Share

151.

"Marco!" seru Arfeen ketika tubuh Marco meluncur ke arahnya. Ia pun buru-buru menangkap tubuh seniornya, membaringkan perlahan di anak tangga.

Bagian punggung Marco berlumur darah, "ada goresan pedang di sana dan itu lebih dari satu kali.

Artinya mungkin saja Marco sempat bertarung dan ia terkena sabetan katana.

"Marco!"

"Ketua! Kau ... harus ... hati-hati ... ada pengkhianat di federasi!" ucapnya lirih nyaris tak terdengar. Nun Arfeen tetap mendengarnya.

"Apa maksudmu, Marco?"

"Jangan ... percaya siapa pun _" setelah berucap demikian, Marco terkulai dan berhenti bernafas dengan mata yang masih membuka.

"Marco!" panggil Arfeen. Pria itu tak lagi bisa menyahut, Arfeen menutup kedua mata Marco agar terpejam sambil menggerutu.

Ia memang tak terlalu dekat dengan Marco, bahkan dulu ia tak terlalu mempercayai pria itu. Tapi apa yang Marco ucapkan mungkin benar. Ada banyak pengkhianat dalam federasi.

Ia memang tak boleh mempercayai siapa pun.

"Presdir!" ucap Jordi yang ingin agar mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status