Share

150.

"Mau aku buat lelah agar bisa tidur pulas?" tanya Arfeen dengan mimik menggoda.

Larena mengangkat kepala seketika, menemukan Arfeen yang menatapnya lapar.

"Ini di rumah sakit, kau jangan gila!" sembur Larena.

Arfeen malah tertawa, ia pun menoyor pelan kening sang istri dengan telunjuknya. "Pikirannya ...."

Larena memberengut sembari memegang bekas toyoran sang suami.

"Ngeres ... dasar Tante-tante!" cibir Arfeen membuat kedua pipi Larena merona. "Tapi aku suka sih pikiran ngeresmu itu!"

Larena sedikit menunduk menahan malu, ketika Arfeen berkata ingin membuatnya lelah angannya langsung melayang ke arah pergulatan mereka di atas ranjang yang memang selalu membuatnya kelelahan.

"Tubuhku pegal-pegal dan berniat ingin memintamu memijitku. Sehabis mijit kan pasti lelah, jadi kau akan tidur dengan lelap bahkan mendengkur!"

"Aku tidak mendengkur!" protesnya tak terima.

"Kau tidur mana tahu mendengkur atau tidak! Yang bisa dengar itu aku yang ada di sisimu!"

Larena bungkam, w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status