Share

PERTUNANGAN (POV BIMA)

Flash back ...

Pagi itu aku pulang setelah lima hari di Malang. Sepanjang perjalanan aku masih terbayang wajah Erina, juga ucapannya yang terus saja terngiang-ngiang di telinga. Hati kecilku meronta untuk segara aku menerima saja permintaan Erina, tetapi dari sisi lain ada yang menahan.

Sesampainya aku di rumah, Meswa menyambutku di depan pintu dengan senyum manis, dia sudah berdandan cantik dan wangi, lalu mencium tanganku. Namun, ketika dia hendak memelukku aku menepisnya.

“Aku ingin mandi dulu, Dek. Rasanya badanku kotor dan bau debu. Anak-anak mana?”

“Anak-anak ada di kamar, baru saja selesai di mandikan oleh Bik Marni.”

“Ya sudah, aku bersih-bersih dulu, ya.”

“Iya, Mas. Nanti kita makan bareng, sudah aku masakkan makanan kesukaan Mas.”

“Heem.”

Aku meninggalkannya masuk ke kamar mandi. Kuguyur seluruh badan dengan air hangat, tapi pikiranku masih saja terbayang sosok Erina. Teringat pergulatan kami beberapa malam kemarin. Dia benar-benar sudah mengalihkan duniaku.

Satu minggu se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status