Hellen mengangkat kepalanya dengan heran dan menatap pria di depannya. Pria itu seperti seorang raja yang mulia.Mata pria itu menatap wajah Hellen dengan ekspresi sedikit merendahkan.Setelah mengambil ponselnya, pengawal yang mengikutinya segera menyerahkan tisu. Hans menyeka ponsel yang baru saja disentuh oleh Hellen dengan teliti.Apakah dia merasa jijik pada Hellen?Hellen merasa sangat terpukul.Hans mengambil ponselnya, lalu berkata dengan tegas, "Kalian bahkan nggak bisa menjaga seorang anak kecil, dasar pecundang!"Barusan, ponselnya terjatuh. Namun, setelah sekian lama, pihak lain masih tidak berani menutup teleponnya. Orang ini bukanlah orang biasa!Pecundang? Apa Hans menghina Hellen?Aura kuat pria itu membuat Hellen merasa bahwa pecundang yang dia katakan juga termasuk dirinya.Hans menatapnya dengan dingin, lalu dia menoleh ke asistennya dan berkata, "Batalkan perjalanan ke luar negeri."Kemudian, pria itu pergi bersama para rombongannya. Dia bahkan tidak memandang Helle
Brian dan Brandon memandang ibu mereka yang menggendong gadis kecil tak dikenal itu. Hellen merasa bahagia hingga hampir menitikkan air matanya. Keduanya merentangkan tangan mereka dengan tidak berdaya.Hellen memiliki dua putra yang tampan. Namun, mereka tidak pernah melihat ibunya tersipu dengan penampilan mereka.Namun, Hellen malah tersipu pada putri orang lain.Selera Hellen buruk sekali!Hellen menahan gagasan untuk membawa pulang gadis kecil itu. Kemudian, dia bertanya dengan lembut, "Nik, di mana rumahmu?"Gadis kecil itu masih menggelengkan kepalanya. Kemudian, Hellen bertanya lagi."Nik, apa kamu ingat nomor telepon keluargamu?"Gadis kecil itu tidak berbicara. Namun, dia malah memeluk Hellen dengan semakin erat.Sepertinya gadis itu tidak bisa berkomunikasi. Hal ini membuat Hellen sedikit bingung."Antar ke kantor polisi!"Brian segera mengambil keputusan. Dia menunjukkan tingkah seperti orang dewasa.Saat gadis itu mendengar bahwa dia akan dibawa ke kantor polisi, dia tiba-
Di Kediaman Handoko."Sayang, ke mana kamu pergi? Apa kamu tahu betapa cemasnya Nenek?"Sandra sangat menyayangi cucunya.Alicia mengambil pena dan kertas, lalu menulis dengan kaku. "Aku mau Ibu."Ekspresi Hans menjadi masam, kemudian dia berkata dengan nada sedingin es, "Kamu nggak punya Ibu."Alicia menangis. Dia bertanya-tanya kenapa semua orang punya ibu, tetapi dia tidak memilikinya.Sandra memeluk Alicia dengan sedih sambil menghiburnya. Sandra memandang putranya dengan jijik, kemudian berkata, "Kondisi Alicia semakin serius sekarang. Kalau dia terus seperti ini, bagaimana kalau dia benar-benar nggak bisa berbicara? Kalau nggak, biarkan ibunya Alicia datang dan merawatnya."Sandra tidak punya pilihan. Pada saat itu, wanita itu datang sambil menggendong Alicia. Dia berkata bahwa Alicia adalah cucu Sandra.Setelah tes DNA, Alicia memang keturunan Keluarga Handoko.Jadi, dia mengadopsi Alicia, lalu memberi wanita itu uang dan menyuruhnya pergi.Namun, selama enam tahun, wanita itu b
"Anak-anak masih sangat kecil. Memberi mereka warisan adalah untuk menjamin keamanan masa depan mereka."Hellen menyipitkan matanya dengan dingin, lalu berkata dengan nada menghina, "Aku pikir kamu melakukannya untuk perusahaanmu yang berada dalam bahaya."Wajah Rizki terlihat jelek untuk beberapa saat. Sementara Bianca tampak merasa tidak adil."Kak, Ayah melakukan ini demi kebaikanmu. Kamu adalah ibu dari dua anak. Kamu nggak akan bisa menikah lagi di masa depan. Kalau kamu bisa mendapatkan sejumlah uang untukmu dan anak-anakmu, kamu akan memiliki tabungan masa depan, 'kan?""Minggir."Hellen membalas tanpa basa-basi. Dia telah kehilangan kesabaran sehingga ekspresinya menjadi semakin masam.Setelah melihat Hellen marah, Rizki masih tidak menyerah."Hellen, saham Perusahaan Cendana meningkat baru-baru ini. Ini adalah waktu yang paling menguntungkan untuk membagi aset. Kamu pinjamkan kedua putramu padaku dua hari. Aku berjanji akan mendapatkan 200 miliar untuk kalian."Rizki berpikir
Setelah mendengarnya, Brandon berkata dengan tenang, "Rey pasti bukan anak kandung pria tua itu. Bagaimanapun, ibunya pasti ibu kandung, tapi ayah belum tentu."Keduanya saling memandang. Mereka menyadari bahwa dunia orang dewasa sangatlah rumit."Orang tua itu pasti bukan ayah kita. Siapa ayah kita?"Brandon dengan cepat mengguncang cangkang kura-kura itu lagi sambil bergumam, "Meramal untuk menenangkan pikiran. Semua hal di dunia sudah ditakdirkan!"Tiga koin itu jatuh dari cangkang kura-kura, kemudian Brandon secara perlahan mendorong koin itu dengan tangannya yang gemuk.Brandon berkata sambil memandang Brian, "Kak, kalau dilihat dari hasil ramalan, kita sudah bertemu ayah kita."Sudah bertemu ayahnya?Brian mengerutkan keningnya. Kemudian, sebuah pemikiran muncul di benaknya."Pria itu!"Brian dan Brandon berkata dengan serempak. Mereka sudah mengetahui siapa ayah bajingan mereka."Kak, besok kita akan pergi ke Perusahaan Handoko untuk mengincarnya. Aku bisa menentukan apakah dia
Panggilan ayah seperti guntur yang langsung mengejutkan semua orang yang hadir!Sebelumnya, Hans mengira anak ini hanya akan berpura-pura terjatuh. Tampaknya dia telah meremehkan kemampuan anak ini.Terjatuh bukan untuk menimbulkan masalah. Panggilan ayah ini yang ingin menipunya!Saat Brian mendengarkan kata-kata Brandon, wajahnya tidak terkejut seperti orang lain. Dia terlihat sangat tenang.Dia melepas kacamata hitamnya dengan gagah. Matanya yang gelap itu tampak sangat dingin.Dia memandang Brandon, lalu berkata dengan tenang dan tegas, "Brandon, apa kamu yakin?"Brandon menolak melepaskan tangan Hans. Kemudian, dia berkata dengan sedikit keras kepala, "Kak, aku yakin dia adalah ayah kita."Dengan temperamen Brandon yang ceria, orang-orang tidak memikirkan hubungannya dengan Hans. Namun, dari segi penampilan dan temperamen, anak kecil yang melepas kacamata hitamnya ini sama persis dengan bos mereka. Dia terlihat seperti Hans dengan tubuh mungil.Semua orang tampak sangat terkejut.
"Maksudmu, kamu nggak punya cara untuk mengatasi virus ini? Surya, aku bukan mempekerjakanmu untuk menjadi maskot di sini!"Hans memandang Surya dengan nada merendahkan. Dia sedikit menyipitkan matanya dan nada suaranya terdengar semakin serak.Surya merasakan tekanan yang sangat besar. Lalu, dia berkata dengan takut, "Bos, virus ini terlalu aneh dan kejam. Dilihat dari tekniknya, itu seharusnya dibuat oleh Sky, master peringkat kedua dalam daftar hacker global."Master peringkat kedua dalam daftar hacker global, Sky?"Sky adalah seorang hacker top yang tiba-tiba muncul dalam dua tahun terakhir. Nggak ada yang tahu identitas aslinya. Katanya nggak ada sistem pertahanan di dunia yang nggak bisa dia tembus."Mereka berani meretas sistem Perusahaan Handoko. Nyalinya benar-benar besar!Mereka melihat baris kata yang bergulir di layar, "Ayah bajingan nggak bertanggung jawab!"Dalam benak Hans, dua anak laki-laki yang ada di pintu masuk grup tiba-tiba muncul.Kerutan di dahi Hans semakin era
Hans menekan Hellen dari belakang. Seketika, bau hormon pria langsung mengelilingi Hellen dari belakang.Jantung Hellen berdetak lebih cepat. Dia meronta dengan sekuat tenaga.Namun, dalam menghadapi kesenjangan kekuatan keduanya, Hellen tidak bisa melarikan diri sama sekali.Melihat Hellen meronta, mata Hans menjadi gelap. Kemudian, dia berbicara dengan suara rendah dan memesona."Nggak bertanggung jawab? Sepertinya aku harus mengingat proses ini dengan saksama."Tiba-tiba, Hellen mendengar suara ikat pinggang dilepas. Seketika, Hellen langsung marah.Apa-apaan ini?Tidak ada kenangan indah antara Hans dan Hellen."Hans, dasar nggak tahu malu. Lepaskan aku.""Nggak tahu malu?" Hans mencibir dengan nada dingin, lalu dia menggigit daun telinga Hellen dan berkata, "Bukankah kamu mengatur agar dua anak itu membuatku mengingat bagaimana aku memiliki putra? Aku akan mengingatnya dengan saksama. Kamu harus bekerja sama dengan baik."Setiap kata yang diucapkan Hans membuat hati Hellen bergeta