Aina mendekap erat tubuh Mila yang bergetar. Sekarang mereka berada di rumah sederhana, yang hanya memiliki dua kamar kecil. Ya, itulah rumah Aina. Sangat jauh berbeda dengan rumah Mila, bahkan kamar pembantunya lebih besar dari rumah ini, tapi Mila sangat bersyukur, setidaknya masih ada yang bisa ia tempati. Mila mengembangkan senyum manisnya, melihat Aina yang tertunduk lesu karena tidak enak kepada Mila."Na, kamu kok gitu?""Maaf, ya, Mil. Rumahku kecil banget, beda jauh sama rumah kamu.""Ya ampun, Na, seharusnya aku yang gak enak sama kamu, karena aku udah nyusahin kamu.”“Nggak kok, Mil, justru aku seneng banget dan sekarang aku gak kesepian lagi.""Na, makasih banyak, ya, aku gak tau lagi gimana caranya ngebalas kebaikan kamu.""Mil, ini gak sebanding dengan apa yang kamu dan keluarga kamu kasih ke aku, Kalo bukan karena kalian, aku gak akan mungkin bisa sekolah sampai detik ini.""Mulai sekarang, kita ja
Last Updated : 2021-06-25 Read more