Share

149.

Alen masih terpaku setelah mendengar pernyataan dari putrinya. Seperti ad apetir di sing bolong, jantungnya langsung berdetak lebih cepat dari biasanya.

Hari itu ia telah merendahkan Arfeen di restoran. Bukan hanya itu, Bella juga sudah mengusik Larena, pasti pemuda itu tidak akan tinggal diam.

"Bella, tadi katamu dia baru saja menemuimu?"

"Ya, dia baru saja memberiku peringatan. Mungkin karena dulu kami pernah dekat jadi Arfeen tidak langsung menghukumku. Apa Papa tahu Kayla Purnomo?"

"Kayla Purnomo?"

"Beritanya viral, masa Papa tidak tahu!" Ada nada kesal dalam suara Bella. "Ada yang memotong lidah Kayla dan menggantungnya di depan salon miliknya. Aku yakin itu adalah perbuatan Arfeen. Karena yang aku tahu Kayla itu dulu adalah teman kuliah Larena, dan yang pasti wanita itu sering berbuat tak baik dengan Larena!"

"Benarkah?"

"Aku sempat mendapat informasi bahwa hari sebelum lidah Kayla dipotong, Larena menghadiri reuni dengan teman-teman kuliahnya!"

"Jika begitu, kalau kau memang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status