Share

Bab 157

Tiba-tiba, pandanganku terasa gelap. Aku menyandarkan kepalaku ke batu nisan karena kesakitan. Rasanya seperti ada jarum yang menusuk pelipisku. Beberapa kenangan yang terlupakan perlahan-lahan kembali …

Sintia Jane, pantas saja dia terlihat tidak asing, pantas saja aku merasa seperti pernah melihatnya di suatu tempat.

Gavin tampan dan berasal dari keluarga kaya. Aku bahkan tidak bisa menghitung jumlah pelamar yang ada sejak dia masih kecil dan aku bahkan tidak mengingatnya.

Ketika aku masih muda, aku selalu berpikir bahwa orang seperti dia, anak berharga, bukanlah sesuatu yang bisa diraih oleh manusia biasa.

Namun, bisa ada juga hal yang tidak terduga terjadi. Suatu hari, dia menyelamatkan seorang gadis yang diganggu oleh teman-teman sekelasnya. Kemudian, untuk melindunginya, dia mengizinkan gadis itu untuk lebih dekat dengannya dan bahkan membiayainya untuk pergi ke luar negeri …

Aku rasa, dia tampan sekaligus baik hati. Jadi, gadis itu adalah Sintia Jane …

Ayana berkata dengan nada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status