Share

Bab 148

Aku mengeluarkan ponselku dengan tangan gemetar, membuka foto Ayana dan dia yang sedang tidur di ranjang yang sama, lalu melemparkannya ke atas meja di depannya. “Kamu membiarkan dia tidur di kamar tidur kita, di ranjang pernikahan kita!”

Gavin mungkin tidak mengerti kemarahanku yang tiba-tiba. Dia menatapku dengan sorot mata tenang dari matanya yang seakan bisa membuat badai menghilang.

Dia bertanya padaku dengan nada dingin hanya setelah beberapa saat setelah dadaku yang naik turun dengan cepat ini berangsur-angsur menjadi tenang.

“Kesalahpahaman yang begitu besar, kenapa kamu tidak meminta konfirmasi padaku? Orang yang mengambil keperawanan Ayana adalah teman sekelas laki-laki di sekolahnya dan adikku itu punya seseorang … apakah aku sedang dalam suasana hati yang baik untuk berbuat denganmu waktu itu? Selain itu, kalau aku tahu dia merasa senang, akankah aku memindahkannya ke sekolah lain?”

Aku tidak tahu apakah aku harus menangis atau tertawa saat itu. Sorot mata Gavin dipenuhi de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status