Share

TERPAKSA NIKAH SMA
TERPAKSA NIKAH SMA
Penulis: Penalancip

PROLOG

Penulis: Penalancip
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-24 23:56:37

"Keluar kamu dari rumah saya!" bentak seorang pria paru baya menatap nyalang kearah putrinya.

Gadis itu menangis histeris, air mata tak henti-hentinya keluar membasahi pipi putihnya yang memerah menahan tangis sedari tadi.

"Maafin Mila Ayah, in-ini bukan kemauan Mila hiks.. hiks.."

"Saya tidak mau nama baik keluarga ini tercoreng, dari sekian banyak keluarga besar ayah, satupun tak ada yang muka tembok seperti kau!  lebih baik kamu pergi dari sini sekarang juga, jangan buat saya merah padam, paham!" " tunjuk pria itu kepada gadis yang sedari tadi menangis histeris di bawah kakinya.

Gadis itu menatap seorang wanita paru baya yang dari tadi diam sambil menangis, Wanita itu syok mendengar kabar bahwa anak semata wayangnya tengah mengandung. padahal putrinya itu masih bersekolah dan tak pernah terlihat dekat dengan lelaki mana pun. Orang tua mana yang tidak akan kecewa bila anaknya melakukan hal menjijikkan seperti itu.

"Bunda... dengerin Mila Bun. Mila gak salah in-ini kesalahan hiks..hiks... ." Ia menunduk dalam. Air matanya menetes membasahi keramik mermer yang terpasang indah di bawahnya.

Wanita yang di panggil Bunda itu hanya diam tidak mampu berkata-kata, ia menangis dalam diam. Ia sangat syok mendengar kabar mengejutkan yang menimpa putrinya, ia bahkan tak tahu bereaksi bagaimana ia sudah terlanjur kecewa.

"Mau membela diri lagi! sekarang juga angkat kakimu dari rumah saya Cepat!"

Gadis itu bangkit berdiri dari duduknya, percuma saja ia menjelaskan panjang lebar kepada orang tuanya mereka tidak akan pernah percaya. gadis itu melangkah keluar dari pintu rumah keluarga Gilbran Aditama.

Ia membawa kaki beratnya melangkah keluar dari gerbang rumah yang sudah tujuh belas tahun ini ia tempati, kenangan manis bersama kedua orang tuanya kembali berputar-putar memenuhi otaknya. Ia melangkah menyusuri jalan raya di tengah gelapnya malam, entah di mana ia akan menuju sekarang. Semua kemewahan yang ia miliki kini hilang sudah, teman-teman yang mengerumuninya dulu kini satu persatu mulai berpaling membelakanginya.

Mila Menangis tersedu -sedu, rambutnya menari-nari kecil di terpa angin malam yang kian dingin menusuk tulang. ia berhenti di halte bus, sekadar melepas penat setelah jauh berjalan. Satu persatu bulir hujan jatuh membasahi bumi, seakan ikut menangis meratapi nasib sang gadis.

Pandangannya memburam di tutupi air mata yang tak henti-hentinya meluncur dari kedua netra indahnya. ia sakit hati dan terluka, ia putus asa dalam keheningan malam yang sunyi. Tidak ada sandaran dan dekapan hangat penguat lara.

"Mila?" seorang gadis berpakaian kasual menepuk pelan pundak gadis yang duduk termenung di halte bus itu.

Ia mendongak menatap bola mata gadis yang menepuk pundaknya ini.

"Aina?"

Gadis itu duduk di sampingnya menatap bingung pada temanya yang saat ini begitu berbeda dari biasanya.

"Kamu ngapain malam-malam di sini sendiri Mil?"

Tiba-tiba Mila memeluk erat tubuh Aina sambil menangis tersedu-sedu. Aina bingung, bagaimana tidak? Gadis di depanya ini adalah sosok yang ceria. Tapi, bagaimana bisa dia sampai menangis pilu seperti ini?

Aina mengelus pundak Mila, sebenarnya ia sungguh bingung dengan  situasi saat ini.

"Mil kamu kenapa? kalau kamu mau nangis. nangis aja gak usah di tahan," ucap gadis berambut panjang bernama Aina. Mila menurut seiring air matanya yang berhenti mengalir, hujan justru semakin deras di tambah suara guntur yang memekakkan telinga membuat siapa saja enggan untuk keluar dari persemaian.

Mila menatap Aina sendu. "Aku hamil Na, hiks.."

"Ap-apa?!"  Aina terkejut, ia tak menyangka temanya yang terlihat gadis baik-baik ternyata kini tengah mengandung, "terus gimana kamu sekarang?" tanya Aina lagi.

"Ayah ngusir Aku dari rumah, Mona dan yang lainya gak mau nolongin aku hiks..hiks.."

"Yang sabar ya Mil, mm... gimana kalo kamu tinggal di rumah aku aja. Aku tahu rumah aku jelek, mungkin kamu gak akan betah. Tapi, untuk sekarang kamu boleh tinggal denganku," Mila menatap intens wajah Aina yang tersenyum lebar kepadanya. Mata Mila berkaca-kaca, Ia senang sekaligus bingung bagaimana bisa Aina yang tidak dekat dengannya bisa dengan mudah menawarkan bantuan kepadanya, sementara teman dekatnya yang lain di mana? disaat ia susah seperti ini, Mila merasa sesak saat mengingat itu semua.

"Tapi Na, Aku nanti nyusahin kamu."

"Gak papa kok, yuk kita ke rumahku. Aku rasa... hujanya gak mau berhenti.” Aina berdiri memegangi payung dengan tangan kirinya, tangan kananya yang bebas mengulur di hadapan Mila. Mila menyambut uluran tangan Aina dengan haru, mereka berjalan bersama dan hilang di kegelapan malam.

Bab terkait

  • TERPAKSA NIKAH SMA   TAKLAGI SAMA

    Malam itu, Mona dan tiga temannya mengajak Mila ke sebuah kelab baru di Jakarta Selatan. Awalnya Mila menolak, tapi Mona terus saja memaksa dan merayu, sampai akhirnya Mila luluh dan ikut bersama Mona ke kelab.Dentuman musik trendi dan juga beberapa botol minuman beralkohol, berjejer rapi menunggu untuk dinikmati. Mila menatap horor pada benda laknat di hadapannya itu. Mila bingung, sejak kapan sahabatnya, Mona, mulai mengonsumsi barang haram itu? Sepengetahuan Mila, Mona memang nakal, tapi tak pernah seliar ini."Kenapa lo liat gue kayak gitu, Mila?" Mona menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum smirk, menatap ke arah Mila yang menatapnya bingung."Gak pa-pa, Mon. Cuman gua heran aja sejak kapan lo suka mabuk-mabuk gini?"Mona mengedingkan bahu acuh. "Se, kita hidup di jaman now. Bukan jaman batu yang hanya berpatokan pada tradisi lama, cih. Lo masih percaya sama adat istiadat jaman dulu?" Mona menatap Mila dengan tatapan sinis, ia menarik tanga

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • TERPAKSA NIKAH SMA   TRUE FRIEND

    Aina mendekap erat tubuh Mila yang bergetar.Sekarang mereka berada di rumah sederhana, yang hanya memiliki dua kamar kecil. Ya, itulah rumah Aina. Sangat jauh berbeda dengan rumah Mila, bahkan kamar pembantunya lebih besar dari rumah ini, tapi Mila sangat bersyukur, setidaknya masih ada yang bisa ia tempati. Mila mengembangkan senyum manisnya, melihat Aina yang tertunduk lesu karena tidak enak kepada Mila."Na, kamu kok gitu?""Maaf, ya, Mil. Rumahku kecil banget, beda jauh sama rumah kamu.""Ya ampun, Na, seharusnya aku yang gak enak sama kamu, karena aku udah nyusahin kamu.”“Nggak kok, Mil, justru aku seneng banget dan sekarang aku gak kesepian lagi.""Na, makasih banyak, ya,aku gak tau lagi gimana caranya ngebalas kebaikan kamu.""Mil, ini gak sebanding dengan apa yang kamu dan keluarga kamu kasih ke aku, Kalo bukan karena kalian, aku gak akan mungkin bisa sekolah sampai detik ini.""Mulai sekarang, kita ja

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • TERPAKSA NIKAH SMA   SEKOLAH BARU

    Mila mengikuti saran Aina kemarin, ia langsung mengikuti tes setelah para siswa pulang. Setelah menunggu selama tiga hari, akhirnya ia lolos dalam seleksi masuk SMA Pelita. Sekolah itu tidak kalah elite dari sekolah Mila yang dulu.Mila melangkah masuk ke dalam gerbang. Matanya menatap bangunan sekolah bertingkat empat tersebut. Di sekitar Mila, ramai siswa-siswi berlalu lalang. Mila merasa risi ketika beberapa dari mereka, ada yang memperhatikannya. Polos, Mila mengintrospeksi diri. Mila pikir, penampilannya biasa-biasa saja, tidak ada yang mencolok, sehingga dapat memancing tatapan aneh orang lain.Aina yang berada di samping Mila, tertawa. "Mil, santai saja. Pakaian kamu ngga ada yang salah, kok. Mereka menatapmu, karena kamu cantik. Kayaknya kamu bakal jadi primadona di sekolah kita," goda Aina.Mila hanya tersenyum masam. Mila tidak mau jadi pusat perhatian, apalagi kondisinya saat ini sedang mengandung, bisa-bisa urusannya semakin rumit.Mereka mela

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • TERPAKSA NIKAH SMA   KEPIKIRAN

    Malam ini Bima menyendiri di teras samping rumah, sementara Gino tengah sibuk di dapur. Berdiam diri di samping teras rumah adalah kebiasaan Bima ketika ia dirundung rasa galau. Bima melipat kaki dan meletakkan gitar di atas pangkuannya. Tatapannya menembus kegelapan, dipandanginya bintang-bintang bertaburan di atas sana. Sesekali ia menarik dan menghela napas berat lalu sebuah senyum manis mengembang dari bibir tipisnya. pikiran Bima terbawa entah ke mana sekarang.“Woi, ngapain lo senyam, senyum sendirian? Gila, jangan-jangan lo kesambet!” Gino mengguncang bahu Bima. Membuat Bima tersadar dari lamunannya, ia menepis kasar tagan Gino yang terus saja membuat bahunya kebas.“Apaan sih, No. Gue masih waras, ya.”“Terus? Ngapain lo semer mesem dari tadi? Atau jangan-jangan.. lo mikir mesum ya, hayo... ngaku lo!” tanya Gino penuh selidik.Bima memukul kepala Gino, ia mengapit erat leher sahabatnya

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • TERPAKSA NIKAH SMA   SIAPA DIA

    Aina buru-buru berlari ke arah lapangan. Mila sampai bingung ada apa dengan sahabatnya itu."Na, kamu kenapa lari-lari?”"Nggak pa-pa. Yuk, ke lapangan! Bentar lagi pertandingan basket mau dimulai," jawab Aina sambil menggandeng tangan Mila."Oh, itu alasan kamu buru-buru."Aina hanya menyeringai. Mereka berdua mengambil posisi di bangku penonton. Suasana di lapangan sangat riuh, apalagi setelah kemunculan seorang laki-laki yang memakai lencana kapten di lengannya.Wajah tampan laki-laki itu terlihat seksi, ditambah keringat yang terus membasahi dahinya. Alis tebalnya bagaikan pedang samurai yang tajam, dan tanpa emosi. Mila tertegun. Beberapa detik kemudian Mila mengingat siapa laki-laki itu.Sorakan penonton menggema di lapangan."Kak Arjuna!""Semangat, Juna!""Juna! Juna! Juna!""Kyaaa! Ganteng banget!"Dan masih banyak pekikan lainya.&ldquo

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • TERPAKSA NIKAH SMA   PERTANYAAN NAKULA

    Sepulang dari kediaman Dwipandu. Mila dan Aina kembali ke rumah, Mila sedikit merasa lega. Dukungan-dukungan Aina begitu berarti untuknya. Lusa Mila akan menikah dan ia mulai menerka apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah kah pernikahan yang Mila dambakan akan terwujud? Ia sekarang tengah gunda memikirkan hal itu. “Na, menurut kamu... kak Arjuna bagaimana orangnya?” tanya Mila saat mereka duduk berdua di ruang serbaguna rumah Aina. “Se

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • TERPAKSA NIKAH SMA   SAH

    Kini Mila Hauri Aditama sudah berganti status menjadi istri Arjuna Dwipandu, semenjak seluruh tamu undangan menyorakan kata 'Sah' ia sudah resmi menjadi seorang istri. pernikahan mereka hanya di hadiri sanak saudara saja, Gilbran dan istrinya datang menjadi wali di pernikahan Mila putri mereka. Gilbran marah besar kepada keluarga Dwipandu khususnya pada Arjuna, Gilbran sampai memberikan bogeman mentah ke pipi mulus Arjuna kala itu.Perang dingin masih terjadi antara Mila dan kelaurganya, Mila sedih mengingat kejadian beberapa saat lalu di mana Ayah dan Bundanya seakan tidak mengangapnya ada. usai ijab qobul kedua orang tuanya langsung meninggalkan acara, dengan alasan mereka sibuk harus meeting dan pergi keluar negri.Mila benar-benar merasa tidak di anggap lagi, Mila tersenyum paksa saat menyalimi para tamu undangan sementara Arjuna yang di sampingnya hanya diam sambil menyungingkan senyum kecil. Mila menatap lekat wajah pria yang saat ini telah me

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28
  • TERPAKSA NIKAH SMA   FAKE FRIEND

    Sudah dua minggu Mila bersekolah di SMA pelita, Mila punya banyak teman. Mila kian hari makin dekat dengan Bima, laki-laki itu tak henti-hentinya membuat Mila tertawa dengan tingkah konyolnya.Mila membuka lokernya, sejak pertama dia masuk sampai sekarang lokernya selalu di penuhi surat dan coklat, Mila benar-benar menjadi primadona SMA pelita. sapaan manis selalu ia dapatkan, ia jadi rindu sahabat penghianatnya Mona, gadis itulah penyebab kehancuran Mila. Sahabat yang sangat ia percayai ternyata seorang penipu ulung. Mona iri dengan ketenaran Mila, puncaknya di mana Kevin laki-laki yang Mona suka berpacaran dengan Mila, saat itu Mila tidak tahu apa pun tentang perasaan Mona kepada Kevin. Selandainya Mila tahu dia akan menjauh dari Kevin walaupun ia sangat mencintainya.**International schoolMona dan ketiga sahabatnya tengah bersantai ria di atas rooftof sekolah mereka tengah membicarakan Mila, mereka senang karena Mila sudah tid

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28

Bab terbaru

  • TERPAKSA NIKAH SMA   TAMAT

    1 Bulan kemudian.... Mila terdiam cemas di atas brangkar rumah sakit, ia sangat takut hari ini adalah hari persalinan yang telah dinanti. Arjuna sedari tadi terus menenangkannya. "Kak, Mila takut salah satu dari kami gak selamat," ujar Mila dengan raut wajah murung. Sejujurnya Arjuna juga khawatir. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa menyemangati istrinya itu. andai Arjuna dan Mila bisa bertukar peran, Arjuna akan dengan senang hati mengambil alih tanggung jawab Mila. Ia tak ingin melihat Mila kesakitan. "Tenang, Mbul, kamu pasti bisa jangan pikirin yang aneh-aneh," balas Arjuna menciumi ubun-ubun Mia, mencoba menenangkan wanita itu. "Bunda mana, Kak?" "Bunda lagi beli perlengkapan." "Kak, Mila bener-bener takut," Mila kembali mengulang perkataannya, sungguh ia sangat takut saat ini. Apalagi setelah ia membaca artikel tentang kematian ibu muda saat bersalin, hal itu membuat ia merasa sangat takut untuk melah

  • TERPAKSA NIKAH SMA   KAIN PUTIH

    Jasad Saras masih berada di ruangan UGD setelah di bersihkan. Arjuna tidak kuasa lagi melihat wajah pucat pasi gadis itu, ia memilih duduk di luar ruangan saat keluarganya datang menemui Saras.Arjuna merasa begitu bersalah. Saras dengan berani mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan nyawanya, pikiran Arjuna kembali ke masa lalu saat ia dan Saras masih berusia delapan tahun.Sore itu di taman bermain sekolah SD. Saras dan Arjuna masih bermain ayunan, mereka menunggu Wulan yang katanya akan menjemput. Tapi Mama dari Arjuna itu tidak kunjung datang. Saras dan Arjuna kecil tampak bahagia, ditemani ibu guru cantik berkerudung crem senada dengan pakaian dinasnya."Juna, nanti kalo kamu besar kamu mau jadi apa?"Arjuna yang ditanya hanya diam, dia belum memiliki cita-cita."Polisi," balasnya asal."Wah, kalo gitu Saras mau jadi polwan deh. Biar bisa sama-sama terus sama Arjuna!"Arjuna tersenyum mengejek. "Polwan itu harus tinggi, kamu kan

  • TERPAKSA NIKAH SMA   PERPISAHAN

    Setelah mendengar cerita Mila, hari ini Arjuna mulai mengatur rencana, ia meminta bantuan kepada sahabatnya Nakula, untuk melacak keberadaan Kevin. Setelah kejadian kemarin Arjuna tidak pergi ke mana pun, Mila terus memeluknya erat tidak membiarkan Arjuna beranjak sedikit pun darinya. Dering telepon baru saja masuk, jakpot tampaknya rencana Arjuna akan berjalan lancar, si pelaku mengantarkan nyawanya sendiri. Panggilan itu dari Kevin.Arjuna menekan tombol hijau, ia diam membiarkan psikopat gila itu bicara."Halo Mila sayang masih ingat suara aku? Tentu kamu masih ingat akukan pacar kamu. Kamu bisa lari kemarin tapi saat kamu kembali kudapatkan. kamu tidak akan bisa lolos dengan mudah," suara tawa terdengar di seberang sana. Arjuna mengepalkan tangan ia sungguh kesal saat ini, api amarah menggebu-gebu dalam hatinya.Panggilan di matikan sepihak oleh Arjuna. Arjuna hanya butuh panggilan Kevin agar dia lebih mudah melacak posisi pemuda itu. Arjuna membangunk

  • TERPAKSA NIKAH SMA   TERLEPAS

    Kevin membuka kamar kurungan Mila dengan perasaan senang, dia sudah bersusah payah memasak semua makanan kesukaan wanita itu. Dia ingin kembali mengenang masa lalu saat mereka saling peduli lewat masakan. Namun wanita yang tadinya berada di atas kasur kini telah hilang entah ke mana. Kevin menarik seprei kasar, membanting semua barang-barang yang ada di sana. Dia tidak mau wanitanya pergi meninggalkannya lagi."MILA LIHAT SAJA AKU GAK AKAN BIARKAN KAMU LOLOS KALI INI!" Kevin melangkah cepat menuju mobilnya, ia yakin Mila belum jauh dari sana. Tempat itu bukanlah tempat yang terekspos khalayak ramai jadi tempat ia bebas bergerak sesukanya.Mila berlari secepat yang ia bisa, ia memegangi perutnya yang sakit, Mila terus berlari di tambah hujan deras makin membuatnya kesulitan. Jalanan licin membuatnya memutuskan untuk berjalan tanpa alas kaki. Mila berdoa semoga saja ia bisa lolos dari psikopat gila itu."Aaakhh! Sa-sakit," Mila terus berlari ke

  • TERPAKSA NIKAH SMA   BUKAN DIA YANG DULU

    "Mila cuman cinta suami Mila! Lepasin Mila Kevin!" Teriak Mila lantang. Ia khawatir dengan bayinya air mata yang ia tahan kini berhasil lolos dari pelupuk matanya."Gak, kamu cuman cinta aku! Mila hanya cinta kevin!" Mila dan kevin tiba di sebuah rumah mewah yang jauh dari pusat kota, Kevin membuka pintu mobilnya dengan kasar, ia langsung mengendong Mila memasuki rumah megah itu.Rumah itu berada jauh dari rumah penduduk, di sekitar rumah itu hanya ditumbuhi pepohonan besar dan tinggi, rumah itu adalah rumah almarhumah Ibu Kevin. Ibu Kevin pernah mengalami gangguan mental hingga akhirnya diasingkan di rumah tua yang masih tampak cantik dan megah itu.Mila meronta, terus memukuli dada Kevin yang menggendongnya. "Kak Kevin lepas! Biarin aku pergi!""Gak, sayang, kamu dan aku akan hidup bahagia di sini." Kevin tersenyum manis. Ia membaringkan Mila di atas ranjang king size milik almarhumah Ibunya. Mila meronta ingin melepaskan diri dari Kevin,

  • TERPAKSA NIKAH SMA   PSIKOPAT

    Hari ini selesai simulasi, Arjuna mengantarkan Mila ke Mal, katanya dia ingin membeli beberapa perlengkapan mandi dan beberapa barang pribadi untuknya."Mbul, maaf ya, aku ngga bisa temenin kamu. Di kafe ada masalah sedikit, kamu ngga pa-pa 'kan aku tinggal? Jangan matiin HP kamu, kalo ada sesuatu langsung telepon aku!" Arjuna mengingatkan."Iya. Siap.""Tapi bener nih, ngga apa-apa kamu sendirian gini?" tanya Arjuna, kembali memastikan."Ihhh, Kak Juna. Kaya aku anak kecil aja yang harus dijaga terus, udah pergi aja Kak.""Hm, yaudah. Aku pamit." Arjuna mengecup puncak kepala Mila untuk berpamitan, segera saja Arjuna masuk ke dalam mobil setelah ia merasa yakin bahwa Mila bisa dia tinggal sendirian.Mila berkeliling, setelah satu minggu tidak keluar dari apartemen karena takut bertemu Kevin, akhirnya ia bisa kembali menghirup udara segar. Berbelanja adalah salah satu rutinitas yang disukai Mila, mungkin bukan cuman dia saja, sepertiny

  • TERPAKSA NIKAH SMA   UNDANGAN

    "Mila, maaf ya soal tadi. Mbak benar-benar tidak berniat melukai hati kamu.""Nggak apa-apa kok, Mbak. Mila paham, makasih juga sudah ngajak aku jalan pagi Mbak."Mila melambai lalu segera masuk kedalam lif. Sekarang sudah pukul 10 pagi, berjalan pagi membuat dia berkeringat banyak, ada rasa lelah dan segar yang ia rasakan secara bersamaan. Tapi ia kembali teringat dengan Kevin, sekarang Mila harus mulai berhati-hati. Kevin sudah mulai datang ke tempat itu. Padahal jarak dari rumah Kevin sangat jauh, bahkan untuk sampai ke daerah ini memerlukan tiga jam perjalanan.***"Hari ini kita ke rumah mama yuk, Kak!" Mila berujar, sedari tadi siang, ia merasa tidak enak. Pikirannya tidak tenang, ia selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk kalau saja Kevin tiba-tiba menemukannya.Arjuna yang tengah mengerjakan tugasnya di meja belajar melirik ke arah kasur yang istrinya itu tiduri. "Tumben? Kenapa, kok kamu kaya gelisah gitu?"

  • TERPAKSA NIKAH SMA   MENGENALI

    "Hai, kenalin aku... Kevin. Kevin Dirgantara!"DegJantung Mila rasanya ingin keluar dari tempatnya, detak jantung wanita itu mulai menggila, keringat dingin mulai membasahi pelipis juga tangan yang semulanya terasa panas kini mulai mendingin karena basah oleh keringat. Mila bergerak dengan gelisah, dia sengaja membuang muka, tidak mau sampai Kevin mengetahui dirinya."Hei, aku Kevin. Nama kamu?" Kevin berujar, dia mengulurkan tangan sembari mengamati gerak-gerik Mila yang tampak aneh, seperti orang yang ingin melarikan diri.Mila ragu-ragu untuk membuka mulut, ia tidak bisa diam saja, kalau tidak Kevin akan curiga. Beruntung tadi pagi Arjuna memberikan maskernya yang hampir tertinggal "Eh, ha-hai, aku... Marisa," kata Mila terbata."Marisa? Omong-omong suara kamu mirip sama orang yang aku kenal." Kevin mengamati Mila sebentar, lalu kepalanya menengadah ke atas langit."O-oya." Mila merasa yakin orang yang Kevin maksud adalah dir

  • TERPAKSA NIKAH SMA   FAMILIER

    "Kak, aku pergi dulu ya!"Mila menyembulkan kepalanya di balik pintu, ia sudah bersiap dengan baju olahraga khusus ibu hamil miliknya, tidak lupa bando polkadot menahan rambutnya agar tidak terjatuh.Arjuna segera menuju pintu apartemen, ia berjalan sembari mengancingkan baju seragam sekolahnya, tidak lupa membawa masker sang istri yang tertinggal di atas meja."Jangan lupa maskernya, Mbul." Arjuna memasangkan masker hitam ke wajah sang istri."He he he, maaf, Kak. Aku terlalu bersemangat, soalnya mau joging bareng mbak rina. Kamu tahu kan, bumil yang baru pindah di lantai bawah?""Mbak rina? Kok aku ngga tau ada tetangga baru?" Arjuna kini sibuk mengikat tali sepatu Mila yang tadinya terikat dengan asal.Diposisi ini, Mila merasa ia seperti seorang anak kecil yang baru pertama kali akan pergi sekolah. Arjuna dengan telaten mengikat tali sepatunya dengan kuat. Mila sungguh tersentuh dengan apa yang Arjuna lakuka

DMCA.com Protection Status