Share

Bab 155

Sudah lama aku tidak melihat Gavin menatapku seperti ini.

Beberapa jam yang lalu, dia sangat lembut, menatapku dengan kasih sayang yang tiada tara.

Sekarang, dia menyipitkan matanya dengan sedikit rasa kesal. “Apakah tadi kamu menguping di luar?”

Aku menarik napas dalam-dalam dan berpura-pura senyum. “Apa kamu takut orang lain akan mendengar apa yang kamu katakan?”

“Atau … kamu bercerita dengan orang lain dan takut aku yang akan mengetahuinya?”

Aku menatap wajahnya sudah lama aku tatap selama ini dan hatiku dipenuhi dengan emosi yang sangat rumit.

Cinta? Tidak juga, lagi pula, hatiku sudah berkali-kali disakiti olehnya.

Membencinya? Tidak juga. Aku tahu aku juga ada salah, jadi aku tidak akan memintanya untuk mencintaiku sepenuh hati.

Mungkin hanya rasa malu karena dibodohi oleh seseorang yang menganggap dirinya pintar. Mungkin karena aku sangat marah padanya, jadi aku merasa sangat sakit hati … putus asa …

Waktu antara aku dan dia seakan berhenti. Aku menatapnya cukup lama dan akhirny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status