mabuk-mabuk gini?"Mona mengedingkan bahu acuh. "Se, kita hidup di jaman now. Bukan jaman batu yang hanya berpatokan pada tradisi lama, cih. Lo masih percaya sama adat istiadat jaman dulu?" Mona menatap Mila dengan tatapan sinis, ia menarik tanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-25
Baca selengkapnya
TRUE FRIEND
Aina mendekap erat tubuh Mila yang bergetar. Sekarang mereka berada di rumah sederhana, yang hanya memiliki dua kamar kecil. Ya, itulah rumah Aina. Sangat jauh berbeda dengan rumah Mila, bahkan kamar pembantunya lebih besar dari rumah ini, tapi Mila sangat bersyukur, setidaknya masih ada yang bisa ia tempati. Mila mengembangkan senyum manisnya, melihat Aina yang tertunduk lesu karena tidak enak kepada Mila."Na, kamu kok gitu?""Maaf, ya, Mil. Rumahku kecil banget, beda jauh sama rumah kamu.""Ya ampun, Na, seharusnya aku yang gak enak sama kamu, karena aku udah nyusahin kamu.”“Nggak kok, Mil, justru aku seneng banget dan sekarang aku gak kesepian lagi.""Na, makasih banyak, ya, aku gak tau lagi gimana caranya ngebalas kebaikan kamu.""Mil, ini gak sebanding dengan apa yang kamu dan keluarga kamu kasih ke aku, Kalo bukan karena kalian, aku gak akan mungkin bisa sekolah sampai detik ini.""Mulai sekarang, kita ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-25
Baca selengkapnya
SEKOLAH BARU
Mila mengikuti saran Aina kemarin, ia langsung mengikuti tes setelah para siswa pulang. Setelah menunggu selama tiga hari, akhirnya ia lolos dalam seleksi masuk SMA Pelita. Sekolah itu tidak kalah elite dari sekolah Mila yang dulu.Mila melangkah masuk ke dalam gerbang. Matanya menatap bangunan sekolah bertingkat empat tersebut. Di sekitar Mila, ramai siswa-siswi berlalu lalang. Mila merasa risi ketika beberapa dari mereka, ada yang memperhatikannya. Polos, Mila mengintrospeksi diri. Mila pikir, penampilannya biasa-biasa saja, tidak ada yang mencolok, sehingga dapat memancing tatapan aneh orang lain.Aina yang berada di samping Mila, tertawa. "Mil, santai saja. Pakaian kamu ngga ada yang salah, kok. Mereka menatapmu, karena kamu cantik. Kayaknya kamu bakal jadi primadona di sekolah kita," goda Aina.Mila hanya tersenyum masam. Mila tidak mau jadi pusat perhatian, apalagi kondisinya saat ini sedang mengandung, bisa-bisa urusannya semakin rumit.Mereka mela
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-25
Baca selengkapnya
KEPIKIRAN
 Malam ini Bima menyendiri di teras samping rumah, sementara Gino tengah sibuk di dapur. Berdiam diri di samping teras rumah adalah kebiasaan Bima ketika ia dirundung rasa galau. Bima melipat kaki dan meletakkan gitar di atas pangkuannya. Tatapannya menembus kegelapan, dipandanginya bintang-bintang bertaburan di atas sana. Sesekali ia menarik dan menghela napas berat lalu sebuah senyum manis mengembang dari bibir tipisnya. pikiran Bima terbawa entah ke mana sekarang.“Woi, ngapain lo senyam, senyum sendirian? Gila, jangan-jangan lo kesambet!” Gino mengguncang bahu Bima. Membuat Bima tersadar dari lamunannya, ia menepis kasar tagan Gino yang terus saja membuat bahunya kebas.“Apaan sih, No. Gue  masih waras, ya.”“Terus? Ngapain lo semer mesem dari tadi? Atau jangan-jangan.. lo mikir mesum ya, hayo...  ngaku lo!” tanya Gino penuh selidik.Bima memukul kepala Gino, ia mengapit erat leher sahabatnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-25
Baca selengkapnya
SIAPA DIA
 Aina buru-buru berlari ke arah lapangan. Mila sampai bingung ada apa dengan sahabatnya itu."Na, kamu kenapa lari-lari?”"Nggak  pa-pa. Yuk, ke lapangan! Bentar lagi pertandingan basket mau dimulai," jawab Aina sambil menggandeng tangan Mila."Oh, itu alasan kamu buru-buru."Aina hanya menyeringai. Mereka berdua mengambil posisi di bangku penonton. Suasana di lapangan sangat riuh, apalagi setelah kemunculan seorang laki-laki yang memakai lencana kapten di lengannya. Wajah tampan laki-laki itu terlihat seksi, ditambah keringat yang terus membasahi dahinya. Alis tebalnya bagaikan pedang samurai yang tajam, dan tanpa emosi. Mila tertegun. Beberapa detik kemudian Mila mengingat siapa laki-laki itu.Sorakan penonton menggema di lapangan."Kak Arjuna!""Semangat, Juna!""Juna! Juna! Juna!""Kyaaa! Ganteng banget!" Dan masih banyak pekikan lainya.&ldquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-25
Baca selengkapnya
PERTANYAAN NAKULA
Sepulang dari kediaman Dwipandu. Mila dan Aina kembali ke rumah, Mila sedikit merasa lega. Dukungan-dukungan Aina begitu berarti untuknya. Lusa Mila akan menikah dan ia mulai menerka apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah kah pernikahan yang Mila dambakan akan terwujud? Ia sekarang tengah gunda memikirkan hal itu. “Na, menurut kamu... kak Arjuna bagaimana orangnya?” tanya Mila saat mereka duduk berdua di ruang serbaguna rumah Aina. “Se
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-26
Baca selengkapnya
SAH
Kini Mila Hauri Aditama sudah berganti status menjadi istri Arjuna Dwipandu, semenjak seluruh tamu undangan menyorakan kata 'Sah' ia sudah resmi menjadi seorang istri. pernikahan mereka hanya di hadiri sanak saudara saja, Gilbran dan istrinya datang menjadi wali di pernikahan Mila putri mereka. Gilbran marah besar kepada keluarga Dwipandu khususnya pada Arjuna, Gilbran sampai memberikan bogeman mentah ke pipi mulus Arjuna kala itu. Perang dingin masih terjadi antara Mila dan kelaurganya, Mila sedih mengingat kejadian beberapa saat lalu di mana Ayah dan Bundanya seakan tidak mengangapnya ada. usai ijab qobul kedua orang tuanya langsung meninggalkan acara, dengan alasan mereka sibuk harus meeting dan pergi keluar negri. Mila benar-benar merasa tidak di anggap lagi, Mila tersenyum paksa saat menyalimi para tamu undangan sementara Arjuna yang di sampingnya hanya diam sambil menyungingkan senyum kecil. Mila menatap lekat wajah pria yang saat ini telah me
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-28
Baca selengkapnya
FAKE FRIEND
Sudah dua minggu Mila bersekolah di SMA pelita, Mila punya banyak teman. Mila kian hari makin dekat dengan Bima, laki-laki itu tak henti-hentinya membuat Mila tertawa dengan tingkah konyolnya. Mila membuka lokernya, sejak pertama dia masuk sampai sekarang lokernya selalu di penuhi surat dan coklat, Mila benar-benar menjadi primadona SMA pelita. sapaan manis selalu ia dapatkan, ia jadi rindu sahabat penghianatnya Mona, gadis itulah penyebab kehancuran Mila. Sahabat yang sangat ia percayai ternyata seorang penipu ulung. Mona iri dengan ketenaran Mila, puncaknya di mana Kevin laki-laki yang Mona suka berpacaran dengan Mila, saat itu Mila tidak tahu apa pun tentang perasaan Mona kepada Kevin. Selandainya Mila tahu dia akan menjauh dari Kevin walaupun ia sangat mencintainya. ** International school Mona dan ketiga sahabatnya tengah bersantai ria di atas rooftof sekolah mereka tengah membicarakan Mila, mereka senang karena Mila sudah tid
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-28
Baca selengkapnya
MY HuSBAND
Mila menatap lekat wajah Arjuna yang berbaring di sebelahnya. Wajahnya tampak tenang dan damai . Berbeda saat ia bangun, yang ada hanya tatapan intimidasi dan nada ketus yang keluar dari bibir manisnya. Mila terkagum-kagum menatap visual indah di depan matanya, suaminya ini memang tampan di lihat dari sisi mana pun ketampanannya tidak akan berkurang.   Sudah hampir satu bulan Mila dan Arjuna tinggal bersama. Tentu saja di apartemen Arjuna, kadang-kadang Aina akan datang berkunjung.   "Kenapa lo liatin gue.” Alis Arjuna terangkat sebelah, m memandang wajah Mila yang ada di sebelahnya. Mila malu, ia terciduk mengamati suaminya.   "Percaya diri sekali Anda.” Mila tersenyum miring. menyembunyikan rasa malunya.   "Gue ingatin sekali lagi, di antara kita gak ada hubungan apa pun. lo gak berhak ikut campur dalam kehidupan gue begitu juga sebaliknya. Gue ngak mau lo berani mencintai gue karena itu akan membu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-30
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status